Kantin

466 17 2
                                    

Setelah kegiatan MOS kemarin, para murid yang baru masuk pun akhirnya dapat bernafas lega, karena telah resmi menjadi murid SMA Permata Bakti, dan para murid juga telah mendapatkan bagian kelasnya, begitu pula dengan Larata, ia bersyukur karena dapat sekelas dengan ketiga teman barunya itu.

Larata dan teman-teman nya kini sedang berada di koridor sekolah. Sepanjang jalan menuju kelas, Larata terus diperhatikan dengan berbagai tatapan, ada juga yang melempar senyum dan di balas senyuman pula oleh Larata.

"Laper nih kantin yokk?" kata Tami. "belom sarapan gue hehe" sambung Tami dengan cengiran nya.

"Yaudah ayok" Balas ketiga teman nya.

Saat di kantin, mereka memilih meja yang tepat berada di tengah kantin. "Yaudah gue mau pesen dulu nih, lo pada mau nitip gak?" tanya Tami.

"Es teh manis aja lah satu, gue udah sarapan tadi" jawab Ririn

"Iya gue juga, lo ta mau pesen apa?" sambung Ghea dan bertanya pada Larata.

Larata yang sedang fokus dengan ponsel nya pun menoleh, "samain aja dah" dan kembali fokus pada ponsel yang masi setia di genggaman nya. Mereka yang melihat Larata hanya memutar bola mata malas.

"Ehh lo pada tau kagak? Kalo disini banyak cogan?" tanya Ghea tiba-tiba.

"Iya udah tau gue mah, apalagi ketos sini kan? Manis banget gila." sahut Ririn.

Larata tak menggubris apa yang sedang di bicarakan oleh kedua teman baru nya itu, ia memilih asik berkutat dengan ponselnya. Karena merasa bosan, akhirnya Larata mematikan ponselnya, sampai tiba-tiba ponselnya bergetar, menandakan pesan masuk, yang ternyata dari sahabat masa kecil nya. Namanya Aldo Raffa Giantara yang biasa di sapa Aldo.

Aldo: Hay Ratak apa kabar? Long time no see :*

Pesan singkat dari Aldo membuat Larara tersenyum, Larata merindukan laki-laki yang selalu membuatnya tersenyum setiap saat. Dengan cepat Larata membalas.

Larata: Aldo lo jahat ah, gue kangen banget sama lo :'(((

Aldo: Yah tapi gue nya enggak, gimana dong?

Larata: KAMU KEJAM MAS!!!

Aldo: Kebanyakan nonton sinetron lo.

Read

Aldo: Yah kok di read aja sih yank?

Disebrang sana Aldo terkekeh karena berhasil membuat Larata kesal, Aldo memang senang sekali membuat Larata kesal akan tingkah lakunya, andai saja Aldo berada disamping nya sudah pasti ia akan mencubit gemas pipi Larata. Lain dengan Aldo, sekarang Larata terus membatin kesal "Mati aja lo Al! Kesel amat gue."

Sadar akan raut wajah teman barunya ini berubah, Tami yang baru datang bersama pesanan yang baru ia pesan bertanya kepada Larata "kenapa lo? Bibir lo ati-ati jatoh, soalnya maju banget." Sontak membuat Kedua teman nya yang sedang asik ria bergosip tentang cogan itu berhenti, lalu tertawa.

"Apasih gak lucu." jawab Larata yang masih mengerucutkan bibirnya.

"Uluh uluh tayang jangan ngambek sini-sini peyuk" sahut Ririn yang langsung diberi pelototan tajam dari Larata.

"Najisun."

"Bodo amat dah sama kalian gue mau makan dulu." Sahut Tami.

Jauh dari tempat meja Larata dan teman- teman nya, Deon yang sedari tadi juga di kantin bersama ketiga sahabat nya terus memperhatikan Adik nya sampai ia tidak sadar kalau dari tadi salah satu sahabat nya terus memanggil namanya.

"Hoy Deon budek lo ya?" seru Raihan kesal sambil melempar kulit kacang ke arah nya.

Deon yang merasa terganggu akhirnya menoleh "Apa?" jawab Deon dengan datar, lalu mendapat lemparan kulit kacang lagi dari Raihan, "Sok badai lo." cetus Raihan.

"Tau dah, emang dari tadi lo ngeliatin apaan sih? Cewek onohh?" tanya Ari pada Deon sambil Menunjuk ke arah Larata. "Cantik, boleh tuh di deketin." lanjut Ari, yang langsung mendapat tatapan tajam dari Deon.

"Apaan lo?! Gak ada, enak aja lo main deketin dia. Pengen gue tampol ya lo?"

"Dih galak amat si mas, emang itu cewek pacar baru lo?" tanya Raihan.

"Bukan."

"Lalu?"

"Dia adek gue." jawab Deon. Memang kedua sahabat nya Deon ini belum mengenali Larata yang notabene nya Adik kandung Deon, sebab kedua teman nya jarang sekali main kerumah nya, karena kalau ngumpul mereka selalu ke apartemen Deon, karena kata mereka lebih asik saja.

"Anjirr... Adek lo? Selama ini lo punya adek cantik gak pernah ngenalin ke kita-kita?! jahat lo."

"Kalo gue kenalin, emang dia nya juga mau temenan sama orang yang kek lo pada?" jawab Deon mengejek sambil menunjuk kedua teman nya dengan tatapan jijik.

"Wah parah lo, kece gini kita mah pasti mau" sahut Ari dengan kepercayaan tingkat tinggi nya sambil merangkul Raihan.

"Najis, gue pengen ke meja dia."

"Eh gue ikut lah." sahut Raihan yang tadinya tak banyak bicara.

Ari berdecih "Kalo sama cewek cakep aja cepet lo."

Mereka berjalan mendekati meja Larata bersama teman-temanya itu.

"Hay cewek" sapa Deon kepada mereka, Tami yang sedang asik makan pun tersedak akibat kedatangan mereka.

"Uhuk.. uhuk.."

"Eh eh nih minum" dengan sigap Ghea yang berada di dekat Tami memberi segelas air.

"Busett parah, gilaa apa---- Kak Deon?" Tami yang tadinya ingin teriak marah terhenti akibat tahu siapa pelaku yang telah membuat nya terkejut lalu tersedak.

"Eh sorry udah ngagetin."

"Hah? Oh gak apa-apa kak" sahut Tami tersipu, mimpi apa ia semalam bisa berbicara dengan most wanted sekolah ini.

"Eumm.. Boleh kita duduk sini?" tanya Deon.

"Yaelah duduk tinggal duduk kali." sahut Larata yang kemudian tangan nya disikut oleh Ririn lalu ia menoleh kepada Ririn "Apa?" dan yang di tanya hanya memutar bola mata gemas akan tingkah teman nya ini.

Setelah mereka duduk Raihan lebih dulu telah mengulurkan tangan untuk berkenalan, Larata yang melihat tangan itu lalu membalas uluran tangan tersebut. "Raihan" kenal nya sambil tersenyum, "Larata" jawab Larata yang juga melempar senyum.

"Modus lo han ketauan banget dah anjir, HAHA ngakak gue." celetuk Deon. Yang di ikuti tawa mereka semua, kecuali Raihan, "anjing lo, bukan nya dukung kek, parah gak temen ah." mereka pun tertawa lagi karena Raihan yang merajuk.

"Btw Lo pada kelas berapa?" tanya Ari.

"X IPA 1" jawab mereka serempak.

"Kompak amat" sahut Ari sambil terkekeh.

Meja mereka yang memang berada di tengah kantin, menjadi pusat perhatian, karena para siswa populer di sekolah ini yang duduk bersama para junior cewek yang memang cantik-cantik juga. Menimbulkan banyak tanya dibenak mereka terutama untuk para siswi, karena sebelum nya para lelaki yang mereka kagumi itu tidak pernah satu meja dengan perempuan, apalagi siswi junior yang baru saja mendapat gelar menjadi murid SMA.

Mereka yang sedang asik mengobrol dan tertawa tidak menyadari bahwa sedari tadi ada yang melihat mereka dengan pandangan tidak suka. "Siapa sih cewek itu, kok bisa duduk satu meja bareng mereka?!! Berani banget, mana sok akrab lagi," sambil melipat tangan nya di depan dada, "liat aja nanti." sambung nya tersenyum sinis yang lalu pergi bersama para pengikutnya.

My MoodboosterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang