Chapter 4

2.2K 203 11
                                    

"Sudah ku tentukan jika kau akan ku terima di perusahaan ini." Ucap Jungkook sambil menatap Eunha serius.

'Yes! Akhirnya...aku bisa di terima juga di perusahaan ini!' Sorak Eunha dalam hati.

"Tapi ada satu syaratnya." Ucap Jungkook datar.

"Syarat? Syarat apa tuan presedir?." Tanya Eunha sesopan mungkin.

"Heh, tuan presedir? Apa aku tak salah dengar?." Tanya Jungkook menyindir Eunha.

"Lalu aku harus memanggil anda apa?." Tanya Eunha polos sambil memiringkan kepalanya. Hal itu menambah kesan imut yang membuat Jungkook gemas.

'Astaga, kenapa gadis ini imut sekali?.' Batin Jungkook gemas.

"Panggil aku Jungkook dan jangan panggil aku tuan presedir!." Tegas Jungkook.

"T-tapi apa tak apa jika saya memanggil anda Jungkook di hadapan karyawan lain?." Tanya Eunha tak enak.

"Hm, kalau bersamaku saja kau memanggilku Jungkook." Jawab Jungkook.

"Ah, baiklah." Setuju Eunha.

"Baiklah...kembali ke permasalahan awal. Syaratnya kau harus menjadi sekretaris pribadiku." Ucap Jungkook dengan nada tegas yang artinya tak bisa dibantah.

"T-tapi, kata anda jika saya di terima di perusahaan ini, anda akan menjadikan saya pegawai tetap saja? Dan bukankah sudah ada Namjoon-ssi yang menjadi sekretaris pribadi anda, Jungkook-ssi?." Tanya Eunha yang mulai bingung dengan permintaan Jungkook.

"Namjoon sudah aku pindah dinaskan di perusahaanku yang satunya untuk mengurus pegawai-pegawaiku yang bekerja disana. Sekarang dengar, pilih menjadi sekretaris pribadiku atau aku pecat kau sekarang juga?." Ancam Jungkook dengan dingin. Tanpa pikir panjang, Eunha pun langsung mengiyakan tawaran Jungkook dari pada ia tak mendapat pekerjaan lagi.

"Baiklah Jungkook-ssi." Jawab Eunha pasrah dengan nasibnya.

"Bukankah kemarin ada kelinci nakal yang mengomeliku hingga telingaku terasa sakit? Kenapa kelinci itu menjadi lebih jinak jika berada di hadapanku sekarang?." Tanya Jungkook mencoba menggoda Eunha sambil menampilkan evil smirknya.

"M-maksud anda?." Tanya Eunha yang mulai tau kemana arah pembicaraan ini.

"Kau! Kenapa kau lebih jinak dari sebelumnya hm?." Tanya Jungkook lagi.

"Jinak? Kau pikir aku hewan apa?." Sewot Eunha tak terima.

"Ya, kau kelinci yang imut yang menggemaskan." Ucap Jungkook tanpa ia sadar dengan ucapannya barusan. Eunha hanya berblushing ria saat Jungkook secara tidak langsung mengatainya imut.

"M-maksudku kelinci nakal itu adalah kau! Mungkin aku sudah gila mengataimu kelinci imut. Kau justru tak ada imut-imutnya sama sekali." Jelas Jungkook untuk menghilangkan kegugupannya.

"A-apa katamu?! Kau juga menyebalkan! Dasar kelinci mesum!." Jawab Eunha tak mau kalah dengan Jungkook.

"K-kau! Sebagai hukumannya kau harus menjadi partner makan malamku untuk menghadiri klien ku!." Ucap Jungkook asal bicara. Ia juga bingung kenapa dari tadi ia salah bicara terus. Bahkan hatinya tidak ingin berkata seperti itu. Oke, sepulang dari kantor mungkin ia harus berkonsultasi pada sahabatnya.

"M-makan malam? Apa maksud anda?." Tanya Eunha bingung dengan permintaan bosnya yang kelewat aneh dari pembicaraan sebelumnya.

"Ya...kau harus menjadi partnerku untuk makan malam nanti karena kau kan asistenku dan aku tak menerima penolakan darimu!." Tegas Jungkook.

"Tunggu dulu! Jangan asal memutuskan saja! Kau kan bisa me-" ucapan Eunha terputus ketika melihat tatapan tajam dari Jungkook seolah ia berkata 'turuti atau kau ku pecat!' Begitulah yang dapat Eunha artikan dari tatapan Jungkook.

You are My Everything| HIATUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang