BAB 02

232 90 17
                                    

BAB 02

SEPULANG latihan dan menyelesaikan makannya di ruangan makan karangtina, Kanissa menemukan sesuatu yang memang sejak kemarin malam mengganggu pikirannya.

Surat.

Ternyata Zahesh tidak main-main dengan perkataannya semalam, cowok itu benar-benar mengirimi Kenzia surat. Ada sedikit rasa sakit begitu Kanissa ingat surat itu sebenarnya bukan untuknya, tetapi Kanissa tidak ingin egois, sekali-kali seperti orang lain, Kanissa ingin berguna. Dia ingin membuat Kenzia percaya bahwa sahabat itu memang betul ada, dan Kenzia bisa mendapatkan Kanissa untuk itu.

Jadi, setelah membersihkan tubuhnya dan membereskan tempat tidurnya, Kanissa membaca surat itu.

►●●●◄

Untuk Kenzia, yang gue nggak tau nama kepanjangannya apa karena lupa.

Gila, gue bener-bener terkejut parah waktu tau lo ikut paskib juga, masuk nasional lagi. Maksud gue, lo kan bodoamatan sama segala sesuatu yg menurut lo nggak penting, kenapa tiba-tiba ikut, Ken?

Oh, sori-sori, lancang ya? Gue lupa nanyain bokap-nyokap lo. udah lama banget ya, kita nggak ketemu? Berapa tahun sih? Seingat gue lu masih bocah banget, Ken. Tapi, sekarang udah gede ya? Cantik lagi.

Euhm … segitu aja kali, ya? Gue bingung mau nulis apaan. Semoga lo seneng dan sehat-sehat terus selama karangtina, dan semoga lo dapet posisi yang lo pengin. Gue tunggu  sbalesan lo, karena sumpah, gue masih nggak nyangka lo niat ikut ginian.

Zahesh.

►●●●◄

PENDIDIKAN di karangtina dimulai dari pukul tiga pagi sampai pukul sepuluh malam. Sebetulnya, Kanissa sudah merasa sangat lelah sepulangnya dari ruangan belajar karena dia memang diharuskan belajar juga meskipun sedang di karangtina. Katanya, hal ini dimaksudkan agar calon paskibraka tidak ketinggalan materi ajar di sekolah mereka.

Bukan masalah Kanissa tidak bisa tidur terlampau malam, di rumahnya dulu Kanissa bahkan tidur jam tiga atau empat subuh. Waktu tidurnya akan diganti saat di sekolah. Iya, Kanissa memang punya kebiasaan buruk. Ikut karangtina Paskibra niatnya sih supaya kebiasaan ini hilang.

Kanissa memejamkan mata, melirik Kenzia yang bahkan sudah terlihat pulas sekali dari balik selimutnya. Kemudian dia menimang beberapa saat. Kalau Kanissa begadang malam ini, kapan dia akan tidur kembali? Mana mungkin dia tidur saat pelatihan?

Gusar, mungkin karena Kanissa tidak terbiasa tidur cepat, dia segera menghidupkan lampu sorot kecil yang ada di salah satu meja di kamar tidurnya. Dia memang hanya berdua dengan Kenzia di kamar ini. Jadi, dia merasa bebas melakukan apa saja.

Diambilnya pulpen yang ada di saku tas yang dibawanya dari rumah, mengambil salah satu kertas yang entah kenapa bisa ada di laci meja itu, lalu mulai menuliskan balasan untuk surat Zahesh.

Dear Zahesh Pranatta,

Nyokap-bokap gue dalam keadaan baik-baik aja, kalau aja mereka tau gue ketemu lo, mereka juga pasti nggak akan nyangka. Bokap-nyokap lo sendiri gimana? Gue harap sih baik-baik aja, ya?

Daan masalah pertanyaan lo, kenapa tiba-tiba ikut? Kayaknya lo punya sikap suka meremehkan orang, ya? Hanya karena gue keliatan bodoamatan sama sesuatu, bukan berarti gue nggak punya keinginan dalam hidup gue.

Dari kecil, bokap selalu suka ngajakin gue nonton upacara detik-detik kemerdekaan di depan tv. Nah, dari situ tuh gue naksir sama kakak-kakak SMA yang pakai baju putih, yang selalu bisa bikin gue merinding kalo bunyi sol sepatunya udah gesekan sama semen. Yaudah, pas dari SMP mulai coba-coba ikut gue. Tapi jaman SMP ekskul paskibnya nggak begitu aktif. Lanjut ke SMA deh. SMA gue kan kalo urusannya paskib tuh tanggap banget, jadi asik. Nah, yaudah deh, gue ikut paskib mulai dari sana.

Sebenarnya gue cuma pengin ikut yang provinsi aja sih, nggak ngarep ke yang nasional. Tapi kakak pendamping gue bilang kalo gue nggak boleh mimpiin hal-hal kecil, kalau mau mengharapkan sesuatu langsung ke yang paling gede. Gue pikir iya juga sih, yaudah akhirnya ikut dan Alhamdulillah lolos. Kalau lo sendiri gimana ceritanya bisa masuk paskib?
Oh iya, masalah semoga gue betah itu, gue betah banget sih di sini. Meski gue sedih nggak dibolehin bawa laptop atau hp. Karena apalah artinya hidup kalo gue nggak bisa nyentuh laptop gue? Itu aja sih penderitaan di sini, karena serius, ini pertama kalinya gue menjalani hari tanpa nonton film. Karena fyi, gue ini maniak film banget wkwk

Terus temen-temen gue juga asik kok di sini, jadi gue pasti bisa betah lah. Lo sendiri gimana Hesh? Betah nggak karangtina? Atau kangen pelukan mama? Hehe, biasanya kan anak cowok anak mamanya. Udah deh, segitu aja, gue musti istirahat. Bye!

Ka

Kanissa menggantung saat hendak menuliskan nama. Sesaat, dia ingin menuliskan namanya, namun setelah dipikir-pikir lagi untuk apa? Apa karena tidak menonton film, otak Kanissa jadi geser? Zahesh kan berharap balasan surat dari Kenzia, kenapa pula dia ingin menulis namanya sendiri?

Dari awal, tugas Kanissa hanya menggantikan Kenzia, bukan merebut. Jadi, meski ada sedikit perasaan ragu, Kanissa merubah huruf a itu menjadi e.

Kenzia.

Sedikit tulisan kecil yang berubah memang. Tetapi Kanissa tidak tahu saja, takdir terkadang suka hal kecil yang dapat membalikkan keadaan. Semesta juga suka bercanda. Kanissa tidak tahu, apa yang dilakukannya hari ini, merubah sesuatu di hari yang akan datang.

►●●●◄

Sleepy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang