Part 1 'Prilly Putri Latuconsina'

277 8 0
                                    

Prilly prov

Namaku Prilly Putri Latuconsina panggil saja Prilly atau Illy, teserah kalian. Aku bersekolah di SMA Tunas Bangsa kelas 11 Biologi 2 bersama dengan ke 3 sahabatku dan kakakku. Mungkin bisa dibilang aku termasuk anak yang pintar karena itu yang sering dikatakan guru-guru dan anak murid yang lain tapi aku tak terlalu mempusingkan masalah itu karena menurutku kemampuan semua orang itu berbeda-beda mungkin mereka tidak pintar dalam pelajaran tapi bisa saja mereka pintar dalam hal lain seperti olahraga, musik, memasak, melukis atau yang lainnya.

Seperti biasa, pagi-pagi pukul 05.10 aku bangun bersiap-siap mandi dan berangkat sekolah. Tak butuh waktu lama hanya sekitar 20 menit aku mandi bersiap-siap dengan rambut yang ku biarkan terurai, dan aku cepat-cepat langsung turun. Disana sudah ada kakakku yang paling cantik dan baik walaupun terkadang suka galak sih, hehehe.. 😂

"Pagi Prilly" ucap kakakku dengan senyuman dibibirnya.

"Pagi juga kak Jessy" jawabku, ya itu adalah kak Jessy kakak kesayanganku.

"Hari ini loe berangkat sendiri gpp kan Pril?" tanyanya kepadaku.

"Lho memangnya mobil kakak kenapa? Rusak?" jawabku yang bingung kenapa kakak tiba-tiba menyuruhku berangkat sendiri.

"Ya nggak sih, cuma tadi Kevin telfon kakak katanya ngajak berangkat sekolah bareng pake motor yang baru dibelinya" jawab kak Jessy dengan senyum kecil, aku tau bahwa disenyuman kecilnya ada kebahagiaan karena memang dari dulu kak Jessy suka pada kak Kevin tapi karena pada dasarnya tuh cowok nggak peka ya sampe sekarang tuh hubungan masih digantungin aja sama kak Kevin.

"Ah elah, gue kira kenapa. Ywdh kunci mobilnya mana sini dech biar gue yang pake buat berangkat sekolah" ucapku. Kak jessy langsung memberikanku kunci mobilnya sambil tersenyum kepadaku yang artinya dia berterima kasih karena tlah mengerti, aku hanya membalas senyumannya dan pergi ke sekolah.

"Prilly loe nggak sarapan dulu?" teriak kak Jessy namun aku tak menanggapinya, aku sempat mendengar dia mengomeliku pelan.

"Hish, dasar anak ini kebiasaan dech!" itu lah omelan kakakku yang sempat kudengar.

*****

Tepat pukul 06.10 ada mobil sedan yang memasuki parkiran sekolah yang tidak lain adalah aku sendiri. Saat aku turun dari mobil dan berjalan ke kelas tiba-tiba ada yang menepuk pundakku, ternyata itu adalah ketiga sahabatku.

"Haisshh.. Loe bertiga ngagetin gue aja tau, gue kirain hantu yang nepuk pundak gue tadi!" ucapku sambil memandangi mereka satu persatu dengan tatapan kesal karena sudah mengagetkanku.

"Weehhh.. Parah bener dah loe Prilly masa kita yang udah cantik parah kyk gini dibilang hantu sih" ucap Michelle yang tak trima dibilang hantu oleh ku.

"Tau nih, tega amat dah loe sama-samain kita sama hantu, jadi sedih" ucap timpal Dahlia.

"Ya itu salah kalian sendiri mengagetkan gue, bukannya bicara dulu atau apa ini malah mengagetkan gue" ucapku dengan tampang cuek.

"Kak Jessy mana? Koq nggak sama loe berangkatnya? Apa dia sakit?" tanya Dinda.

"Kak Jessy berangkat bareng kak Kevin" ucapku singkat karena pada dasarnya aku tak suka banyak bicara, hanya kepada sahabat-sahabatku dan kakakku saja aku bisa jadi orang yang sangat cerewet. Dan kalo bicara soal orang tuaku dimana mereka sudah meninggal 5 tahun lalu dalam kecelakaan saat kita sedang berlibur ke puncak dan yang selamat hanya aku dan kak Jessy, maka dari itu keluargaku yang tersisa hanya tinggal kak Jessy aku sangat-sangat menyayanginya.

"Trus kenapa loe nggak ikut?" tanya michelle polos dia ini keterlaluan polosnya apa bodoh ya, mana mungkin aku ikut dengan mereka bisa-bisa aku jadi nyamuk dan lagi pula mau duduk dimana nanti aku kalo ikut mereka apa diatas roda tidak mungkin kan, hadeuuuhhh.. Aku benar-benar pusing menghadapi mereka.

KEBAHAGIAAN TERBESARKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang