5 : Amazed

119 9 0
                                    

Diandra POV

Pagi ini aku bersiap untuk pergi ke acara motivasi milik sepupuku. Dia adalah Arinda Ayu, anak dari kakaknya Umi. Dia adalah saudara yang paling dekat denganku. Maka dari itu saat sebulan yang lalu di menghubungiku untuk datang ke acara motivasi nya aku pun menyetujuinya.

Tepat pukul 9.00 aku keluar dari pekarangan rumah ku. Ketika hendak keluar dari gerbang kompleks. Tiba tiba aku menangkap sosok tubuh tinggi tegap sedang berjalan gontai ke arah yang sama denganku

Bukannya itu Rudi?, batin ku. Iya itu Rudi! Mau kemana dia?, tanya ku dalam hati

Ku hentikan mobil ku tepat di sampingnya. Ku buka kaca mobil bagian penumpang samping kemudi.

"Assalamualaikum Rud?" sapaku padanya saat kaca mobilku sudah sepenuhnya terbuka

"Waalaikumsalam, eh Bidadari? Kok udah turun aja sih dari kayangan? Kan prince charming nya belum jemput?" jawabnya dilanjut dengan gombalan receh

"ih, apaan sih? Aku ini manusia bukan bidadari?" jawabku sambil tersenyum malu

"oh iya. Kamu mau kemana? Kok jalan kaki?" lanjutku bertanya pada nya

"oh itu, kemaren mobil aku mogok, dan dirumah semua mobil udah di pada di pakek. Jadinya mau keluar aja harus jalan kaki. Kan engga boleh ada ojek masuk komplek. Ini mau cari ojek" jawabnya dengan muka lesu memelas

"emang mau kemana?" tanyaku lag

"jalan jalan aja sih? Kenapa?" jawabnya tersenyum manis padaku

"kalo engga ada kerjaan. Mau ikut aku ke acara motivasi sodaraku?" ajak ku padanya

"boleh boleh? Yuk? Eh.. Tapi baju aku?" ujar nya senang lalu melihat bajunya

"alah engga papa kok. Udah keren gitu" jawabku sambil mengacungkan kedua jempolku

"ya udah kamu yang nyetir ya?" lanjutku bertanya

Dijawab anggukan cepat darinya lalu berlari kecil kearah kursi kemudi mobilku. Aku pun mulai membuka pintu yang berjalan mengitari mobil ku berlalu ke arah kursi penumpang di belakang.

"loh? Kok bidadari di belakang sih? Serasa kayak supir dong aku nya?" keluhnya saat dia tau aku tak duduk di sampingnya

"ee.. Maaf Rud! Aku belum bisa duduk disamping kamu. Kamu belum muhrim buat aku. Takutnya jadi fitnah lagi?" ujarku takut jika dia marah

"oo.. Iya gapapa kok. Eh eh tunggu? Tadi kamu bilang 'belum' ? Jadi nanti akan dong? Cie cie akan jadi muhrim nih sama aku?" jawabnya dengan anggukan lalu mengodaku

"eee. Engga gitu maksudnya?" jawabku kaku

"engga gitu gimana sih bidadari?" ujarnya terus mengodaku sambil terkekeh

"ah udah ah. Ayo jalan nanti telat lagi" ucapku mengalihkan pembicaraan karena kurasa pipi ku sudah panas karena malu

"oke sip. Berangkat tuan puteri!" jawabnya lalu menstarter mobilku lalu berlalu

******
Rudi POV

Mimpi apa aku semalam bisa dudu berdua dengan bidadariku di dalam satu mobil. Yah meski aku tau tak duduk berdampingan tapi itu cukup membuatku senang.

Apa lagi saat melihat senyumnya. Kayaknya aku kena jantung koroner atau gagal jantung deh, eh tunggu memang ada ya gagal jantung? Ah sudah lah lupakan!

Jantung ini berdebar kencang saat melihat senyum itu. Ya Allah kalau boleh Rudi minta jodoh yang seperti Diandra?

Entah kenapa saat di dekatnya aku selalu suka mengodanya. Apa lagi saat melihat pipinya yang chubby itu merah merona karena ulahku.

Karena Allah 'Aku Cinta Kamu'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang