"Sujeong-ah, kantin yu!" ajak Yein.
"Aku bawa bekal hari ini, Yein-ah. Mian aku tak bisa menemanimu" balas Sujeong.
"Ah, begitu. Geurae, aku ke kantin ya" balas Yein.
Yein pun bergegas menuju kantin karena takut makanan disana sudah habis. Maklum saja Serin High School ini terkenal akan makanannya yang terjaga kualitasnya.
Sujeong pun beranjak membawa bekalnya seraya menggendong gitar kesayangannya menuju ruang musik.
Di ruang musik lah Sujeong bisa mendapat ketenangan, tak heran jika ia sering datang ke sini hanya untuk sekedar makan atau istirahat sebentar.
"Untung sepi" gumam Sujeong.
Sujeong pun masuk ke dalam ruangan musik lalu duduk di sofa yang tersedia disana. Ia pun mulai membuka bekal yang disiapkan Eommanya itu. Rolled egg juga kimbab.
Sujeong pun makan secara perlahan, sambil melirik ke seisi ruangan, ia pun tersadar, ruangan yang begitu besar ini jarang dikunjungi siswa kecuali memang sedang ada eskul musik.
Setelah Sujeong menghabiskan makanannya, ia pun beranjak memainkan gitar nya.
~Geugin bami neol ttara, heulleoman ganeun geot gata, i sigani neol ttarra heuryeojineun geot gata, Wae? Meoreojeoga wae? Dapji anheul mankeum gaseo, tell me why? Meoreojeoga why? Ni nuneul deo isang, naega boiji ani yeah~
Entah mengapa setiap ia menyanyikan lagu itu, Sujeong selalu tertegun. Padahal ia tak tahu siapa pembuat lagu ini, lagu ini tiba-tiba teringat di kepala Sujeong. Lagu ini yang membuat Sujeong selalu bingung akan dirinya.
****
"Jungkook!" teriak Taehyung sepanjang Koridor."Wae? Kau berisik sekali tahu." timpal Jungkook. Jungkook hanya bisa memutar bola matanya melihat kelakuan Taehyung seperti ini. Bagaimana ia bisa menolak, dari kecil mereka memang selalu bermain bersama. Tak heran Jungkook sudah kebal akan kelakuan Taehyung.
"Hari ini ada tanding basket" ucap Taehyung.
"Bukankah kemarin kita baru tanding? Kali ini dengan siapa?" tanya Jungkook.
"Seventeen, mereka mengajak duel setelah pulang sekolah" balas Taehyung enteng.
"Ah, Mingyu dan kawan-kawan?"
"Eoh. Ya! Kajja, aku sudah lapar. Kau tahu? Tadi Ahn saem kerjanya marah-marah saja, bahkan selama dua jam pelajaran mungkin hanya tiga puluh menit ia menerangkan materi dan sisanya ia mengomel tak karuan" jelas Taehyung.
"Memang seperti itu, bahkan Ahn saem pernah marah karena Yeri menulis namanya di kertas ketika Ahn saem sedang menjelaskan, aneh bukan?" timpal Jungkook.
"Ah, iya. Mana yang lainnya?" tanya Taehyung.
"Sebentar lagi mereka datang, kita pesan makanan saja dulu" ajak Jungkook.
Taehyung dan Jungkook pun duduk di bangku yang masih kosong. Seisi kantin hanya bisa berkicau ria ketika melihat artis sekolah, padahal itu baru Taehyung dan Jungkook bekum ditambah keseluruhan anggota Bangtan, pasar mana pun kalah dengan keramaian kantin.
"Aku tahu kita tampan, tapi jika mereka melihat kita terus-terusan, aku merasa seperti Idol" ucap Taehyung sambil tersenyum.
"Dan aku harus menyerah dengan segala kepedean mu itu Kim" timpal Jungkook.
Tak lama anggota Bangtan yang lain pun datang. Dan benar saja, kondisi kantin mulai tak stabil, bahkan ada yang rela makan sambil berdiri hanya untuk melihat mereka.
"Ya! Memang benar, Mingyu dan temannya mengajak duel?" tanya Jin sambil mengambil makanan Jungkook.
"Oy, itu punyaku!" ucap Jungkook.
"Eoh, tadi Mingyunya sendiri yang datang padaku. Dia bilang ingin mencoba kemampuan kita." jawab Taehyung.
"Dia berbicara seolah mereka lebih dari kita" sindir Jhope.
"Tenang lah kita kan punya Ace Suga!" ucap Jimin sambil merangkul Suga.
"Tenang saja, akan ku buktikan permainan ala Michael Jordan" sahut Suga.
"Sepertinya aku akan menjadi wasit kali ini" ucap Rapmon.
"Wae? Tanya Jin.
"Tanganku terkilir jadi tak bisa memegang sesuatu, apalagi mendribble bola" ucap Rapmon.
"Itulah mengapa aku tak mau dekat denganmu" sahut Taehyung.
"Ya! Bicara apa kau?" Rapmon yang tak terima mempoutkan bibirnya.
"Karena kau selalu saja terluka, Hyung!" balas Jhope.
"Sudahlah, makanan kalian sudah datang" lerai Jungkook sambil membawa makanan di kedua tangannya.
"Gomawo!" jawab mereka serentak.
****
Yang di tunggu-tunggu pun akhirnya mulai, siswi-siswi sudah penuh mengerumuni lapangan basket untuk melihat pertandingan dewa basket sekolah."Sujeong-ah! Kita ke lapang basket juga yu!" ajak Yein.
"Memangnya kita mau apa?" tanya Sujeong.
"Ya menonton yang sedang main basket lah, memangnya mau apa lagi Jeongie" jawab Yein.
"Ah, memangnya sebegitu pentingkah pertandingan itu?" tanya Sujeong polos.
"Aigoo, sekarang kan yang sedang bertanding itu Bangtan dan Seventeen, kau tak tahu pengumumannya?" ucap Yein kesal. Pasalnya Sujeong terlalu menutup diri dari lingkungan sekitar, bahkan pengumuman heboh seperti ini saja ia tak tahu.
"Aku kan tak kenal mereka" balas Sujeong.
"Ya! Kim Taehyung, Jeon Jungkook, Park Jimin. Kau tak mengenal mereka?" tanya Yein.
"Kenal, mereka sekelas dengan kita 'kan?" balas Sujeong.
"Mereka itu anggota basket Bangtan Jeongie-ah, ppalli, kita harus segera mencari spot yang enak!" ajak Yein seraya menarim tangan Sujeong menuju lapangan basket.
Yein dan Sujeong pun berlari menuju lapangan basket, untung saja belum terlalu padat. Mereka pun memutuskan untuk duduk di kursi penonton yang paling depan.
"Untung kita datang lebih awal" ucao Yein.
Sujeong hanya bisa mendesah pelan karena ia heran dengan sikap Yein, untuk hal ini bisa-bisanya ia datang lebih awal sementara jika datang kesekolah ia selalu saja terlambat.
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETED] Love Is Not Over- kth, rsj, pjm ✔
FanfictionRyu Sujeong - Pendiam, piawai memainkan gitar, suara merdu. Kim Taehyung- Paling berisik dikelas, sangat benci dengan kesunyian. Suatu rahasia diantara mereka yang belum terbongkar. -PRIVATED-