Dua

4.1K 404 41
                                    

Sorry for typo~

***

Perlahan kedua mata Seungwan terbuka akibat sinar matahari yang menembus kaca di kamar bernuansa putih yang ia yakini adalah sebuah hotel.

Kepalanya terasa pening mungkin pengaruh alkohol yang ia minum semalam,tubuhnya terasa remuk hingga ketulang-tulang.

Namun seperti teringat sesuatu mata Seungwan membulat saat merasakan hembusan nafas teratur seseorang berada pada tengkuknya dan pelukan hangat seseorang saat ia ingin menggerakan tubuhnya.

'Astaga gue ingat!'.
Pikirnya.

Ingatan tentangnya dan lelaki itu kembali terngiang di mana mereka saling berbagi kenikmatan -oke lupakan.
Untuk mengingatnya saja Seungwan tak sanggup.
Jadi dia sudah tak gadis lagi dan berakhir pada patner yang ia tau adalah ONS.

Seungwan tak berhenti merutuki dirinya sendiri,tangannya memindahkan lengan lelaki yang memeluk tubuh polosnya dan menggeser tubuhnya sedikit demi sedikit.
Pikirannya hanya satu dia ingin keluar dan melupakan semuanya seperti tak terjadi apapun.

Dengan susah payah akhirnya Seungwan berhasil keluar dari pelukan lelaki pucat yang di lihatnya saat ini,bahkan Seungwan terpana akan wajah tampannya.
-astaga gue mikirin apa sih!

Tanpa mandi Seungwan buru-buru memakai pakainnya karena takut lelaki itu terbangun,setelah berpakaian tangannya mengambil sebuah kertas dan pulpen.
Seungwan berniat memberikan nama inial seperti di drama-drama.
-gini kan keren!

Lupakan yang terjadi untuk malam ini,karena kita tak akan bertemu kembali.
-wendy

Dengan gaya sok kerennya Seungwan menyunggingkan senyum miring layaknya di film-film.
Inilah akibatnya bila seri g nonton drama,maklumi dia hanya seorang gadis SMA.
Salahkan sahabat congenya si Seulgi yang sering mengajaknya nonton bahkan untuk pertama kalinya Seungwan menonton Film blue karena ajakan dari Seulgi.

Kakinya melangkah dengan berjinjit,takut-takut lelaki yang masih terlelap itu terbangun dan rencananya unyuk kabur bakalan gagal.

Setelah kemuar kamar hotel Seungwan berlari terbirit-birit,hari ini ia kan sekolah kalau ayahnya tau ia bolos lagi bisa di bunuh dia.

Tanpa dia ketahui lelaki itu sedari tadi telah terbangun dan melihat kertas yang di taruh Seungwan di atas meja dengan di sertai sebuah senyuman miring yang lebih terlihat seperti sebuah smirk.

'Wendy yah?,gue malah berharap kita bakalan ketemu lagi,atau mungkin memang harus'.

♐♐♐

Seungwan telah sampai kepekarangan rumahnya,ia meloncati pagar belakang rumah bisa berabe kalau si nenek lampir tau.
Untung saja dia masih punya uang cadangan di kaos kakinya kalau tidak kakinya bisa patah karena berjalan kaki.

Sekali lagi Seungwan berjalan dengan mengendap-ngendap.
Dilihatnya rumah yang terlihat begitu sepi membuatnya lega.
Dengan langkah yang terlihat pasti ia berjalan ke arah tangga agaf dapat sampai ke arah kamarnya tepatnya di lantai dua.

"Dari mana saja kau?".
Langkah kakinya berhenti tepat di tangga pertama.
Seungwan memutar bola matanya jengah dan mendecih tak suka.
Untuk apa lagi nenek sihir itu mengganggunya.

Sweet || [WenGa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang