4

162 27 0
                                    

"Eoh?"

"Kau. Kau tahu lagu ini dari siapa?" tanya Sujeong lagi.

"Ah, ini lagu yang sering ku nyanyikan sedari dulu. Aku pun tak tahu bagaimana bisa aku mengetahui lagu ini, yang jelas aku hanya ingat melodinya seperti ini." ucap Taehyung.

"Ah. Begitu rupanya." balas Sujeong.

"Memangnya mengapa, Ryu?" tanya Taehyung.

"Amugeotdo." balas Sujeong cuek.

Sujeong pun akhirnya meninggalkan Taehyung yang masih di dalam ruang musik. Sujeong heran, mengapa lagu buatannya itu bisa diketahui oleh Taehyung? Apa mungkin..

Tidak.

Dia.

Bukan.

Dia.

"Sujeongie!" panggil Yein yang sedang berlari ke arah Sujeong.

"Mwo?" tanya Sujeong.

"Kau tahu? Kau sedang menjadi bahan pembicaraan setiap siswa. Bahkan di kantin pun orang-orang berbicara tentangmu." ucap Yein.

"Memangnya aku sudah berbuat apa?" tanya Sujeong.

"Ya! Kau tak tahu? Kemarin 'kan kau baru saja di gendong oleh Park Jimin ke ruang kesehatan, Sujeong." jawab Yein.

"Mwo?!" kaget Sujeong.

"Kemarin yang membawamu kesana itu Jimin, mana bisa aku membopong badanmu. Anak-anak membicarakanmu karena mereka iri melihatmu bisa digendong oleh Jimin, apalagi Jungkook dan anggota Bangtan dan Seventeen ikut mengantarmu ke ruang kesehatan."jelas Yein.

"Ya! Mengapa kau tak bilang? Pantas saja sedari tadi, orang-orang terus menatapku." balas Sujeong.

"Sudahlah, kajja kita ke kelas. Sebentar lagi bel masuk." ajak Yein.

****

Sujeong POV.

Tamat riwayatku.

1. Namaku sudah dikenali seluruh sekolah.
2. Aku benci menjadi terkenal.

"Sial!" umpatku kesal. Bagaimana bisa seluruh sekolah ini membicarakanku? Mereka bahkan menatapku intens. Keadaan ini sangat berubah total. Aku lebih suka ketika mereka tak mengenalku.

"Sujeong!" panggil namja dibelakangku ini.

Aku hanya menoleh kebelakang tanpa menjawab.

"Bisakah kau ajari aku materi ini?" pintanya.

'Kenapa harus aku?' pikirku.

"Kau mengerti materinya 'kan?" ucapnya lagi. Dia menjawab seakan-akan bisa membaca pikiranku.

"Baiklah."

Aku pun mulai mengajarinya. Mengajari Park Jimin. Dengan di tatap oleh seisi kelas.

"Ish." geramku.

"Wae?" tanya Jimin.

"Begini Jimin-ah. Sebelumnya kita tak dekat satu sama lain 'kan? Bahkan kita tak pernah mengobrol. Semenjak kita menjadi dekat, orang sekitarku sering menatap aneh. Lihat saja mereka!" ucapku sembari menunjuk ke setiap orang di kelas.

"Ya! Kalian lihat apa?" tegas Jimin.

"Mengapa kau malah memarahi mereka?" tanyaku aneh.

"Memang apa salahnya kalau kita dekat?"

Deg.

Skakmat.

Aku tak tahu harus menjawab apa.

[COMPLETED] Love Is Not Over- kth, rsj, pjm ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang