Chapter 2

1.9K 170 5
                                    

Maaf lama! ^_^

Happy reading!

===============================

Ruang tamu jadi persinggahan sementara Ron dan Harry dari masa lalu. Satu hal yang sejenak jadi hantu di kepala mereka, mengapa mereka bisa terjebak di sini?

"Jadi—" tanya Ginny membuka, namun segera terhenti saat melihat Harry muda yang terpaku pada sesuatu di tembok dekat piano. "Wow!" sahut Ron muda.

Ginny paham dengan ekspresi wajah dua anak remaja itu saat melihat foto pernikahan Harry dan Ginny. "Suatu saat kalian akan mengerti. Terutama kau.. Harry. Ahh, aku mau tanya pada kalian."

Lily datang dengan membawa dua gelas air putih. "Kau paham juga, terima kasih—ee"

"Lily, uncle," sambung Lily cepat. Paman kecilnya itu belum mengenalnya.

Harry ikut menenggak airnya habis. "Terima kasih.. Lily," kata Harry sopan.

"Sama-sama, Dad. Jangan sungkan," jawab Lily girang. Ada rasa berbeda saat Lily menatap Harry muda. Lily terpukau.

"Mom," bisik Lily pada Ginny, "pantas kau dulu tergila-gila dengan Dad. Dad muda manis sekali, Mom!" katanya sambil senyum-senyum tak jelas.

Ginny mengalihkan pandangan ke arah Lily, "jangan bilang kau jatuh cinta dengan ayahmu sendiri, nak?" Ginny melempar tatapan mematikan pada putrinya. "Apa aku sudah gila cemburu dengan anakku sendiri?!" batin Ginny.

"Ahh.. ya, kalian berdua apa masih di Hogwarts?"

"I-iya, kami di tahun ke 6," jawab Harry gugup.

Dari arah dapur keluar seorang anak laki-laki yang hampir seumuran dengan Harry dan Ron muda. Al mengelap tangannya yang basah sambil berteriak, "ada tamu, ya, Mom? Temannya James?"

"Ahh bukan, Al. Lihatlah sendiri!"

"Al??" tanya Harry dan Ron kompak. Siapa lagi Al? Perasaan Harry makin tak karuan. Ia kembali menebak kalau suara tadi adalah anaknya yang lain.

Al membenarkan kaus biru langitnya yang terlingkis hingga siku. Ada bercak-bercak merah saus tomat terciprat di sekitar dadanya. "Kau tak pakai apron lagi?" suara Ginny meninggi.

"Aku terlihat lucu kalau pakai apron, Mom! Oh God! Siapa mereka? Kok mirip—"

"Uncle Ron dan Dad, kan? Memang mereka, Al!" sela Lily mencoba menjelaskan siapa tamu mereka pagi ini. Wajah Lily masih kesemsem dengan rupa ayahnya yang masih sangat muda.

Sekarang ada tiga orang yang kompak menatap Harry dan Ron muda secara tajam. Sama seperti Lily, Al mengamati sang ayah dengan tatapan tak percaya. "Kau benar-benar mirip aku, Dad!"

"Lebih tepatnya kau yang mirip ayahmu, Al," koreksi Ginny.

"Luar biasa!" kata Ron, "kita terjebak di masa depan, Harry. Dan kita sekarang ada di rumahmu! Lalu, bagaimana dengan rumahku, sis?" tanya Ron serba salah. Bagaimana pun juga, wanita dewasa itu adalah adiknya.

"Rumahmu dan Hermione sedikit lebih jauh dari sini. Tapi kalian sedang tak ada di rumah. Kalian bersama Rose dan Hugo sedang ke Australia—"

Ginny sontak menghentikan penjelasannya saat suara deru mobil mulai memasuki rumah. Harry dan James datang. "Mom, apa ini baik saat Dad melihat mereka? Aku takut ada efek buruk saat kedua tubuh yang sama saling bertemu, I mean, Dad muda melihat Dad dewasa?" Al mulai berspekulasi negatif.

Petaka Dreamcatcher (time travel fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang