Zac merasakan sakit di kepalanya akibat terlalu banyak mengonsumsi alkohol semalaman. Dia benar-benar stress beberapa hari ini karena Lousiana menyelingkuhinya dengan Arianna-seorang wanita. Entah bagaimana, harga diri Zac sebagai seorang laki-laki sungguh terluka saat melihat Lousiana, kekasih yang telah menjalin cinta selama tiga tahun ternyata mengkhianatinya dengan seorang wanita.
"Ya Tuhan, apa yang kurang denganku hingga membuat Lousiana memilih pergi bersama Arianna?" Zac mengusap rambutnya dan membalikkan tubuh menatap ke sisi kanan. "Harga diriku benar-benar tercoreng karena dikalahkan oleh seorang wanita."
Zac bangun dari tidur dan memilih duduk di atas kasurnya.
Diam sejenak, Zac berusaha menguasai dirinya dari rasa sakit kepala. Tidak ada pria lemah di sini. Dia mendengus malas sambil membuka selimutnya. Namun, hal aneh membuat Zac tiba-tiba terkejut. Terlihat rambut cokelat yang tergerai indah di sebelah ia tertidur.
Berpikir, ia berusaha mengingat siapa, bagaimana, dan rambut apa yang ada di sampingnya. Dengan tangan yang gemetar, pelan-pelan Zac menurunkan selimut dan menyibak rambut cokelat tersebut untuk melihat siapa sosok yang tidur bersamanya.
"Oh! Shit! Shit!" Zac kaget bahkan sampai terjatuh ke lantai dalam posisi terjengkal. Ia tidak mampu berkata-kata karena keberadaan gadis asing yang secara tiba-tiba berada di sisinya. Tanpa busana hanya tertutupi oleh selimut.
Gadis itu terbangun, sebuah senyum terlukis di wajahnya. Namun, saat ia hendak duduk dan memeluk Zac. Zac malah menahannya.
"No! Stop! Are you crazy?! Kau ...," ucapan Zac terputus, buru-buru ia memutar badannya membelakangi gadis asing itu. "Sembunyikan tubuhmu," katanya gugup.
Menunggu beberapa detik, tetapi gadis itu tidak menjawab dan malah memeluk salah satu kaki Zac lalu menggosokkan kepalanya.
"What!? Stop it!" Zac menggerak-gerakan kakinya membuat gadis itu menjauh. Wajahnya terlihat sedih, tetapi Zac malah merasa takut. "Damn!" Buru-buru Zac menjauh dan mengambil kemeja yang tersampir di kursi tidak jauh dari tempat mereka.
Naluri Zac sebagai seorang laki-laki bangkit, bagaimana tidak gadis di hadapannya tanpa busana memeluk dan menggosokan kepala di kakinya.
"Pakai itu sembunyikan tubuhmu, aku ... aku butuh toilet." Setelah melempar secara asal kemeja miliknya, ia segera pergi menuju toilet tanpa melihat ke arah gadis tersebut.
Di toilet, Zac berulang kali mencuci wajah di westafel dan menatap pantulan wajah campuran Jepang dan Inggris di cermin. Air keran masih menyala, seketika Zac berpikir bahwa tidak mungkin ia membawa seorang gadis asing ke apartemen. Selain itu, selama ini Zac hanya mencintai Lousiana dan tidak mungkin dia membawa seorang gadis, meskipun semalam telah menghabiskan banyak beer, dia sangat yakin bahwa Matt yang mengantarnya pulang.
"Efek mabuk semalam. Zac ... yang kau lihat tadi bukanlah seorang wanita, tetapi Alsou peliharaanmu." Zac menggelengkan kepala, kembali membasuh muka dan menyikat gigi. Ia harus segera memulihkan pikiran yang kacau akibat beer semalam dan ... Lousiana.
***
Rambut cokelat sepinggang itu tergerai indah, membingkai wajah manis dengan mata dan kulit yang memiliki warna senada. Dia sangat innocent, bahkan setiap orang yang melihat pun tidak akan menyangkal pendapat tersebut.
Dia mengenakan baju pemberian Zac, setelah beberapa kali mengingat, bagaimana pemuda itu memakai baju sebelum meninggalkan apartemen atau sehabis mandi. Berjalan perlahan, ia berdiri di depan cermin sambil mengamati sosok yang terpantul di dalam cermin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alsou [END]
Paranormal-Paranormal - Kontemporer Fantasy- 16+ "Bukan! Bukan seperti itu. Lihat caraku melakukannya." Seperti mengajarkan seorang balita, Zac harus memperlihatkan dan mengajarinya bagaimana cara makan yang baik dan benar. Meskipun demikian, berulang kal...