Ini bukan tentang aku, dia, ataupun mereka.Ini tentang bagaimana kebisuan yang menjawab, tentang samar yang terasa, dan tentang sebuah dusta yang terpaksa terucap.
Secara tidak sadar, aku, dia, dan mereka telah tenggelam ke dalam sebuah relikui rasa. Yang membingungkan, mengikat, dan tak ada jalur yang dapat ditempuh
untuk meloloskan diri.Kebimbangan pun mulai merajai, antara membiarkan diriku tersakiti, atau membiarkan jiwa lain yang tersakiti.
Dan pada akhirnya, suatu hal yang di awali dengan kesamaan tidak akan selalu berakhir sama. Suatu hal yang lara dapat menjadi sebuah warna yang perlahan sejalan dengan alurnya.
Di sini, takdir turut bermain di dalamnya. Berpihak pada realita, ataupun menghancurkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lemonade
Teen Fiction"Back up, she don't love you like I love you," She said. "But, can you see? He don't love you like I love you," He said.