one: the arrival

2.5K 150 10
                                    

          Di hari pertama Harriet Potter menjadi murid tahun ke 4 di Hogwarts, gadis bermata emerald itu disambut dengan sebuah pemandangan unik; sebuah kereta kuda terbang muncul dari ujung langit, melintasi Hogwarts—dan akhirnya berhenti di suatu tempat yang tidak bisa ia lihat. Semua murid Hogwarts yang lain juga berdempetan, beberapa bahkan sepertinya nekat untuk menaiki sapu terbang mereka dan mengikuti ke mana kereta tersebut terbang, tapi tentu saja semua niat itu lenyap ketika Professor McGonnagal, kepala asramanya yang galak, datang dan mengusir semua siswa tersebut kembali ke Aula Besar.

          Selanjutnya, upacara awal tahun pelajaran baru dimulai, dan semuanya berjalan seperti biasa. Upacara seleksi murid-murid baru, pidato panjang Dumbledore, dan ia harus berlagak cuek selama pidato tersebut karena kepala sekolahnya harus sekali membicarakan kemunculan Dark Mark di perkemahan para penonton Quidditch Cup yang belum lama ini diakhiri dengan kehebohan. Harriet menghela nafas, jemarinya kini memperbaiki poninya asal-asalan, yang penting bekas luka yang menandakan bahwa ia adalah gadis yang selamat dari kutukan Voldemort, sang antagonis dunia sihir, tertutup. Ia tidak pernah suka dengan luka tersebut, membuatnya menjadi pusat perhatian dunia, dan ia tidak suka jadi pusat perhatian.

          Lamunan Harriet terbuyarkan ketika ia mendengar kelanjutan dari pidato Dumbledore, "Tahun ini, Hogwarts tidak hanya akan menjadi rumah bagi para siswa Hogwarts saja. Akan ada siswi-siswi dari Beauxbatons, sekolah sihir khusus wanita di Prancis, dan siswa-siswa dari Durmstrang, sekolah sihir khusus lelaki di Bulgaria." Ucap kepala sekolah tersebut dengan tatapannya yang kini terlihat melembut, kembali seperti biasanya. "Hal ini terjadi karena Turnamen Triwizard akan kembali diselenggarakan—" sorak sorai murid-murid terdengar memenuhi Aula Besar, tapi tentu saja semua kembali hening ketika suara Dumbledore kini terdengar dua kali lebih kencang dari biasanya, "—dan untuk itu, kita bisa berterima kasih kepada Bartemius Crouch, selaku penanggung jawab Turnamen Triwizard ini."

          Ketika lelaki yang bernama Bartemius Crouch tersebut mengambil alih spotlight, bukannya memperhatikan dia, mata Harriet malah memperhatikan sosok seorang lelaki pendek, berwajah mengerikan, yang baru saja masuk melalui pintu kecil di belakang meja makan guru. Melihat arah pandangan temannya, Ron jadi ikut melihat ke arah yang sama, dan reaksinya cukup mengejutkan. "Bloody hell. Apa yang sedang dilakukan Mad-Eye Moody di Hogwarts?"


          "Mad-Eye Moody?" Tentu saja, Hermione harus ikut masuk dalam pembicaran, dan Harriet sudah bisa menerka bahwa temannya ini akan membuat komentar pintar tentang topik mereka. "Aku pernah baca bahwa separuh penghuni Azkaban dijebloskan olehnya."

          'Ah, ya. Pernah baca. Tentu saja, kenapa aku tidak terkejut.' Harriet hanya tersenyum kecil kepada Hermione, tapi pandangannya masih melekat pada auror hebat yang (berusaha) bersembunyi di balik guru-guru Hogwarts.

          "Sekarang," suara menggelegar Dumbledore kembali membuyarkan lamunan Harriet, "marilah kita sambut tamu kita dari Beauxbatons bersama kepala sekolahnya, Madam Maxime!"

          Pintu Aula Besar terbuka, dan dari luar, masuklah gadis-gadis cantik yang berjalan dengan anggun bak pragawati, dan tentu saja, mereka harus menekankan fakta bahwa mereka adalah segerombolan gadis-gadis cantik dengan cara menciptakan kupu-kupu bersinar di sekitar mereka menggunakan sihir. 'Duh, girls.'

          "Ron?" panggil Harriet, dan tentu saja—temannya itu sudah tidak sadar dengan keadaan dunia. Ia baru saja hendak memutar bola matanya ketika ia melihat seorang wanita tinggi besar berjalan tak jauh dari barisan gadis cantik Beauxbatons, dan itu membuat Harriet terbelalak. Ia memukul pundak Ron cukup kencang, menyadarkannya dari lamunannya akan gadis-gadis cantik berseragam biru muda itu dan mengikuti arah pandangan Harriet, kini keduanya terlihat menganga.

Goblet of Fire PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang