Chapter 5

2K 184 10
                                    

"Annyeong!" Sapa seorang pria yang tak lain Taehyung. Malam ini ia tampak seperti pangeran. Ia tampil maskulin layaknya model papan atas.

"Omo! Taehyung-ssi! Kau mengagetkanku lagi!" Ucap Eunha kesal. Mungkin ini hari tersial bagi Eunha.

'Kenapa semua orang suka mengejutkanku sih? Hari ini juga bukan ulang tahunku' gerutu Eunha dalam hati. Ia tak habis pikir dengan sifatnya yang suka terkejut.

"Hehehe....apa yang kau lakukan di sini dan dengan siapa kau datang?" Tanya Taehyung penasaran.

"Ah, aku datang de...

"Denganku, aku yang mengajaknya." Jawab Jungkook singkat. Entah dari mana ia datang. Yang pasti ia sudah mendengar pembicaraan Taehyung dan Eunha.

"Presedir Jeon?" Taehyung sedikit terkejut dengan kehadiran bosnya di sini.

"Ayo Eunha, kita pergi dari sini." Ajak Jungkook dengan ekspresi stoicnya.

"S-saya permisi dulu Taehyung-ssi." Pamit Eunha sambil tersenyum tak enak ke arah ke arah Taehyung.

'Jadi itu alasanmu menolak ajakanku, Eunha? Ck, aku yakin presedir menyukai Eunha. Terlihat dari sikapnya jika ia menunjukan ketertarikan pada Eunha. Heh, tak akan kubiarkan Eunha di rebut olehnya!' Batin Taehyung yang sudah mengeluarkan aura tak enak.

Jungkook pun menarik tangan Eunha ke tempat yang jauh dari keramaian. Jungkook merasa heran sendiri dengan sikapnya sekarang. Ia tidak suka jika ada pria yang mendekati Eunha-nya. What? Eunha-mu kau bilang? Kalian bahkan tidak memiliki hubungan apapun selain hubungan antara atasan dan bawahan. Ya, mungkin ia mulai gila, gila karena Eunha sekretarisnya yang baru. Mungkin nanti ia harus berkonsultasi dengan sahabatnya. Setelah berada di tempat yang jauh dari keramaian, Jungkook mulai mengintrogasi Eunha.

"Apa yang kau bicarakan dengannya?" Tanya Jungkook dengan tatapan intimidasinya.

"Tidak ada, ia hanya menyapaku saja. Habisnya kau lama sekali sih." Jawab Eunha dengan polosnya. Jungkook tidak percaya dengan ucapan Eunha. Tetapi, ia tatap wajah Eunha dan tidak ada kebohongan yang tersembunyi di mata Eunha, yang ada hanya pancaran kejujuran di mata Eunha.

"Hm, begitu." Jawab Jungkook tersenyum lega. Eunha heran dengan sikap Jungkook yang berubah-ubah.

'Ada apa dengannya? Tadi ia bersikap dingin, sekarang ia malah berbanding terbalik dengan sikapnya tadi. Apa mungkin ia sedang PMS ya?' Tanya Eunha dengan bodohnya.

"Jungkook-ssi, apa kau masih lama? Aku sudah lelah dan mengantuk, aku ingin pulang sekarang. Jika anda masih ingin di sini, saya bisa pulang sendiri." Tanya Eunha.

"Ayo! Lagi pula aku juga sudah bosan di sini. Ayo, aku antar kau pulang." Ajak Jungkook sambil berjalan ke arah mobilnya yang terparkir di parkiran. Eunha hanya mengangguk dan mengikuti Jungkook yang berjalan ke mobilnya. Sepanjang perjalanan tak ada yang mengisi pembicaran di mobil Jungkook. Eunha terlalu mengantuk untuk mengajak Jungkook berbicara. Pasti nanti ujung-unjungnya hanya berdebat, batin Eunha. Sedangkan Jungkook sendiri hanya diam dan fokus menyetir walau sebenarnya ia sedang gugup sendiri. Ia tak tau mengapa jantungnya berdetak tidak karuan saat berada di dekat Eunha.

'Hah...sepertinya aku harus berkonsultasi pada Jimin' batin Jungkook. Jimin adalah sahabat Jungkook dari kecil. Jungkook juga sering berkonsultasi pada sahabatnya itu.

"Eunha, kita sudah sampai." Ucap Jungkook sambil memarkirkan mobilnya ke tepi jalan. Tetapi ia tak mendapat jawaban dari Eunha. Ia pun menoleh dan ternyata Eunha tertidur. Ia pandangi sejenak wajah cantik Eunha.

'Astaga! Mungkin aku harus menikahinya sekarang! Aku sudah tidak kuat dengan debaran ini!' Batin Jungkook berteriak. Ia pandangi lagi wajah Eunha yang sedang tertidur. Eunha sendiri sedikit terusik dalam tidurnya. Ia sudah merasa jika mobil ini tidak bergerak lagi. Ia pun bangun dan langsung mengedarkan pandangannya ke jendela mobil.

You are My Everything| HIATUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang