Hujan Hari Ketujuh

3.8K 773 109
                                    


"Pada hujan yang datang di hari ketujuh, segala ingatanmu akan kembali. Kau akan mengingatnya sebagai orang yang telah kau bangkitkan, tidak peduli apakah pada akhirnya kau mampu mengubah takdir atau tidak, tidak peduli apakah kau yang harus menggantikan kematiannya atau tidak. Pada hari terakhir itu, ingatanmu ... pasti akan kembali."

] [

Hujan deras terus turun sejak Taehyung dan Ah Ra menginjakkan kakinya di Jeju kemarin. Bahkan sampai hari ini pun, hujan tidak juga berakhir meski tanah-tanah sudah mulai becek dan tanaman sudah mulai rusak.

"Padahal harusnya saat ini salju menebal di Jeju."

Taehyung menyahut singkat, matanya menatap tetesan hujan yang jatuh di luar kamar resort mereka. Tak lama, ia menghela napas.

"Ada apa?" tanya Ah Ra.

Laki-laki itu mendudukkan dirinya di sofa, menatap Ah Ra yang tengah sibuk berkutat dengan ponsel. "Aku, 'kan, kesini untuk mengajakmu liburan, menikmati jalan-jalan berdua. Kenapa malah hujan turun tiada henti begini?"

Gadis itu tertawa kecil, "Mau ke pantai sekarang? Mau bermain di bawah hujan?"

"Benarkah? Kau mau?" Mata Taehyung nampak berbinar.

"Boleh-boleh saja. Lagipula aku juga sudah lama tidak bermain hujan."

Taehyung lantas memekik bahagia, ia berjalan cepat ke arah Ah Ra dan mengecup pipi gadis itu. "Terima kasih."

] [

Hujan deras baru saja berhenti beberapa menit yang lalu, tergantikan dengan rintik-rintik kecil. Taehyung dan Ah Ra kini duduk di ayunan depan balkon, menatap langit malam yang mendung.

"Jika sewaktu-waktu kita kembali ke sini, aku harus memastikan cuacanya cerah," ujar Taehyung, mulutnya mengerucut ke samping.

Ah Ra mengangguk setuju. Diam-diam, ia melirik Taehyung yang nampak khidmat memandang ke depan, pada pesisir pantai dengan ombak yang lumayan besar malam ini.

"Oppa, terima kasih." Gadis itu meraih jemari Taehyung dan tersenyum.

Kedua alis Taehyung bertaut, "Ada apa?"

Ah Ra menggelengkan kepala, masih tetap tersenyum. Jemari laki-laki disampingnya ia genggam dengan erat, sementara kepalanya ia letakkan di bahu laki-laki itu.

"Maafkan aku, aku pasti sudah banyak merepotkanmu selama ini."

Satu alis Taehyung terangkat, "Kau sehat?"

"Oppa, aku serius." Gadis itu menghela napas, "Sejak dulu aku sudah mengganggumu, mengejar-ngejarmu sampai kau menganggapku penggemar gila. Kau takut padaku karena aku tidak berhenti menyatakan cinta padamu."

"Dan ketika aku mulai menyukaimu, kau muntah di bajuku."

Ah Ra tersipu malu, "Iya, maaf untuk yang itu juga."

"Tidak apa-apa."

Gadis itu mengangguk pelan, "Terima kasih. Oppa telah membantuku selama ini, membantu orang tuaku, adik-adikku. Terima kasih banyak."

Laki-laki di sebelah gadis itu tersenyum, tangannya menepuk pelan kepala sang gadis. "Itu sudah jadi tanggung jawabku. Sejak pertama kali aku menyukaimu, aku merasa kalau segala hal yang berhubungan denganmu telah menjadi tanggung jawabku."

Sekali lagi, Ah Ra tidak dapat menahan senyumnya. "Terima kasih."

"Kemari." Laki-laki itu membentangkan tangannya lebar, meminta Ah Ra untuk memeluknya. "Aku mencintaimu, Nam Ah Ra. Dan akan terus mencintaimu."

Seven Days of Rain | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang