Hari ini Angela berencana pergi ke Indonesia untuk mengunjungi keluarganya. Setelah tiga tahun tak bertemu. Lama sekali rasanya. Ia sangat merindukan kedua orang tuanya dan adik kecilnya. Dan jangan lupakan sahabat yang sangat ia rindukan itu. Sahabat yang selalu menemaninya setiap waktu. Selalu mendengar keluh kesahnya.
Aku sangat merindukanmu
Sambil memandangi foto terakhir mereka bertemu. Memorinya kembali pada beberapa tahun yang lalu. Dimana saat itu adalah hari kelulusan mereka. Dengan Angela yang berada di gendongan sahabatnya. Mereka tampak sangat bahagia.
***
Sesampainya di Indonesia Angela segera mencari taksi untuk menuju ke rumahnya. Tiba-tiba saat akan memasuki taksi. Ia ditarik oleh dua orang berbaju hitam dengan paksa. Sontak saja ia berusaha melepaskan tarikan mereka. Angela terus meronta sampai dua orang misterius itu membawanya ke sebuah mobil. Mereka mendorongnya hingga terduduk di kursi dalam mobil. Pintu ditutup dengan keras dan mobil pun mulai berjalan membelah ibu kota.
"Heii. Hentikan mobil ini. Kalian siapa berani-beraninya menculikku. Heiii turunkan akuu" Angela terus berteriak histeris sampai suara seseorang disampingnya menginterupsi kegiatannya.
"Tenanglah sayang. Jangan berisik".
Angela segera menoleh dan mendapati tatapan lembut dari orang itu.
"Kau siapa? Apa yang kau lakukan di sini" ucap Angela dengan wajah datar.
"Kau melupakanku lagi? Harus berapa kali aku katakan Angela. Aku adalah kekasihmu. Aku kesini untuk bertemu dengan calon mertuaku" jawab orang itu dengan senyum yang tak pernah pudar.
Angela tak menyangka Leo akan menyusulnya ke Indonesia. Pria itu benar-benar nekad. Apapun kemauannya harus terpenuhi. Dan apa ini. Sifatnya mudah sekali berubah. Kadang baik kadang jahat. Kadang lembut kadang kasar. Sebenarnya mana sikapnya yang asli. Apakah ia memang berkepribadian ganda? Aku bingung dibuatnya.
Angela menatap Leo jengah. Ia kemudian mengela nafas.
"Hhhf. Untuk apa kau mengikutiku sampai di sini?"
"Tentu saja menemani kekasihku"
"Siapa kekasihmu?"
"Kau".
Angela yang frustasi mendengar jawaban Leo mengacak rambutnya dengan kesal.
"Arrgg. Sejak kapan aku menjadi kekasihmu Leo? Aku bahkan tak memiliki kekasih. Tak ada pernyataan cinta diantara kita".
"Apapun yang kau katakan kau tetap kekasihku Angela" Leo membawa Angela dalam dekapannya sambil mencium puncak kepalanya.
"Aku lelah Leo. Aku lelah" ucap Angela lirih.
"Aku lelah dengan semua ini. Aku lelah denganmu. Aku lelah dengan semua sikapmu padaku. Apa salahku Leo? Mengapa kau bersikap semena-mena padaku. Aku bukan barang Leo. Aku mempunyai hati. Aku punya perasaan Leo".
Leo yang mendengarnya berusaha menenangkan Angela dengan mengusap punggungnya.
"Aku bingung dengan sikapmu Leo. Kadang lembut kadang kasar. Sebenarnya mana sikap aslimu Leo?. Mengapa saat aku ingin menjauh darimu kau selalu bersikap kasar padaku Leo. Kau selalu memperlakukanku dengan kasar saat kau marah. Itu sangat menyakitkan Leo.."
"Itu semua karena aku mencintaimu Angela. Aku tak ingin kehilanganmu. Maafkan aku atas perlakuan kasarku padamu. Aku sangat mencintaimu".
"Aku mencintaimu Leo" ucap Angela lirih tetapi masih tertangkap oleh pendengaran Leo.
Maafkan aku yang selalu menyakitimu Angela
Leo segera memindahkan Angela yang tertidur ke pangkuannya. Tetap dengan tangan yang melingkar di lehernya. Leo memandangi wajah pucat Angela. Kemudian mengecup kedua matanya yang bengkak karena menangis, mengecup hidung kemudian mengecup bibirnya lama. Bukan karena nafsu melainkan rasa kasih sayang Leo yang teramat besar kepada Angela.
YOU ARE READING
APHRODITE
RomanceAku membencimu. -Angela Aprodhite- Tapi aku sangat mencintaimu. -Leonardo Collins-