INTRODUCTION

1.6K 18 7
                                    

"The truth is you don't know what is going to happen tomorrow. Life is a crazy ride, and nothing is guaranteed." - Eminem (American rapper, songwriter, record producer, and actor.)

"Alat musik gitar dimainkan dengan cara di petik, suling dimainkan dengan cara ditiup..." Terdengar suara Augray yang sedang belajar kesenian.

"Sedang apa, Nak?" Tanya sang mama.

"Besok ulangan kesenian, Ma." Jawab Augray yang pada saat itu masih duduk di kelas 2 Sekolah Dasar.

"Kalau belajar terus nilainya bisa bagus dong, ya?" Tanya mama yang hanya dijawab Augray dengan senyuman.

***

Terdengar suara tamparan kuat dari ruang keluarga, dan terdengar juga suara tangisan yang keluar dari mulut seorang anak berusia 8 tahun. Televisi di ruang keluarga tersebut menyala dan bervolume keras sekali, tapi seakan suara televisi tersebut kalah dengan tangisannya.

"Sabu! Kalau aku suruh cuci piring, cuci baju, dan mengepel rumah tolong diturutin dong!!! Kayak gak punya telinga aja! Kamu memang gak sayang sama Mama. Harus ditampar dulu kamu ya baru beri respon?!" Teriak seorang Ibu setelah menampar wajah anaknya.

"Sabu ingin menonton kartun, Ma. Sabu sudah bosan setiap hari sehabis pulang sekolah mengerjakan semua pekerjaan di rumah. Sabu tidak sempat belajar juga, apalagi kalau Sabu melihat Mama sedang nonton TV dan tertawa, Sabu juga ingin, Ma." Jawab Sabu sambil menangis.

"Heh?! Ngejawab lagi! Ngerjain pekerjaan rumah tuh gak seberapa daripada waktu aku mau melahirkan kamu ya! RASANYA HAMPIR MATI! Aku sama Bapakmu yang kurang ajar itu memberi kamu nama Sabu karena kami pikir kamu akan membuat kami bahagia seperti sabu-sabu yang suka kami konsumsi. Sekarang? KAMU CUMA BIKIN SUSAH!" Omel mamanya dengan nada tinggi sambil pergi meninggalkan Sabu yang sedang menangis, sendirian.

***

17 tahun kemudian...

"Dang, man! Why do you even bother working in here? I mean, you're so good looking to be a cleaning service. No offense to the job, it's just because you're so handsome." Merupakan ucapan yang terlontar ketika Augray mendapati salah satu cleaning servicenya yang sedang membersihkan area kantornya. Percakapan monolog Augray terdengar cukup kuat di ruang kantornya tersebut.

"Excuse me, Sir. I am not as good looking as you are. Thank you for letting me have this job, it means a lot to me." Jawab sang cleaning service kepada Augray.

Kontan Augray pun ternganga kemudian berkata, "No way! Really?" Ucapnya kaget. "Your English is good. Pretty good. Your pronunciation and the way you talk to me, the tone." Lanjutnya sambil menggelengkan kepala dan mengayunkan tangan kanannya.

"I am. I learned it from movies and from musics. Saya sekolah hanya sampai SMA kelas 2, Pak. Saya belajar hanya sekedarnya, tapi Alhamdulillah nilai saya tak pernah gagal. Termasuk bahasa asing." Jawab sang cleaning service.

Augray pun mengangguk sambil keheranan. "Ok, nama kamu siapa? Memangnya gak ada pekerjaan lain yang kamu bisa ambil di kantor ini?"

"Saya Sabu, Pak. Zassabu Fattir. Saya tidak mengambil pekerjaan lain karena saya tidak lulus SMA, tidak ada yang mau menerima saya jika saya melamar pekerjaan yang lebih tinggi lagi dari pekerjaan ini pak, paling saya bisa jadi office boy dan cleaning service, Pak." Jawab Sabu.

Augray pun tersenyum, "Hey, I like you. Let's hangout sometime and talk about things. Kalau sekarang kita kerjakan dulu pekerjaan masing-masing ya. Bagaimana kalau sehabis Maghrib, saat saya dan kamu off, lalu kita pergi makan malam bareng? Like a close friend?"

"Maaf, Pak. Tapi nanti yang lain lihat kita bagaimana? Saya tidak enak kalua harus jalan dengan..." Jawab Sabu yang langsung di potong Augray dengan, "Alah, sudah jangan dengarkan yang lain. My office, I decide."

Sabu hanya terdiam menandakan setuju, dan Augray terus tersenyum kagum melihat Sabu yang pintar. Ya, Augray sangat senang sekali melihat orang-orang yang pintar. Semasa sekolah dan kuliahnya dulu, teman-temannya semua pintar. Pintar dalam pelajaran maupun pergaulan.

Dahulu, Augray adalah sosok yang selalu saja pergi ke club-club malam, minum minuman beralkohol. Sholat? Augray lupa akan hal itu. Ada satu hal yang dirahasiakan Augray dari orang tuanya, Augray adalah seorang DJ, dengan nama panggung Kogreya. Sebenarnya untuk sukses dengan meneruskan usaha Ayahnya ini adalah pilihan orang tuanya. Sedangkan Augray? Dia bercita-cita ingin menjadi seseorang yang bisa menghibur orang lain, termasuk nge-DJ.

Lain halnya dengan Sabu, dia memiliki banyak pilihan dalam hidupnya, dana? Dia tak punya. Ingin sekali dia membuka usaha sehingga dia dapat melanjutkan sekolahnya, tapi dana? Hanya cukup untuk keperluan sehari-hari. Orang tuanya? Meninggalkannya semenjak dia mulai memasuki masa SMA.

This is so Gray Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang