[RAY]
"Gua harus nemuin siapa yang telpon gua itu , itu bisa menjadikan bukti yang sangat kuat dan menyelesaikan segala kekacauan selama bertahun tahun"
Segala kekacauan yang ada di dalam hidup Ray semua terjadi semenjak keluarga Lovina telah tiada , setiap melihat Lovina sendiri membuat Ray selalu menyalahkan diri sendiri. Ray ingin berada disamping Lovina terus setidaknya biarkan Ray menjaga Lovina seumur hidupnya. Akankah langit mengijinkan nya untuk menjaga Lovina selalu ?
Untuk sementara Ray nggak bisa kasih tau Lovina rencana yang dibuat olehnya setelah Ray yakin siapa yang ngebunuh papa mama Lovina dan papa nya Ray baru bisa kasih tau ke Lovina. Meskipun Lovina pasti nggak suka kalo masa lalunya diungkit ato dikuak kembali tetapi itu adalah satu-satu nya cara untuk bisa membebaskan Lovina dari luka batinnya.
Ray nggak bisa ngebiarin Lovina hidup dengan luka batinnya meskipun Lovina bisa menjalani nya seumur hidupnya. Tapi Lovina nggak akan bisa hidup nyaman dengan bayang bayang gelap masa lalunya , yahh meskipun sekarang Lovina sudah mulai membuka hatinya dan hidup sebagai Lovina yang baru tapi tetep aja Ray bakal bisa merasakan luka yang ada dihati Lovina.
[Lovina]
"IHHH SUMPAH !! DEMI APA !! Gua ngerasa jantung gua bakal copot kalo gini terus , ini nggak boleh terjadi . Ray dan gua nggak bakal bisa bersatu dengan bayang bayang masa lalu kita , kita nggak bakal bisa bersama"
Jauh dilubuk hati Lovina , dia merasa papa Ray ikut terseret kedalam kematian yang tidak diketahui salah siapa tetapi nggak tau kenapa Lovina juga merasa bersalah atas kematian papa dari Ray. Memang itu bukan salah Lovina tetapi entah kenapa Lovina merasa nggak pantas untuk berdiri disamping Ray.
"Ray .. maafin gua kalo gua egois cuman gua nggak tahu kenapa kepingin terus disamping lo" , hati Lovina pun nggak bisa bohong kalo dia mencintai seorang Ray.
Lovina ingin terus disamping Ray begitu pun juga Ray , tapi ombak kehidupan selalu menerpa mereka berdua , mencoba untuk memisahkan mereka berdua. Apakah ini yang dinamakan ujian untuk cinta sejati ?
"Ray ... lo udah makan ? Gua dirumah lagi nggak ada makan nih ... mau makan bareng gua nggak ??".
Seorang Ray ngenolak ajakan Lovina , itu hal yang nggak mungkin deh , dengan sigap langsung Ray menjawab .
"Siapa sih yang ngenolak ajakan princess ?" , dengan gombalannya pun Ray mengiyakan dan langsung mereka besiap siap untuk berangkat.
"Ehmm Ray naik mobil gua aja yaa .. sekalian gua mau isi bensin nihh .. udah sekarat juga bensinnya .. " *sambil memegang kunci mobil*
Lovina cewek yang mandiri jadi dia nyetir kemana dia ingin pergi , cuman nggak tahu kenapa menurut Ray agak bahaya kalo cewek nyetir .
"Lovv ... gimana kalo gua aja yang nyetir , yah gua nggak enak kalo cewek yang nyetir." Dengan nada yang lembut .
"IHH , lo kok jadi parno gitu deh .. gua aja yang nyetir laa gua kalo nyetir juga ati-ati nggak ngebut ngebut juga" . Lovina pun membela dirinya
"Tetep aja nggak enak gua nya masa cowok yang duduk dikursi penumpang .. ahh gak mecing banget deh . Gini aja kalo ada gua , gua yang nyetir kemana pun lo pingin pergi gua anter , kalo nggak ada gua lo bisa deh nyetir suka suka lo . Gimana ??". Tawaran Ray pun ngebuat Lovina jadi speechless.
"Ya uda suka suka lo lah" *sambil ngasih kunci ke Ray*
"Gitu dong , gua suka lo sama cewek yang nurut" . Gombalan Ray pun lagi-lagi ngebuat Lovina jatuh hati terus menerus.
[RAY]
Bagaimana pun caranya Ray mencoba untuk menjaga Lovina meskipun itu hal kecil buat orang lain tapi Ray itu adalah hal besar. Segala sesuatu yang berhubungan dengan Lovina pasti hal besar bagi Ray. Bagi orang lain mungkin Ray terlalu menjaga Lovina tapi bagi Ray ini adalah satu-satu nya cara bagaimana dia bisa memperbaiki ini semua.
Selama di perjalanan mereka pun membisu entah kenapa , dengan alunan lagu yang romantis mereka berdiam diri.
Karena merasa nggak enak Ray pun mencoba memulai pembicaraan tapi dengan waktu yang bersamaan Lovina pun juga angkat bicara.
Mungkin Lovina punya kegelisahan juga yang tak bisa dia katakan ke Ray. Hati boleh berkata tapi apakah mulut juga bisa berbicara ketika otak lebih bermain di permasalahan.
Karena saling ingin membicarakan sesuatu , Ray sebagai cowok gentle *bagi dia sendiri* , Ray memperbolehkan Lovina untuk mengutarakan isi hatinya.
"Lov lo duluan aja , td lo mau ngomongin apaan?"
Lovina yang hanya menatap Ray dengan tatapan ragu pun hanya terdiam sambil mengigit bibirnya. Lovina yang punya kebiasaan yang unik disetiap dia ragu atau takut untuk mengungkapkan sesuatu selalu mengigit bibirnya.
Ray yang mengerti kalau Lovina lagi ketakutan pun angkat bicara.
"Apa si yang buat princess gua jadi takut untuk ngomong , bukannya Lovina yang gua kenal orang nya jeplak banget ya ..." , dengan gaya bahasa nya Ray mencoba untuk membuat Lovina lebih berani dengan apa yang diragukannya.
"Ehmm ... gua bingung gua harus ngomong dari mana" dengan suara yang lembut pun Lovina akhirnya mengatakan sesuatu.
Dengan curiga di kepala Ray semua pertanyaan mulai keluar dari kepala Ray , apa yang ingin dikatakan oleh Lovina sekarang.
"Gua beberapa kali ngeliat orang diluar rumah gua pakek baju kayak hoodie hitam gitu sama pakek topi hitam juga , tapi dia cuman ngeliat rumah gua terus nggak lama dia pergi si .. cuman gua takut aja dan itu nggak cuman sekali itu berulang kali ada kali seminggu 3 kali gitu. Gua bingung harus ngomong nggak ke lo soalnya kan lo orangnya cepet banget kan khawatir sama gua , gua cuman nggak mau buat lo khawatir aja."
Penjelasan yang cukup jelas , membuat Ray pun berubah dari muka yang sumringah menjadi muka yang super duper khawatir sama Lovina.
Apa yang nggak diketahui sama Lovina sekarang mulai terkuak.
Ray langsung meminggirkan mobilnya ketepian dan langsung dipeluknya Lovina itu , dengan pelukan yang khawatir Ray memeluk Lovina super duper kuat sampek Lovina pun merasa sesak dan melepaskan dekapan itu.
"Lov... semua bakal baik baik aja lo percaya sama gua , gua bakal ngelindungin lo sampek titik darah penghabisan gua , gua janji sama lo , lo percaya sama gua."
Dengan bingung Lovina hanya terdiam tanpa meminta penjelasan apa yang sedang terjadi disini. Karena ia sudah terlalu nyaman dalam dekapan Ray.

KAMU SEDANG MEMBACA
100% I like you
Romance"Setiap gua ngeliat lo gua selalu merasa tenang seperti berada di dekapan orang tua gua" Lovina Grace , ya itu nama gua yang diberikan sama nyokap dan bokap gua. Namanya yg cukup indah untuk seorang anak yatim piatu kayak gua. Yatim piatu yang diti...