Prologue ~ 始まり

145 21 44
                                    

Pindah ke negara baru memang sulit. Apalagi dengan Negara yang memiliki adat berkebalikan dengan Negara asal. Tapi aku rasa akan cukup menyenangkan, lingkungan baru, teman baru, suasana baru, semuanya baru.

Aku mulai berkaca dan merapikan Seifuku putih dan rok hitam beberapa cm diatas lutut, Well, Aku harus menunjukkan bahwa orang Indonesia juga terhormat dan tidak berpenampilan culun kan?

Dengan menguncir rambut gaya Ponytail menunjukkan leher jenjangku, 'ah rasanya memalukan..' aku menghela nafas dan menghentikan niat untuk ponytail. Kubiarkan rambut hitam tebalku tergerai rapi.

Hari ini adalah hari pertama masuk SMA baruku, aku sangat deg-degan dengan teman-teman baruku nanti.

Apa aku bisa akrab dengan mereka tidak ya? Sebuah kekhawatiran pun muncul didalam benakku. Ah apa boleh buat, inikan keputusanku? Aku tidak mau melakukan sesuatu dengan setengah hati.

"Kanon-san, perkenalkan, saya adalah wali kelasmu, Ichikawa Karen, Yoroshiku Onegaishimasu."sambutnya saat aku masuk kedalam ruang guru.

"Ha'i, Yoroshiku Onegaishimasu, Ichikawa-Sensei."Akupun membungkuk kepada wali kelas baruku itu.

Ichikawa-sensei membimbingku menuju kelas baru dan akhirnya Sensei itu masuk ke dalam suatu kelas. Tertulis disana 11-9.

Aku menghela nafas, "Kelas terakhir kah"gumamku pelan.

"Kanon-san, silahkan masuk!"suruh Ichikawa-sensei yang membuyarkan lamunanku.

"A~! Ha'i!"ucapku.

Lalu aku masuk ke kelas tersebut, Not Bad lah, sepertinya orang-orangnya baik.

"Ano, Perkenalkan saya siswa pindahan dari Indonesia, Nama saya Kanon Naomi, Yoroshiku Onegaishimasu!"lagi-lagi aku membungkuk sopan.

"Nah cukup perkenalannya, kalian bisa berkenalan lebih jauh nanti. Kanon-san, silahkan menempati bangku yang kosong dan sekarang kita akan memulai Homeroomnya!" perintah guru tersebut tegas dan dijawab malas oleh beberapa murid.

Aku berjalan menuju bangku kosong dan 'Lucky!' seruku dalam hati karna mendapatkan bangku paling belakang,dekat jendela lagi!
Tempat yang pasti-sangat-nyaman! Akupun segera duduk dan membuka buku hanya sebagai formalitas, toh homeroom pasti seperti Mata Pelajaran BK di Indonesia kan?

'Aku merasa bahwa aku diperhatikan oleh siswa di samping bangkuku. Apa harus aku sapa? Ah tidak, mungkin dia hanya melihat ke pemandangan di luar jendela!'

Aku terus berpikir positif dan fokus mendengarkan Ichikawa-sensei yang sedang menasehati kelas kami.
Tak lama kemudian, Ichikawa-sensei menyelesaikan Homeroomnya dan segera meninggalkan kelas.

"Kanon-chan, Salam kenal ya! Namaku Ono Rin!"sapa siswi didepan bangkuku yang baru saja memperkenalkan dirinya padaku dengan senyuman.

"Un! Salam kenal juga ya! Ono-san!"aku pun mengangguk kecil dan tersenyum.

"panggil Rin saja! Oh dan dia Fujie Hinata!"Tunjuknya pada siswa disampingnya,

"Salam kenal ya!" Kata Hinata.

"Huh padahal aku juga bisa melakukannya sendiri!" Lanjut Hinata itu seraya menggembungkan pipi nya,

"Ehehe gomen~!"seru Rin, Aku hanya tersenyum menanggapi tingkah mereka yang sangat akrab.

Tak terasa pelajaran berlalu, belajar bahasa jepang di Indonesia dengan mati-matian tak buruk juga, aku bisa memahami seluruh pelajaran yang diberikan, walau pasti nanti dirumah aku akan searching penjelasan lebih lanjut dengan bahasa Indonesia.

"Nonchan! Ayo ke kantin!"ajak Hinata, aku cukup tersentak dengan panggilan baru yang asing itu,

"eh? Nonchan?"tanyaku memastikan.
"Kanon-chan terlalu panjang, jadi kusingkat saja menjadi Nonchan! Keberatan?"Tanya Hinata merasa tidak enak,

"Tentu saja tidak! Terima kasih Hinata-chan, aku membawa bento hari ini!"ucapku lalu menunjukkan kotak bento-ku.

"Yasudah, Jaa na~"Rin dan Hinatapun melenggang keluar kelas.
.
.

Hanya aku dan siswa dibangku sebelah yang sedang menutup matanya mendengarkan lagu di IPodnya.

"Ano..?"aku pun menepuk pundak siswa itu pelan.

"Apa?"tanyanya dengan muka datar.

"Mau makan bersama?"tanyaku langsung menawarkan makanan, hal yang biasa di Indonesia kan jika menawarkan makanan?

Tanpa menjawab pertanyaan dariku, Dia pun bangkit dan menarik kursi dibangku depanku dan siap menyantap makanan.

"Haru (Musim Semi) "ucapnya tiba-tiba.

"Eh? Ah! Benar sekali ya! Musim semi di jepang sangat indah ya!" Ucapku canggung karna ucapan tiba-tiba dari siswa itu.

"Bukan, bodoh! Namaku Haru, Otozaka Haru."katanya sambil meraih sumpit disamping kotak bento.

"Setidaknya jangan bilang 'bodoh' padaku! Kau sih yang tiba-tiba!"gerutuku lalu meraih sumpit yang lain.

Mata Haru terfokus kepada suatu plastik disamping kotak bento,
"Ah itu? Namanya Kerupuk!"ucapku lalu meraih plastik itu dan membukanya lalu menyodorkannya kepada Haru,

"ini? Kerupu?"matanya menatap tajam kerupuk itu lalu mengambil satu kerupuk.

"Bukan, Bodoh! Ke-Ru-Puk!"akupun membalas perkataan Haru yang tadi lalu ketawa receh.

Yah, walau ku akui, penggalan kata bahasa Indonesia dengan Bahasa Jepang kan berbeda, jadi ku maklumi. Kulihat Haru mencoba memakan Kerupuk udang tersebut,

"Woah! Kerupu Oishii!"ucap Haru lalu memakan kerupuk lagi,

"Syukurlah kau menyukainya"ucapku pada Haru dan tersenyum, Haru pun membuang mukanya,

'walah, aku salah apaan lagi ya..' pikirku sambil tersenyum kecut.

"Terimakasih makanannya..."ucap Haru pelan namun masih bisa terdengar olehku.

Akupun mengangguk kecil. Haru segera membetulkan kursi yang ia pakai karna anak kelas yang lain sudah kembali ke kelas. Haru segera kembali ke bangkunya.

Sambil membelakangi ku, ia berkata "Nee.. sebagai gantinya, nanti sepulang sekolah, kau ada acara tidak?"tanyanya.

"Hmm.. sebenarnya harus merapikan rumah sih, tapi kurasa telat satu-dua jam tidak apa-apa"jawabku mantap sambil tersenyum.

"Kutunggu di gerbang."ucapnya singkat dengan posisi masih membelakangiku.

"Wakatta"jawabku.

'Setidaknya lihatlah lawan bicaramu saat mengobrol, Baka' gerutuku sambil tersenyum tipis lalu membuka buku pelajaran selanjutnya.

Author's Notes :
Yoroshiku Onegaishimasu/よろしくお願いします : Mohon Bantuannya.
Sensei/先生: Guru
Chan/ちゃん: Sapaan Akrab untuk perempuan.
Jaa Na/じゃ−な−: Sampai Jumpa/Bye Bye
Nee/ねぇー: Hey
Ano/あの: Itu/Permisi.
Wakatta/分かった: Aku Paham.

First Story wkwkw :'>
Saran dan Kritik sangat dibutuhkan, Terimakasih banyak~

Mata Ne~

CarnationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang