Awal

770 26 2
                                    

Hari ini merupakan awal Larata memulai sekolah SMA nya, karena kemaren ia telah mengikuti kegiatan mos yang cukup melelahkan. Saat mos juga Larata mempunyai teman baru yaitu Ghea, Ririn dan Tami, mereka baru pertama kenal tapi entah mengapa mereka merasa sangat cocok.

***

Pagi ini Larata telah siap dengan seragam baru nya, ia sedang duduk di depan kaca rias nya, ia menguncir rambutnya dengan kuncir kuda, dan Larata tersenyum saat menatap cermin di hadapan nya, setelah ia rasa semua siap, Larata mengambil tas nya yang berada di atas kasur dan turun ke lantai bawah menemui orang tuanya untuk sarapan bersama.

"Pagi mah pah.." sapa Larata yang tersenyum manis kepada Mama dan Papa nya.

"Pagi juga sayang" Jawab Atio Papanya.

"Pagi sayang, anak mama udah rapih aja nih" sambil mencubit pipi Larata "mana nih si abang kok belum muncul, gak sekolah apa?" sambung Ralita Mamanya, lalu meletakkan kopi di meja makan untuk suaminya.

"Tau nih mah, kebo banget emang si abang, Ata ke kamar nya dulu deh" jawab Larata yang di balas anggukan oleh Mama nya.

Tok tok tok

"Bangg oyy sekolah kagak lo?" tanya Larata yang tidak mendapat respon abang nya. "Kebiasaan emang si kebo" ia langsung membuka pintu kamar abang nya dan menemukan abang nya masi tertutup selimut.

Ia langsung mengguncang tubuh abang nya yang sedang terlelap.

"Bangg.. Bangun udah jam berapa ni" dan hanya di jawab erangan oleh abang nya tanpa membuka mata, Larata berdecak dan mengguncang tubuh abang nya sekali lagi.

Merasa terganggu akhirnya Deon menjawab "jam berapa emang sih ah? Ganggu aja lo, sono" sambil mendorong tubuh Larata dengan mata yang masih terpejam. Deon mengantuk karena semalam ia begadang menonton siaran sepak bola.

"Udah jam 6.30" jawab Larata santai karena ia sengaja membohongi abangnya.

"Lo mau sekolah apa enggak?" Tanya Larata sekali lagi. Seketika Bang Deon bangun dengan nyawa belum terkumpul sepenuhnya, sambil mengomel "ah gila lo, kenapa gak bangunin gue dari tadi sih!" omel Deon pada Larata, dan bergegas mengambil handuk. Larata terkekeh.

"Yee nyalahin gue lo, salah sendiri ya" balas Larata sambil memeletkan lidah mengejek "cepetan ya lo, gue tunggu di bawah"

"Iya iya bawel lo"

***

Setelah Larata dan Deon sarapan,  mereka berpamitan dengan Ralita saja karena Atio sudah lebih dulu berangkat saat mereka masi sarapan.

"Assalamualaikum mah" pamit mereka bersamaan.

"Wa'alaikum salam, hati-hati ya" jawab Ralita sambil melambaikan tangan.

"Iya mah"

Karena mereka satu sekolah jadi Larata dan Deon pergi bersama. Sekarang mereka di dalam mobil, tidak ada satu pun yang mencoba untuk membuka suara untuk memecahkan keheningan yang terjadi, biasanya yang mulai itu si Deon berhubung dia gak mood gara-gara di bohongin Larata.

Akhirnya Larata yang mencoba untuk memulai percakapan "Bangg.. Lo ngambek ya?" tidak di respon dari Deon, ia memilih fokus menyetir.
"Kek abg galau putus pacar lo".

Lalu Larata memilih untuk menghidupkan musik, saat itu juga Deon menjawab perkataan Larata "Bodo, salah siapa bohongin gue, kualat lo ama abang sendiri"

"Yaelah ngambekan lo, kek bencong"

"Apa lo kata?"

"Bencong" balas Larata santai.

"Awas lo kalo minta tolong ama gue, kagak gue tolongin mampus dah lo sono"

"Ih abang mah jahat amat dah, yaudah gue minta maaf jangan marah lagi ya abang sayang" kata Larata memeluk Deon dan mencium pipi lelaki itu sekilas.

"Najis lo dek" balas Deon.

Tak terasa kini mobil Deon telah memasuki area parkiran sekolah. Deon memarkirkan mobil nya lalu turun di ikuti oleh Larata. Orang-orang yang berada di daerah parkiran pun terheran, melihat kedekatan mereka, ada hubungan apa adek kelas tersebut dengan Most Wanted sekolah mereka.

Firano Deontara Atio, merupakan murid populer di sekolah nya itu, jangan heran jika ia memiliki banyak fans.

"Lo udah tau kelas lo emang?" tanya Deon.

"Udah bang"

"Mau di anter kagak?" Deon memang merupakan Abang yang sangat pengertian.

"Yaelah kagak usah kali bang, yakali bocah tk gue dianterin sampe depan kelas" jawab Larata sambil terkekeh oleh ajakan abang nya untuk di antar sampai depan kelas nya.

"Yaudah kalo gitu gue duluan ya" pamit Deon.

"Oke bang"

Setelah Deon pergi dari pandangan Larata, ia di kegetkan oleh ketiga teman barunya itu.

"Heh lo abis ngapain tadi ama kak Deon?" tanya Ririn tiba-tiba.

"Anjir, ngagetin aja lo, kalo gue jantungan gimana mau tanggung jawab?" omel Larata yang di balas cengiran oleh Ririn.

"Kok lo bisa bareng Most Wanted sekolah sih?" tanya Tami menyelidik.

"Gak takut apa lo ama fans nya? Gua denger sih dia banyak fans, awas ntar lo malah di bully lagi." saut Ghea

Merasa risih di tatap seperti itu Larata pun langsung menjawab. "Apaan deh kalian lebay amat" kekeh Larata.

"Di kasih tau ngeyel lo." ujar Ghea yang langsung di setujui dengan anggukan oleh Ririn dan Tami.

"Ya ampun kak Deon yang lo bilang pada ituu.." Larata sengaja menggantung ucapan nya agar membuat mereka semakin penasaran.

"Apasi ta jangan buat penasaran elah"

"Kak Deon itu Abang gue." lanjut Larata.

Mata mereka membulat dan sedetik kemudian "HAH? ABANG LO TA?" teriak mereka bersamaan.

Dan Larata hanya memandang mereka dengan pandangan lebay lo pada.


***

Jangan lupa vote yah, tengkyuu (:

My MoodboosterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang