"Jadi, apa yang akan kita lakukan hari ini?"
Ah Ra tersenyum misterius ketika pertanyaan itu dilontarkan oleh kekasihnya. Sejak kepergian mereka dari apartemen beberapa menit yang lalu, kedua mata Taehyung telah ditutup oleh kain hitam berlapis. Laki-laki itu bahkan tak hentinya bertanya mengenai tujuan mereka dan apa yang sedang direncakan Ah Ra.
"Kenapa lama sekali, sih?" Laki-laki itu menggerutu sekali lagi.
Ah Ra memutar bola mata. Ia baru saja melepaskan seatbelt Taehyung dan membantu pria itu keluar dari mobil.
"Kenapa disini dingin sekali?" tanyanya, seraya merapatkan tubuh pada Ah Ra.
Gadis di sebelah laki-laki itu berdecak, "Aku, 'kan, sudah bilang agar oppa memakai pakaian tebal. Tidak percaya omonganku, sih."
"Sebenarnya kau ini membawaku kemana? Aku tahu kita sedang di luar ruangan saat ini, hujannya deras sekali ... dan aku kebasahan."
Ah Ra menghela napas, "Makanya jangan banyak gerak. Kau kira tidak repot apa menuntunmu dengan satu tangan sementara tangan yang lain memegang payung."
Mulut Taehyung mencebik, "Kenapa kau judes sekali akhir-akhir ini?"
Gadis di sebelah Taehyung itu hanya memutar bola matanya. Kakinya terus melangkah pelan-pelan, menyeimbangkan langkah kaki Taehyung yang linglung.
Sebentar lagi.
"Kita naik lift?" tanya Taehyung ketika ia mendengar suara rantai dan mencium bau oli yang menyengat. "Kita dimana ini? Nam Ah Ra, kau membawaku ke sarang penyamun, ya?"
Gadis itu dengan segera menahan tangan Taehyung yang berniat membuka penutup matanya. "Tidak. Astaga ... kau ini laki-laki, tapi kenapa parno sekali, sih."
"Kita di tempat konstruksi, 'kan? Katakan, untuk apa kita kesini?"
Pintu di depan Taehyung berderit nyaring, pertanda bahwa telah terbuka. Masih dengan bantuan Ah Ra, laki-laki itu berjalan pelan, takut jika ia tergelincir dan... begitulah. Ini tempat konstruksi, pikirnya.
"Oppa, jangan pernah kau buka penutup matamu jika bukan aku yang membukanya. Arasseo?*"
Taehyung mengangguk pelan meski ia ragu. Untuk kali ini, ia akan mencoba percaya pada kekasihnya.
Namun kepercayaannya itu tidak berlangsung lama. Ketika ia merasa ada seseorang menyentuh bahu, perut, dan kakinya, laki-laki itu tidak bisa menahan diri untuk melepas penutup matanya.
"What the-apa-apaan ini?!" Laki-laki itu memekik keras, matanya melotot ketika melihat seorang laki-laki memakaikan rompi dan juga beberapa peralatan keamanan lain.
Dan Taehyung semakin melotot ketika mengetahui bahwa dirinya saat ini berada di atas ketinggian, tempat yang sangat dia benci.
"Ah Ra, ini tidak lucu," gumam Taehyung. Wajahnya mengeras, pucat. Berbanding terbalik dengan wajah Ah Ra yang memerah karena tak bisa menahan tawa.
"Ah Ra," panggil laki-laki itu, lagi. "Tolong, jangan. Ini hujan dan-"
Gadis itu segera mendekati Taehyung ketika semua peralatan keamanan telah terpasang di tubuhnya. Ia merapikan rambut Taehyung dan mengusap keringat dingin laki-laki itu.
"Selamat ulang tahun, Oppa," ucapnya, lantas melayangkan satu kecupan ke pipi laki-laki itu. "Aku ingin kau menyanyi sebentar untukku. Anggaplah untuk ... menghilangkan sedikit kegugupanmu?"
Laki-laki itu mendengus, "Tidak mungkin, Ah Ra."
"Please?"
Taehyung menelan ludah, "Baiklah," jawabnya, mengalah. Laki-laki itu memejamkan mata sejenak, lantas menatap mata Ah Ra dalam.
"Gyeote meomulleojullae
Akankah kamu tinggal di sisiku
Naege yaksokhaejullae
Akankah kau berjanji padaku
Son damyeon naragalkka buseojilkka
Jika aku melepaskan tanganmu, aku takut kamu akan terbang dan hancur
Geopna geopna geopna
Aku takut, teramat takut
Butterfly, like a butterfly
Kupu-kupu, seperti kupu-kupu
Machi butterfly, bu butterfly cheoreom
Sama seperti kupu-kupu
Butterfly, like a-**"
"Lompat."
"Butter-flai."
Hari itu adalah hari pertama Taehyung mencoba bungee jumping, dan saat itu, ia menyadari ada sesuatu tidak beres yang harus ia selesaikan secepatnya.
[ ]
Footnote :
*Arasseo : mengerti, paham
** Lagu dengan judul Butterfly oleh BTS

KAMU SEDANG MEMBACA
Seven Days of Rain | ✔
FanficHujan yang membawanya pergi, maka paksalah hujan untuk membawanya kembali. --- "Pada kedatangan pertama hujan, pergilah ke tempat abunya berada. Letakkan setangkai kamboja kuning dan mawar merah disana. Kemudian keesokannya, bawa kembali bun...