Episode 2: Sekeluarga Jago Drama

41.2K 2.7K 171
                                    

Acara makan malam keluarga Atmajaya, bersama para saudara dekat, akan segera berlangsung.

Amara Wiratama — ibu Regan — adalah putri tertua dari tiga bersaudara, keturunan grup Wiratama Company yang amat tersohor itu.

Cabang perusahaannya di mana-mana. Baik di dalam atau pun luar negeri. Mereka adalah keturunan old money yang kekayaannya tidak akan habis 7 turunan.

Wiratama Company adalah perusahaan taraf international yang sangat sukses.

Tiga bersaudara keturunan Wiratama semuanya adalah perempuan. Sejak kecil mereka hidup terpisah saking sibuk dan padatnya kegiatan.

Mereka dididik sesuai dengan posisi yang akan mereka tempati ke depannya di Wiratama Company. Supaya semua benar-benar ahli di bidang masing-masing. Mempertahankan predikat old money, dan tidak akan pernah bankrut.

Amara Wiratama mengenyam pendidikan di Florida, sampai akhirnya menikah dengan Moreno Atmajaya. Mereka dikaruniai dua anak, Sara dan Regan.

Setelah Regan lulus Junior High School, barulah mereka sekeluarga kembali ke Indonesia.

Ada sebuah alasan yang mendasari kembalinya mereka ke tanah air tercinta. Ada sebuah tragedi, yang akan terus mendatangkan trauma jika mereka terus menerus berada di sana.

Adik Amara Wiratama bernama Helga Wiratama.

Helga 2 tahun lebih muda dari Amara. Helga mengenyam pendidikan di Tokyo. Sampai sekarang ia masih menetap di sana bersama keluarganya. Mereka hanya pulang ke Indonesia sesekali saat ada acara kumpul keluarga seperti sekarang ini.

Sedangkan bungsu dari Wiratama Company … bernama Kamia Wiratama, menetap di Indonesia sejak lahir.

Sebenarnya sang Ayah ingin mengirim Kamia ke Yunani. Tapi Kamia bersikeras ingin tetap tinggal di negaranya sendiri.

Bisa dikatakan, dari tiga bersaudara itu, Kamia adalah yang paling keras kepala. Namun pada akhirnya Kamia juga sukses di bidangnya. Menjalankan posisi di perusahaan, sesuai dengan rencana awal sang ayah.

"Mama, Adek kok belum pulang, sih," rengek Sara.

Regan dari dulu memang bandel. Padahal Regan sudah tahu, sedang ada acara di rumah, tapi ia tetap pada kebiasaannya. Setidaknya ia bisa bersikap lebih baik sedikit, lah.

"Mama tadi udah telepon dia, Ra," jawab Amara. "Dia bilang bakal segera pulang katanya."

"Tapi ini sudah jam setengah 8, Ma. Bentar lagi para tante-tante pasti bakal dateng."

"Iya Mama tahu. Pstt ... jangan bilang Papa, ya, kalau Regan belum pulang."

“Iya ... iya, Ma. Tenang, aku ngerti kok.”

Amara yang sudah rapi dan cantik bergegas mengambil ponsel, kembali menghubungi Regan. Baru juga ia akan menekan tombol panggilan, yang bersangkutan sudah muncul di ambang pintu. Regan malah nyengir dengan tampang tanpa dosa.

Amara dan Sara juga tak habis pikir, dengan seragam sekolah Regan yang super kusut dan kotor. Seperti habis guling-guling di tanah.

Iya kalau Regan masih usia anak TK, bisa dimaklumi. Regan sudah SMA. Dan usia Regan pun sebenarnya sudah terlalu tua untuk ukuran anak SMA pada umumnya.

Sepupu JahanamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang