"Ada gak kejadian yang lo inget beberapa tahun lalu? Misalnya dua tahun lalu gitu?" Ata menggigit bibirnya menunggu jawaban cewek di hadapannya ini.
"Dua tahun lalu? Yang gue inget gue pindah ke Singapore karena bokap dan nyokap ada bisnis di sana."
"Sebelum itu?"
"Gue gak inget apapun sebelum gue ke Singapore. Ta, please jangan paksa gue. Gue gak ngerti."
Deg. Hati Ata seperti tertusuk pisau dengan ukuran yang besar. Echa tak mengingatnya sama sekali. Namun, di hadapan Echa, Ata menutupi semuanya dan mencoba mengontrol dirinya.
"Gue Juna Cha. Gue Juna," jawabnya sesantai mungkin.
"Juna siapa?"
"Lo gak inget gue? Gue Juna orang yang dulu jadi sahabat lo."
"Sahabat? Setau gue, gue itu gak pernah kenal sama lo sebelumnya."
"Apa lo bisa dengan mudah ngelupain kejadian beberapa tahun lalu?"
"Gue gak tau pastinya Ta, yang pasti setiap gue nginget kejadian yang menurut gue penting dan terbesit di benak gue pasti kepala gue sakit."
"Gue itu Juna, sahabat lo dua tahun lalu sebelum kejadian itu terjadi dan gue minta maaf soal lo soal waktu itu."
"Kasih waktu gue buat nginget, Ta."
"Gue bakal nunggu lo Cha, sampai kapanpun itu walaupun lo gak inget sama gue."
**
ATA.
Gue masih gak ngerti kenapa dia gak inget sama gue dan gue berharap dia gak bener-bener lupa ataupun pura-pura lupa soal persahabatan kita. Sebelum Echa pindah ke Singapore Gue sama Echa lagi suka banget naik sepeda, kita selalu balapan sepeda setiap sore.
Sore itu gue sama dia duduk di tepi jalanan sepi yang biasa kita buat sepedaan. Gue tantang dia balapan sepeda dan dia nolak, waktu itu katanya dia lagi gak enak badan tapi gue tetep maksa dia buat balapan karena menurut gue itu alasan yang dia buat biar gak balapan sama gue karena dia selalu kalah dari gue.
Akhirnya, Echa ngalah dan nurutin kemauan gue. Bodohnya gue karena gue gak ngehirauin keadaaan dia. Waktu gue udah setengah perjalanan tiba-tiba gue denger suara sepeda jatuh keras banget dan waktu gue berhenti dan balik gue lihat Echa udah tergeletak di aspal dan gue liat dia pingsan.
Gue bawa dia balik ke rumahnya dan langsung di tolongin sama bokap nyokapnya dan semenjak kejadian itu gue gak pernah liat dia lagi. Ya, dia pindah ke Singapore.
"Ata?"
"Ta?"
"ATA!!"
Seruan itu membuyarkan lamunan gue.
"Apaan sih?"
"Lo denger gak sih kita-kita manggil-manggi lo?" Vino menepuk pundak gue.
"Lo kenapa bro ngelamun melulu gue liatin?" Ray, cowok berbehel itu merangkul leher gue sampai gue gak bisa nafas.
"Gue lagi kepikiran sesuatu aja." Jawab gue datar.
"Cha-cha marica hei hei kan Ta?" Dimas menari-nari gak jelas.
"Waras lo emang Dim."
"Kalo orang gak bisa nginget kejadian di masa lalunya kira-kira ngapa yak?" Lanjut gue."
"Belum makan kali Ta." Jawab Bryan asal.
"Kurang piknik Ta." Tambah Dimas.
"Gak suka pelajaran Sejarah kali Ta." Ray melanjutkan.
"Lupa ingatan kali Ta." Jawaban terakhir dari Vino sepertinya sedikit lebih waras daripada teman-temannya yang lainnya.
"Thanks ya Vin. Lo emang encer banget soal beginian. Goodbye guys, gue cabut!"
Gue turun dari rooftop apartement gue yang sekaligus markas gue dan temen-temen gue selain rooftop sekolah. Gue melemparkan diri gue ke sofa di ruang TV setelah sampai di kamar apartement gue.
Dia lupa ingatan? Gara-gara jatuh dari sepeda dia jadi lupa ingatan makanya mereka pindah? Pikiran gue melayang kemana-mana. Gue akhirnya buka aplikasi LINE dan tanya sama Vino yang otaknya lumayan encer.
Nathara A: Vin, menurut lo ciri-ciri orang lupa ingatan kek gimana?
Vi-to the-no: Gue gak tau banyak, yang gue tau ada yang lupanya Cuma beberapa kejadian ada juga yang lupa semuanya. Ada juga yang bisa pulih asal mesti ada yang bantu dia.
Nathara A: Menurut lo, Echa bakalan inget sama gue atau gak?
Vi-to the-no: Lo coba aja bantu dia sapa tau bikin dia inget tapi jangan paksain dia juga kasian.
Nathara A: Thanks bro.
Buat dia inget sama gue? Mudah, gue tinggal tunjukin semua barang-barang yang dulu jadi saksi antara gue sama dia. Tapi realitanya gak mudah sih. Tapi gue bakal coba, demi lo Cha.
**
Jangan lupa vote + comment ya:))
Klik next part ya!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Say Something
Ficção AdolescenteNathara Arjuna atau Ata. Cowok yang sangat benci dan takut dengan kehilangan mendapatkan secercah harapan. Awalnya terasa membahagiakan saat tahu seorang Revina Echa kembali mengisi kegelapan hidupnya. Berada di samping Echa membuatnya tak ingin be...