Chapter 6

2.1K 203 26
                                    

"Wonwoo? Kapan kau pulang?" Tanya Jungkook pada seorang namja di hadapannya.

"Yak! Kau ini, tidak ada sopan-sopannya sama sekali! Panggil aku hyung karena aku kakakmu!" Timpal Wonwoo yang notabennya kakak Jungkook.

"Ya-ya terserah! Kapan kau datang?" Tanya Jungkook tak sabaran sedangkan Wonwoo hanya menggelengkan kepalanya melihat sikap adik tercintanya.

"Baru saja, memangnya kenapa? Apa kau mengharapkan oleh-oleh dariku?" Goda Wonwoo pada Jungkook. Baginya menggoda adik tersayang ini sangat menyenangkan. Oke, mungkin menggoda orang adalah hobi dari keluarga Jeon.

"Enak saja, aku tak mengharapkan oleh-oleh darimu! Justru kenapa kau malah ada di rumah ku hah?" Tanya Jungkook kesal.

"Memangnya kenapa? Tidak boleh?" Sewot Wonwoo.

"Kau kan punya rumah sendiri di Korea." Jawab Jungkook.

"Ah...di rumah hanya aku sendirian dan aku benci jika harus sendiri." Ucap Wonwoo sambil memulai aktingnya.

"Cih, kau kan bisa mengajak tunanganmu untuk menginap?" Usul Jungkook cuek.

"Tapi aku sangat merindukan adik manisku ini." Ucap Wonwoo sambil berjalan ke arah Jungkook untuk memeluknya.

"Yak! Jeon Wonwoo! Lepaskan!" teriak Jungkook yang mencoba melepas pelukan erat kakaknya.

"Yak! Lebih baik kau tetap tinggal di Paris sana dari pada kau tinggal denganku!" Teriak Jungkook lagi. Wonwoo pun melepas pelukannya dan menampilkan wajah muramnya. Sedangkan Jungkook hanya menghela nafas lelah melihat tingkah kekanakan Wonwoo. 'Mungkin sebentar lagi Wonwoo akan memulai drama picisannya lagi' pikir Jungkook.

Satu...

Dua...

Tiga....

"Hiks...hiks....Kenapa kau berkata seperti itu, Jungkook? Aku ini kakakmu yang paling tampan sejagat raya! Dulu aku yang merawatmu hingga sekarang kau menjadi tampan sepertiku! Kau dulu begitu imut dan lucu, tetapi sekarang kau berkata seperti itu pada kakakmu ini? Kau tidak tau berterima kasih, ne Jeon Jungkook!" Ucap Wonwoo sambil pura-pura menangis dan merajuk. Jungkook sendiri sudah lelah melihat sikap kakaknya yang jauh dari kata abnormal. Ia merasa akan lebih baik kakaknya tidak kembali ke Korea dan menetap di Paris bersama orang tuanya di sana. Ini lah yang terjadi jika kakaknya pulang ke Korea dan menetap bersamanya.

"Ah, Hyung hentikan! Bisakah kau tidak berisik? Kau tau? Aku sangat lelah karena sudah menghadiri acara klienku, di tambah lagi aku harus memeriksa dokumen-dokumen baru di kantor." Ucap Jungkook sambil mengusap wajahnya kasar.

"Ah mianhe, aku kan hanya bercanda, ya sudah sana istirahat! Kau seperti mayat hidup dengan penampilan seperti itu! Oh ya, appa dan eomma titip salam untukmu." Ucap Wonwoo pada Jungkook yang mulai meninggalkan Wonwoo di ruang tengah. Jungkook sendiri tidak terlalu mendengar perkataan Wonwoo. Ia sudah sangat lelah untuk meladeni ocehan kakaknya itu.

Sesampainya di kamar, Jungkook langsung ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang lengket. 15 menit kemudian pintu kamar mandi terbuka menampilkan Jungkook yang hanya menggunakan celana pendek selutut tanpa menggunakan baju. Ia berjalan menuju balkon dan menikmati angin malam yang menusuk kulitnya. Ia kembali merenungi perkataan Jimin-sahabatnya. Ia tersenyum sendiri kala mengingat sifat Eunha yang menggemaskan. Baginya Eunha adalah bidadari yang di turunkan Tuhan untuknya. Ia menyukai Eunha yang sedang tersenyum. Baginya, senyuman Eunha bisa membuat jantungnya berdebar-debar kala ia berada di dekatnya dan ia menyukai itu. Ia terus tersenyum lebar yang tak pernah ia perlihatkan pada siapapun kecuali Eunha. Momen itu rusak saat Wonwoo masuk ke dalam kamar Jungkook tanpa persetujuan dari pemiliknya.

You are My Everything| HIATUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang