9

607 5 1
                                    

Bunyi bel rumah mengundang Angela untuk segera membukakan pintu. Siapa tamu yang datang sepagi ini. Saat setelah pintu dibuka, Angela menatap terkejut orang itu. Bagaimana bisa. Telah lama sekali..

"Hai"

Mungkin ini hanya halusinasi, mungkin saja. Mana mungkin dia ada disini, di depanku. Uhh aku terlalu banyak pikiran. Oke mari kita masuk ke dalam dan lupakan ini. Ini hanya halusinasiku. Segera ku tutup pintu tetapi ada sebuah tangan yang menahannya. Aku menatap tangan itu dan melihat pemiliknya. Ia mengangkat satu alisnya sambil menatapku dengan tersenyum geli.

"Apa yang kau lakukan?" Masih dengan senyum gelinya.

Aku masih menatap orang itu bingung.

"Uhh.. bahkan sampai saat ini aku masih saja berhalusinasi" ucapku pelan.

"Kau berpikir aku hanya halusinasimu? Ya ampun Angela ku sayang. Apa yang kau pikirkan itu. Aku ini nyata. Benar-benar nyata. Di depanmu" tawanya meledak saat  mendengar ucapan dan melihat wajah bingung Angela.

"Kau? Nyata?" tunjukku padanya. Ia mengangguk singkat.

Tiba-tiba Angela menubrukkan tubuhnya pada orang itu. Mendapat serangan tiba-tiba orang itu segera mengatur keseimbangannya. Membalas pelukan Angela nya.

"Aku tak percaya ini. Kau disini. Aku tak percaya. Oh Tuhan ini benar-benar nyata" Angela terus saja berceloteh atas ketidakpercayaannya terhadap apa yang terjadi saat ini. Orang itu segera membalas pelukan Angela dengan erat.

"Haha kau masih sama Agela"

Angela semakin menenggelamkan wajahnya pada dada orang itu.

"Aku sangat merindukanmu

Kenzo"

***

Sementara di atas sana, di kamar Angela. Leo yang mendengar kehebohan Angela segera melihat apa yang terjadi di bawah sana. Rahangnya mengeras melihat Angela sedang memeluk seorang pria. Ia memandang mereka dengan api yang menyala-nyala di matanya. Tatapannya semakin menajam tatkala pria itu mengangkat tubuh Angela dan memutar tubuh mereka.

"Angela" desisnya dengan suara yang terdengar mengerikan. Tangannya terkepal kuat saat mereka tertawa dengan sangat bahagia.

Ia segera memakai pakaiannya dan pergi dari tempat nya berdiri.

Menghilang tanpa jejak.

Tanpa seorang pun yang tau.

***
"Kenzo, turunkan aku" Angela terus tertawa saat Kenzo memutar tubuh mereka. Ia sangat merindukan saat-saat seperti ini.

Kenzo menurunkan tubuhnya saat setelah Angela mengeluh kelelahan.

"Aku juga sangat merindukanmu Angela" ucap Kenzo menatap Angela dalam. Meresapi setiap ekspresi wajah Angela dan  merekam dalam ingatannya. Menatap mata coklat indahnya dengan pandangan memuja. Secara perlahan wajahnya mendekat dan bibirnya jatuh pada kening gadis di depannya.

Detik berikutnya Angela segera tersadar dan memundurkan tubuhnya. Ia merasa tidak nyaman dengan perlakuan Kenzo. Entalah ia merasa menghianati seseorang. Mungkin Leo?

Dengan sedikit kegugupannya Angela mengajak Kenzo masuk. "Ehm ayo masuk".
Mereka menuju ruang keluarga dimana orang tua Angela sedang menikmati akhir pekan ini. Menyadari ada seseorang yang datang mereka segera menoleh dan menemukan Angela serta Kenzo.

"Om, Tante" Kenzo menyalami kedua orang tua Angela.

"Oh nak Kenzo. Kapan sampai di sini?" tanya papa Angela.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 25, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

APHRODITEWhere stories live. Discover now