Sepertinya pagi ini Tuhan ingin membuat kota Solo terasa nyaman dan menyenangkan. Sinar matahari pukul 7 pagi belumlah terasa terik, justru menyenangkan dan menggelitik walau malu-malu.
Suara burung-burung beradu lembut dengan suara kendaraan-kendaraan yang memasuki area parkir di Stasiun Solo Balapan. Kadang ditambah dengan suara peluit kereta, atau peluit tukang parkir.
Suara mbak-mbak pemandu kereta di stasiun yang biasanya terdengar membosankan, pagi ini seperti berirama, memanjakan kuping calon penumpang yang memasuki pintu stasiun.
Semesta mendukung pagi ini untuk berjalan sempurna, membuat kami, para pelaku rutinitas membosankan, sejenak merasa bersemangat menghadapi hari, menghiraukan apakah hari ini akan tetap membosankan atau akan ada kejutan menyenangkan.
Aku duduk di kursi tunggu kereta setelah mendapatkan tiket kereta Prameks tujuan Solo-Jogja seharga 8000 itu. Mulai mengeluarkan senjata-senjata untuk membunuh bosan selama 1 jam perjalanan.
Pertama, masker. Kugunakan untuk menutup mulutku ketika nanti aku tertidur dan tak bisa mengendalikan wajah jelekku dengan mulut terbuka.
Kedua, earphone. Kugunakan untuk mendengarkan musik selama perjalanan agar aku tak perlu repot mengobrol dengan siapapun yang akan duduk disebelahku nanti.
Baiklah.. karena pagi ini semesta membuatku bersemangat, aku juga akan memilih lagu bersemangat.
Kings of the Weekend by Blink 182. Dari album baru mereka, California, setelah Tom Delonge minggat dan diganti oleh Matt Skiba yang, oh my God, as perfect as Delonge.
Can you read my thoughts
I'm not sure what I said
I feel duuuuummm dddu dduu uumpWtf?
musik yang keluar dari earphone ternyata tidak sesuai dengan ekspektasiku. Rupanya kabel earphoneku hampir putus.
Sial.
Dari kalimat pertama dalam tulisan ini aku sudah sangat bersemangat menjalani pagi. Tapi kenapa ada saja cobaannya?
Kuputar-putar kabel earphoneku, berusaha membuatnya berfungsi kembali.
I feel dumb and
Long night comingWah, ternyata harus selalu dipegang supaya suaranya stabil.
Ide cemerlang kemudian terlintas diotakku, kukeluarkan handsaplast dari salah satu kantung didalam tas jinjingku, kemudian kulilitkan pada bagian kabel yang hampir putus. Seolah kabel itu terluka dan membutuhkan handsaplast untuk mengobatinya.
Dan walaaaa.. suara musik di earphoneku kembali stabil! You are a genius, Cancan!
Did you steal my prayers
I don't know where I was
I feel numb and
All or nothingHell yeah! Aliran semangat kembali mengaliri pikiranku seiring dengan lagu yang terputar sempurna disini.
"Perhatian-perhatian. Dari arah barat jalur 3 akan datang kereta api Prambanan Express atau Prameks jurusan Solo Jogjakarta. Bagi penumpang kereta api Prambanan Express yang telah memiliki tiket, diharap segera bersiap di jalur 3."
Akupun berdiri menyeberang ke jalur 3, berdiri menunggu bersama puluhan orang lainnya yang bersiap melakukan aktivitas mereka entah di Klaten ataupun Jogjakarta. Seperti biasa. Entah bekerja, kuliah, atau liburan karena kulihat beberapa cowok menggendong tas carrier raksasa bersiap naik ke gerbong.
Begitu kereta berhenti didepanku, kami seperti biasa berebut naik supaya dapat kursi ternyaman menurut versi masing-masing. Kalau versiku sih kursi apa saja nyaman asal didekat jendela supaya aku tak perlu terlalu banyak bertatapan dengan orang-orang.
Yap. Kereta prameks akan segera berangkat pukul 7 tepat. Pukul 7 kurang 5 menit, bangku didepanku sudah diisi oleh seorang ibu-ibu berseragam PNS yang puji Tuhan tidak terlihat ingin mengobrol denganku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kejutan Dari Jogja
RomanceKalian tau, banyak cerita dimulai dari Jogja. Secuil kisah sederhana ini salah satunya. Tentang bagaimana Jogja dan semesta bekerjasama mempertemukan dua manusia berbeda kepribadian dan juga kelamin.