Reconciliation

Jawaban Q and A

Jawaban Q and A ini bakalan panjang, jadi siapin waktu buat baca satu part novel. Hahahhahha

Cerita pertamaku bukan The Morning Wedding (TMW) seperti yang sebagian dari teman-teman tahu. Cerita pertamaku judulnya Three Love One Heart yang aku buat ditahun 2011 dan nggak pernah selesai. Di Wattpad aku post sampai lima part sebelum kemudian aku hapus sebulan kemudian karena kehilangan arah dan nggak tahu harus nulis bagaimana lagi. Lalu di tanggal 13 bulan Agustus 2014 aku post The Morning Wedding. Yang comment dan vote pertama kali aku inget banget siapa, temenku Dre.

Nulis itu nggak gampang, susah pisan kalau aku bilang. Kesusahannya apa aja, nanti aku ceritain. Kalau nggak susah aku nggak bakal ngabisin waktu sampai 17 Januari 2015 buat selesaiin cerita. Tapi proses itu menyenangkan, lebih menyenangkan dari hasilnya menurutku. Setiap part yang aku buat punya cerita dan kesusahan sendiri. Dan itu menjadi bagian yang paling bikin nyandu sampai sekarang aku balas Q and A teman-teman. Response teman-teman bagus buat ukuran cerita pertama, antusias kalian menular ke orang lain dengan mengshare ceritaku dan membuat orang lain juga pengin baca. Cerita masuk rank favorit lima atau sepuluh besar aku lupa, vote dan komen juga lumayan banyak. Wattpad saat itu masih sepi nggak kayak sekarang yang pembacanya jutaan.

Sebelum TMW selesai ada salah satu penerbit yang mau meminang naskah ini, tepatnya tanggal 7 Januari 2014. Aku girang banget, wuih cerita bakal nangkring di toko buku. Pas itu kebetulan aku lagi pulang ke rumah jadi aku cerita sama Mamak. Mamakku nggak pernah suka hobi bacaku dari dulu, dari zaman aku baca series empat sekawan atau lupus atau komil-komik Jepang dia nggak pernah suka. Jadi aku nggak berharap banyak dia bakalan suka pas aku bilang kalau aku mau punya buku. Tapi responnya bagus, Mamak antusias. Beliau nanya aku nulis cerita apa.

Aku bilang aku nulis cerita tentang Mbak NN (nama sengaja disamarkan), beliau dengerin sabar banget padahal aku tahu udah kesel minta ampun, Ini Sona cerita apa sih, ke Lombok aja belum pernah pake cerita-cerita Lombok. Selesai cerita beliau bilang begini, "Pas kita menceritakan sesuatu bahkan hanya omongan harus benar, jangan mengada-ada apalagi salah. Kamu salah nulis cerita begini, Rey sama Kejora itu udah salah dari awal. Tali pernikahan mereka nggak sah secara agama. Bahaya kamu nulis beginian, nanti yang salah jadi benar yang benar jadi salah."

GW LANGSUNG DOWN.

Sebagian diriku kecewa sama feedback Mamak, sebagian mengiyakan dan setuju. Aku butuh proses lama buat akhirnya memutuskan mending benerin dulu deh naskahnya, kalau aku yakin udah oke baru aku terbitkan. Lagian cara nulisnya juga begitu banget, aku sendiri aja nggak puas sama TMW gimana yang mau baca puas.

Kekecewaanku aku obati dengan lanjut buat cerita Unintended Choice (UC), nah ini cerita Three Love One Heart itulah yang nggak selesai-selesai. Cerita ini aku rencanain bener-bener, serapi-rapinya. Kalau yang udah baca keempat ceritaku pasti tahu bedanya UC dan cerita lainnya. Di UC aku lebih apa yah bebas dan nyaman. Kenapa?

Nah ini ngejawab pertanyaan, gimana carannya biar kita bisa nulis cerita sampai selesai dan nggak lari kemana-mana?

1. Tentuin dulu karakter berserta sikap, kebiasaan dan sifat pendukungnya. Nama dari cerita dulu aku ganti. Dapat nama Naraya gara-gara beli kimchi di Mung Gu Hwa terus ada minuman namanya Nara (jangan ketawa), abis itu aku otak-atik sampai dapatlah Naraya Bumi Tradi.

2. Outline. Di UC aku benar-benar bikin outlinenya dari prolog sampai selesai, dicari gimana biar ceritanya nggak lari kemana-mana. Setiap part aku buat dengan cara memetakan waktu dan siapa saja karakter yang akan hadir. Ada satu buku khusus yang penuh coretanku tentang UC.

UC lebih populer dari TMW, teman-teman lebih suka cerita nikung tunangan cowok lain (its oke kita sama, UC favoritku juga) daripada cerita Rey yang TTM-an. UC ini cepat selesainya. Karena memang sebelum di post naskahnya sudah selesai.