Empat

3.2K 356 74
                                    

Sepulang sekolah Seungwan hanya misuh misuh di kamarnya,perkataan lelaki bernama Min Yoongi itu terus terngiang,bagaikan sebuah alarm di pagi hari yang selalu mengingatkan orang untuk bagun pagi.

Entah bagaimana bisa lelaki itu dapat mengenalinya,yang penting saat ini perasaannya sungguh buruk,bahkan di perburuk akibat kakak kirinya yang kembali membuat ulah padanya.

"Sial,kalau tau begini gue nggak akan pernah minum".

Mau menyalahkan lelaki itu juga dia tak bisa,karena dia juga yang salah,sudah tau dirinya tak kuat minum tapi masih saja mencobanya.
Itulah mengapa dia sering di katai gadis keras kepala.

"Apa yang musti gua lakuin,tu cowok udah tau kalo itu gue".
Helaan nafas kasar keluar dari mulut Seungwan.
Pikirannya mengarah pada wajah lelaki yang menjadi patner ONS sekarang telah menjadi teman sekelasnya,apa dunia sesempit itu?,sehingga mereka di pertemukan kembali.Seungwan rasanya ingin mati saja bila memikirkan hal itu,belum lagi lelaki itu selalu mengatakan hal-hal di luar nalarnya dalam artian kotor,dan sialnya bibir itu berbeda dari omongannya yang kotor,bibir yang manis bila di res-.

"Astaga bego banget deh,mikirin kayak gituan,bego bego lo wan!".
Seungwan terdiam sejenak,apa yang harus ia lakukan agar menjinakkan lelaki itu,bisa mampus dia kalau orang tau dia pernah ngelakuin 'itu' dengan orang yang tak di kenalnya sama sekali,apa dia harus membicarakannya baik-baik?,ataukah secara kasar?.tapi kalau di lihat-lihat lelaki itu tak bisa di taklukan dengan cara kasar,Seungwan sudah memutuskannya.besok dia akan bicara baik-baik secara empat mata.

"Liat aja kalau besok tuh cowok berulah lagi,aku bakal rusak masa depannya biar nggak bisa bikin dedek bayi lagi".
Membayangkan itu membuat Seungwan ketawa terbahak-bahak sampai yang di luar kamar mendengarnya dan masuk tanpa mengetuk pintu.

"Lo gila ya,ketawa sendiri gitu,udah nggak waras apa?".
Seungwan mengubah tawanya menjadi tawa mengejek.

"Bukan urusan lo deh,nggak penting bagi lo kalau gue gila,palingan lo bakalan ninggalin gue dan ngambil semua uang bokap gue".

Taeyeon menghela nafas lelah menghadapi sifat Seungwan yang keras kepala dan temperamen.

"Gue emang nggak perduli sama lo,tapi kalau ambil uang bokap lo gue nggak berminat".
Seungwan memutar bola matanya.
Dan turun dari ranjang mengambil handuk.

"Terserah gue mau mandi,pergi dari kamar gue,entar nggak steril karena habis di datengin ama lo!".
Taeyeon hanya dapat menahan amarahnya melihat Seungwan yang sudah menutup pintu kamar mandinya dengan suara yang keras,sebagai kode agar ia cepat keluar dari kamar.


👽👽👽


Yoongi mengeluarkan batang rokok serta pematiknya,batang rokok itu di letakkannya di antara belah bibirnya,menyelakan pematik dan membakar ujug rokok dan menghisapnya lalu membuang kumpulan asap yang mengepul di depan wajahnya yang rupawan.

"Bang,kenapa nyudut mulu,nggak ngumpul bareng yang lainnya?".
Jimin duduk tepat di sebelahnya setelah melayangkan pertanyaannya.

"Males,nyampah mulu kalo bareng lu pada".

"Pedes banget si bang".

Yoongi yang asik mengisap nikotin yang terkandung dari sebatang rokok yang sedari tadi dipegangnya tak menghirukan Jimin.

"Bang,gue lihat kemaren lo pergi ama cewek,dan setau gue sih tuh cewek sahabat cewek gue,namanya Seungwan".
"Gebetan baru bang?".

Yoongi melihat Jimin dengan alis terangkat.
"Lo liat?,gue kira lo lagi making out ama cewek lo di pojokan".

Wajah Jimin seketika memerah.
"Tuh mulut di jaga bang".
"Walau lagi gitu gue masih tetep nyadar kok,nggak kaya lo".

Sweet || [WenGa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang