Tersandung

319 11 2
                                    

Larata memasuki kelas nya dan langsung mendapatkan tatapan selidik oleh ketiga teman-teman nya.

"Kenapa lo pada ngeliatin gue gitu amat?" tanya Larata.

"Lo kok bisa bareng sama si Ketos itu?"

"Gak sengaja ketemu" Jawab Larata acuh tak acuh.

Teman-teman nya berdecak, merasa tidak puas dengan jawaban yang dilontarkan Larata "ck, seriusan, jawaban nya singkat amat."

Baru saja Larata ingin membuka mulut, guru sekaligus akan menjadi wali kelas nya Larata masuk, membuat ketiga teman nya mendengus.

"Selamat Pagi."

"Pagi Bu"

Bu Leta melanjutkan pembicaraan nya tentang apa saja yang berkaitan dengan sekolah ini. Tentang kelasnya dan sebagainya.

"Baiklah Ibu kasi waktu untuk kalian agar bisa saling mengenal, Ibu tinggal dulu." Pamit Bu Leta yang langsung berlalu dari kelas.

Setelah Bu Leta benar-benar pergi Ghea langsung berbalik menghadap meja Larata "Ta, lo tadi kok bisa sih bareng sama Ketos?" Larata tetap sibuk membaca novel yang sengaja ia bawa dari rumah "Ta, jawab." merasa tidak diperdulikan, Ghea berdecak lalu menarik paksa novel yang sedang dibaca Larata dan menutupnya.

"Apaan sih? Ganggu aja lo, lagi seru juga."

"Dari tadi gue nanya sama lo, malah di kacangin"

"Emang lo mau nanya apa?" Jawab Larata malas.

"Iss lo kenapa bisa bareng Ketos tadiii?" Ucap Ghea gemas. "Kan tadi udah gue bilang kalo gue ga sengaja ketemu sama dia"

"Gue ga yakin"

"Gue juga" sahut Ririn dan Tami.

"Lah? Yaudah kalo lo pada ga percaya mah, siniin novel gue Ghey."

"Jangan Ghey, lo harus jujur kok bisa lo sam----"

Kletok

"Aduhhh, siapa nih yang nimpuk palak gue pakek botol?" Teriak Ririn.

"Ehh sorry, gue sengaja" cengir Arol.

"Kurang ajar lo, sakit bego!" balas Ririn memukuli Arol dengan botol yang baru saja mengenai kepala nya tadi.

"Aduhh aduh udah Rin, sakit nih"

"Rasain lo." Melihat Ririn yang tak berhenti memukuli nya, Arol mencengkram pergelangan tangan Ririn, mereka saling bertatapan, jarak mereka cukup dekat, "muka lo, kalo dari deket gini cantik ya" tersadar dari lamunan nya, Ririn menghentakkan tangan nya sehingga terlepas dari cengkraman tangan Arol, kemudian memukul Arol sekali lagi dengan botol.

"Modus lo!"

"Di modusin sama cowok ganteng kek gue masa gamau"

"Percaya diri amat, jijik gue."

"Jangan jijik gitu sama gue, ntar lo demen lagi"

"Ciee Ririn" sorak teman sekelasnya.

"Apaan sih cie-cie."

"Muka lo kok merah Rin?" tanya Arol sontak Ririn langsung menutup mukanya dengan telapak tangan nya, "pokoknya gue benci sama lo." Sontak membuat sekelas tertawa karena pertengkaran kecil Arol dan Ririn.

"Cocok lo berdua HAHAHA" tawa Tami yang langsung mendapat tatapan penghuni kelas nya.

"Ebuset tawa lo"

"Biasa aja woi"

"Hehe sorry"

"Tai tuh", "Eh maksud gue tau tuh Tami dasar toa" lanjut Larata.

My MoodboosterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang