four: the dragon

1K 110 11
                                    

          "Harriet, kamu harus makan lagi." Ucap Draco dengan lembut, tetapi jemarinya nampak memain-mainkan pisau yang sedari tadi ia pegang, dan makanannya sendiri pun belum tersentuh. "Harriet, hari ini kamu akan berhadapan dengan tugas pertama, aku tidak ingin kamu jatuh lemas di tengah-tengah tugasmu."

          Gadis berambut hitam itu menghela nafas pendek, alisnya bertautan dan matanya yang hijau terlihat gugup. "Draco, aku tidak yakin aku sudah menguasai semua mantra yang kupelajari..." Ia menggigiti pipinya, mencuri pandang kearah dimana Hermione dan Ron tengah duduk bersama Weasleys yang lainnya sebelum kembali menatap Draco. "Pikiranku ada dimana-mana."

           Kali ini giliran Draco yang menghela nafas. Ia mengambil sebuah apel yang ada di keranjang di hadapan mereka, kemudian memberikannya kepada Harriet, hanya saja gadis itu terlihat sangat sibuk dengan lamunannya, sampai-sampai ia tidak sadar kalau Draco tengah menawarkan apel untuknya, dan McGonnagal sekarang berdiri di sampingnya, berdeham.

           Harriet dan Draco sama-sama menoleh, McGonnagal menatap keduanya dengan sebuah senyuman kecil. "Maafkan aku, Mr. Malfoy, tapi Harriet harus pergi sekarang." Ucapnya dengan tegas, tapi masih terkesan hangat. "Oh, aku akan menunggu sampai kamu siap, asal jangan lama-lama. Lagipula, Madame Maxime dan Mr. Karkaroff masih memanggil juara mereka."

           Mendengar itu, Draco cepat-cepat memaksa Harriet untuk menerima apel yang tadi hendak ia berikan, kemudian ia melepas jubah tebalnya dan mengenakannya kepada Harriet, membuat gadis Gryffindor itu gelagapan, pipinya memerah, tapi nampaknya Draco tidak peduli. "Harriet, aku percaya hari ini kamu akan memberikan yang terbaik. But please..." Ia mencibir, "Makan apel itu sebelum kamu melakukan tugasmu."

           Dengan enggan, Draco melepaskan genggamannya dari tangan Harriet dan memperhatikan Harriet yang berjalan pergi mengikuti McGonnagal. Ia melihat Harriet memberikan senyuman kecil dan melambai kepadanya sebelum menatap lurus ke depan, punggungnya lurus dan tegap, menunjukkan sikap percaya diri. Padahal, beberapa detik yang lalu Harriet masih terlihat sangat gugup. Well, Draco percaya ia akan baik-baik saja.

           Apalagi setelah Draco melihat mantra-mantra yang telah Harriet pelajari.

---

          Harriet berjalan memasuki tenda dimana para Juara lain akan menunggu, dan rupanya Cedric serta Krum sudah ada disana, mereka hanya tinggal menunggu Fleur. Krum menatap Harriet dengan aneh, dan Cedric hanya tersenyum ramah melihat sosok gadis Gryffindor itu.

          "Selamat pagi." Sapa Cedric, "Bagaimana kabarmu hari ini?"

           Harriet hanya tersenyum, "So-so."

           "Dari mana kamu dapat itu?" Tanya Krum tiba-tiba di tengah pembicaraan Harriet dan Cedric, dan jujur saja, Harriet merasa ia baru kali ini mendengar Seeker Bulgaria itu bicara, Inggrisnya terdengar sangat berat dengan aksen. Gadis berambut hitam itu menatap apel di tangannya sebelum ia ingat bahwa ia tengah mengenakan mantel Draco. Pipinya memerah, dan ia hanya tersenyum malu kepada Krum.

           "Draco." Ucap Harriet setengah berbisik, kemudian ia berjalan melewati Draco dan duduk di samping Cedric. Krum hanya memperhatikannya sambal mengangguk-angguk seakan ia mengerti, ada senyuman kecil di wajahnya, membuat wajah Harriet semakin memerah, dan Cedric terlihat bingung.

           Sebagaimana ingin mereka untuk tetap berbincang, mereka bertiga serentak menengok ke arah pintu masuk, memperhatikan Fleur yang baru masuk ke dalam tenda bersama Madame Maxime, Dumbledore, Karkaroff dan Barty Crouch. Diluar, Harriet dapat mendengar gemuruh suara murid-murid yang akan menonton tugas Turnamen Triwizard pertama, menandakan sebentar lagi tugas mereka akan dimulai.

Goblet of Fire PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang