*3*

61 10 0
                                    

Happy reading!



"Keboo.. bangun!" Perempuan yang masih tetap ditempat tidurnya tidak bergerak sedikitpun.

"Alvenia Cana bangun!" Merasa namanya dipanggil,Alven pun membuka matanya.

"Apasih Ka? Masih pagi tau gak sih, lo udah bangunin gue aja. Cepet tutup lagi gorden nya gue masih ngantuk!" Alven segera menutup kepalanya kembali dengan selimut.

"Kalo gak disuruh mama gue juga gak mau bangunin lo, yang kalo udah tidur bangunnya susah banget kayak kebo."

Mendengar nama mama nya disebut Alven segera membuka matanya kembali. "Mama udah pulang?"

"Hmm, dan sekarang dia udah nungguin lo dimeja makan."

Alven langsung bangun dari kasurnya dan menuju ke meja makan dimana mamanya udah menunggu. Tapi sebelum ia berhasil keluar dari kamarnya, tangannya sudah terlebih dahulu dipegang oleh kakaknya.
"Apa lagi sih ka? Lepasin tangan Alven."

"Kalo mau keluar liat dulu tuh,muka lo penuh iler gitu gak malu emang?"

Alven langsung masuk lagi ke kamarnya dan melihat dirinya didepan kaca. "Hehehe..."

"Udah daripada lo ketawa sendiri didepan kaca kayak orang gila gitu mendingan lo mandi sekarang abis itu langsung nyusul ke bawah."

"Iyaa,"
Sebelum Alven sempet masuk ke kamar mandi,kakaknya masuk lagi ke kamarnya. "Oh ya gue lupa."

"Lupa apaan ka?"

"Lo JANGAN LAMA mandinya."
Setelah mengucapkan itu James langsung menutup pintu kamar adiknya lagi.

"Bawelll..."
-----------

"Hmm, enak banget nih masakan mama." Alven yang baru turun langsung mencomot masakan mamanya.

"Ih jorok banget sih lo." James menatap Alven dengan pandangan jijik. "Sana cuci tangan dulu lo kalo mau makan."

"Ah males, ini juga kan gue baru abis mandi. Jadi masih bersih pasti tangan gue."

"Cuci tangan sekarang atau gue bilangin mama?!"

"Gak mau!"

"Yaudah berarti gue bilangin ke mama. MA....hmftt.." Belum selesai James berbicara tangan Alven sudah lebih dulu membekap mulutnya.

"Iya iya ini gue mau cuci tangan, puas lo!" Alven menghentakan kakinya kesal.

James tersenyum melihat tingkah adiknya tersebut. "Dasar anak kecil."

Tak lama kemudian Shany ikut bergabung bersama kedua anaknya tersebut.
"Mana adik kamu James?"

"Lagi cuci tangan dia Ma"

"Aduh ini tangan siapa lagi yang nutupin mata mama. Alven buka dong sayang, mama tau pasti ini tangan kamu."

"Ah mama gak seru!" Alven memanyunkan bibirnya.

"Duh kamu tuh umur berapa sih sayang? Muka kamu kalo kayak tadi lucu kayak anak kecil. Iya gak James?" Shany meminta dukungan anaknya.

"Bener ma."

"Oh ayolah ma,i'm now sixteen."

"I know baby, tapi muka kamu kalo kayak tadi seperti anak umur 6 tahun."

"Berarti kalo 6 tahun Alven masih pake rok merah dong ma bukan abu-abu. Hahaha..." James ikut meledek adiknya tersebut.

"Mama sama ka James kenapa kompak banget sih buat godain aku? Sebel ih!" Alven yang merasa sebal di godain seperti ini oleh mama dan kakaknya memilih untuk pergi ke kamarnya.

"Mau kemana lo?"

"Kamar!"

"Tapi ini sarapan kamu belum habis sayang." Kali ini ucapan mamanya berhasil membuat Alven menghentikan langkahnya untuk kembali ke kamar, tapi tak lama kemudian senyum misterius menghiasi wajah Alven.

"Kan daritadi ka James ganggu aku terus, jadi sarapan aku ka James aja yang abisin."
Setelah mendengar ucapan adiknya, James hanya bisa melongo saja, tetapi sesaat kemudian ia langsung tersadar.

"ALVEN KURANG AJAR!!!!!"

Alven tertawa di kamarnya mendengar kakaknya yang berteriak menyebut namanya.
-----------

"Woyy Gav." Gavriel terjatuh dari tempat duduknya saat ada seseorang yang mengagetkan nya dari belakang.

"Sialan lo Dav!"

Davine hanya tertawa melihat sahabatnya yang terjatuh dengan posisi yang kurang enak dilihat.
"Lo lagi ngelamunin apaan sih Gav? Sampe gue panggilin daritadi gak denger!"

"Kepo lo!" Sambil melempar bantal sofa ke arah Davine.

"Dih songong nih anak."

"Udah lah, daripada lo ribet ngurusin apa yang gue lamunin mendingan kita jalan."

"Kemanaaa?"

"Pasar."

"Lah? Mau ngapain lo ke pasar njir!"

"Ngamen."

"Anjir! Uang dari bokap lo masih kurang Gav?"

"Ya enggak lah oon! Lagian mau ngapain coba gue ke pasar."

"Tadi kata lo mau ngamen."

"Trus lo percaya aja gitu kata-kata gue?"

"Ya mungkin lo kekurangan uang sampe niat mau ngamen gitu."

"Astaga! Mimpi apa gue punya temen kayak lo."

"Mimpi ketemu bidadari jatuh dari kahyangan."

"Bisa gila gue lama-lama ngomong sama lo."

"Iya gue juga sayang lo kok Gav."

"Jijik sumpah gue dengernya Dav. Udah sekarang lo mau ikut gue gak?"

"Kemana lo pergi gue selalu setia disamping lo Gav. Kalo kata lagu Ariana Grande mah Side to Side."

"Anjirr!"
-------------
Leave comment/ vote!
Thankyou:))

A Tired HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang