PROLOG

581 102 21
                                    

"Kamu memberi hati padanya, sedangkan dia, bisa kau jamin hatinya diberi untukmu saja?"

Prolog

SEMINGGU yang lalu Kanissa Kornelia Adiga masih ada di rumahnya, merengek kepada adiknya untuk meminta wifi miliknya, membantu mamanya menyiapkan makanan, begadang hingga tengah malam untuk nonton film, lalu tertidur dengan pulasnya besok paginya di sekolah.

Kemudian papanya akan mengomelinya tentang kebiasaan tidur salah Kanissa, Kanissa akan minta maaf lalu kebiasaan itu akan berulang meski sudah pernah diperingatkan berulangkali. Dia akan main dengan teman-temannya, download film, latihan paskibraka dan semuanya berulang seperti itu saja.

Lalu ketika dia sadar hari ini dia tidak melakukan beberapa kebiasaannya, Kanissa tahu bahwa ini bukanlah mimpi.

Dia memang sedang berada di Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional, Cibubur, Jakarta Timur untuk mengikuti seleksi akhir tes Paskibraka Nasional di sana. Bersama 135 orang lainnya, Kanissa akan berjuang melewati serangkaian tes demi 68 posisi.

Kanissa yakin ada banyak sekali siswa yang berasal dari daerah yang berbeda dengannya, Kanissa juga tidak memperhatikan mereka. Dengan setelan baju putih abu-abu serta kertas nomor urutan yang menggantung di leher, Kanissa tahu bahwa semua orang di ruangan ini mengharapkan hasil yang sama dengannya.

Untuk bisa lolos menjadi Paskibraka, mengikuti karantina, mengibarkan sang saka merah putih di Istana Negara.

Kanissa juga tahu bahwa semua orang di ruangan ini tahu bahwa hanya aka nada 68 orang dari mereka yang akan dipilih untuk mendapatkan posisi berharga itu.

Sebaik mungkin mengerahkan seluruh kemampuan yang ia miliki, Kanissa melakukan semaksimal mungkin usahanya untuk melewati tes Kesehatan, Baris berbaris, Psikotes, dan Fisik.

Orang-orang juga memiliki kesehatan yang mumpuni di sini, kemampuan baris-berbaris mereka juga tidak kalah hebatnya karena sudah berhasil mengalahkan ribuan calon paskibraka sejak dari sekolah, kecamatan, kabupaten, provinsi, hingga akhirnya di sini, di tes akhir. Psikotes sendiri, Kanissa tahu bahwa semua orang pasti tidak akan menyia-nyiakan tes itu untuk memperlihatkan kualitas dirinya. Sementara tes fisik, Kanissa tahu bukan hanya dia yang memiliki tinggi yang sempurna untuk jadi Paskibraka.

Kanissa meremas rok abu-abunya, tangannya berkeringat mendengar setiap gema dari pengeras suara yang ada di ruangan ini. Kakak Pembina mereka sedang mengucapkan beberapa patah kata untuk menjamu mereka malam ini. Memperlambat waktu supaya semua debaran jantung hari ini serentak menunggu namanya disebut sebagai utusan apa.

"Rafania Hariza Putri, Jawa Barat."

"Siap!"

Kanissa meneguk ludahnya ketika satu persatu nama Paskibraka Nasional mulai dibacakan. Ini adalah malamnya, 25 Juli tepatnya, malam dimana semuanya ditentukan harus bertugas dimana. Napas Kanissa tidak beraturan ketika dia sudah mendengar lima orang dipanggil sebagai Paskibraka Nasional mewakili provinsi masing-masing.

Dia harus optimis, tetapi Kanissa juga tidak mau berharap banyak. Apapun keputusannya nanti, meski dia hanya bisa bertugas di provinsi, dia akan menerimanya. Itu juga adalah kesempatan emas yang tidak bisa sembarang orang dapatkan.

Detik demi detik terlewati, pengeras suara masih senantiasa berdentum di ruangan itu, membuat jantung Kanissa semakin menjadi-jadi. Keringatnya banyak sekali, tangannya memutih, dan Kanissa tahu bahwa dia gugup serta mulas harus mendengarkan pengumuman ini.

Bagaimana bila ia tidak bisa lolos ke Nasional? Apa orangtuanya akan kecewa? Apa teman-temannya akan kecewa padanya?

"Zahesh Pranatta Akbar, DKI Jakarta."

Kanissa mendongak, darahnya berdesir hebat. Hanya akan ada satu putra dan satu putri dari masing-masing provinsi yang akan dipilih. Itu artinya, jika putranya sudah dipilih, hanya akan ada satu perwakilan lagi yang akan dipanggil. Kanissa terus merapalkan doa, semoga dia mendapatkan hasil yang terbaik.

Lama sekali terasa, suhu ruangan itu cukup mencekam ditambah keputusan Pembina, sampai akhirnya sebuah kalimat bergema di ruangan itu, menembus ke dalam jantung Kanissa yang masih berdetak kencang.

"Kanissa Kornelia Adiga, DKI Jakarta."

Teman Kanissa, yang juga berasal dari Jakarta segera menepuk bahunya dari samping. Kanissa tahu bahwa dia kecewa tidak bisa mendapatkan posisi Kanissa, tetapi Kanissa juga ingin posisi itu.

"Selamat Kanissa," ucap Cecil padanya. Perempuan itu utusan dari salah satu SMA ternama Jakarta.

Ini terasa benar-benar seperti ... mimpi.

Setiap malam, Kanissa selalu ingin hal ini terjadi. Perut mulasnya tiba-tiba tidak terasa lagi, karena kupu-kupu beterbangan di mana-mana. Kanissa tidak mengikuti jalannya acara lagi karena pikirannya berkecamuk, tetapi sayup-sayup dia tetap mendengar beberapa nama disebutkan.

Hingga pengumuman peserta yang akan menjalankan tugasnya di provinsi diucapkan, ruangan itu pecah bersamaan dengan riuh tepuk tangan yang mengisi ruangan.

Semua orang berpelukan, menangis, terharu dan bersedih. Ada banyak harapan yang pupus, juga ada banyak kebahagiaan yang terasa di sana.

Pada Cecil, Kanissa memeluknya erat. Menguatkan dirinya dengan mengatakan bahwa posisi paskibra provinsi saja sudah sangat memuaskan. Hanya dia yang bisa mendapatkannya diantara teman-teman sekelasnya. Dia tidak kalah, dia hanya belum beruntung.

Pada saat itulah semuanya dimulai, saat kakak Pembina Kanissa menyuruh semuanya berdiri berdasarkan pasukannya. Saat Kanissa berdiri tegap di samping perwakilan Jakarta yang satunya lagi.

Saat mata Kanissa bertatapan langsung dengan mata laki-laki itu, perasaan itu ada dengan begitu mudahnya.

Malam itu, entah karena apa, mungkin karena Kanissa sedang dalam posisi linglung berhasil menggapai impiannya menjadi seorang Paskibraka Nasional, mungkin karena perasaannya kosong, senyum laki-laki di sampingnya masuk ke memori ingatannya.

Membuat perasaan yang tidak pernah Kanissa rasakan hadir.

Malam itu, Kanissa tahu bahwa perasaan itu ada.

Perasaan itu ada untuk seorang Zahesh Pranatta.

►●●●◄

gue prepare lebih nyaman nulis sleepy girl versi ini sih, soalnya yang versi lama kayaknya lamaaa banget menuju Kanissa masuk karangtina. Konflik sama Zaheshnya juga terlalu lebay dan terlalu "apasih" jadi ... ini dia!

semoga kalian suka, jangan lupa vote dan komen, ya!


Sleepy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang