Theres is always some madness in love but there is also some reason in madness.Friedrich Nietzsche
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Yakin lo gak mau makan, Yo?" tanya Candra sekali lagi.
Namun yang ditanya sama sekali tidak menoleh padanya dan terus memandang ke depan dengan dagu yang ditopang kedua tangannya.
Dan tahukah kalian apa yang membuat Rio tidak mengalihkan pandangannya dari pemandangan di depannya? Karena pemandangan di depannya jauh lebih menarik daripada bakso yang sedari tadi ditawarkan Candra padanya.
Sementara tepat di depan Rio, seseorang yang sedari tadi terus dipandang Rio semakin merasa jengah dengan tingkah lelaki di depannya yang duduknya hanya dibatasi meja saja.
Siapa lagi gadis itu kalau bukan Flo?
Ya. Saat Flo bersama kedua temannya yaitu Disa dan Gita tengah menikmati bakso mereka, lima siswa most wanted yakni Rio, Jayden, Candra, Rian dan Glenn tiba-tiba datang dan bergabung satu meja dengan ketiga siswi itu. Flo sempat melirik sebal ke arah Jayden sedangkan Jayden malah membalasnya dengan cengiran lebarnya.
Dan beginilah sekarang. Saat keempat temannya tengah menikmati bakso masing-masing, Rio yang memposisikan duduknya tepat di depan Flo malah menopang dagu sambil terus memandangi Flo yang sedang makan. Membuat selera makan Flo jadi hilang seketika.
"Gue gak perlu makan deh kayaknya. Ngeliatin Flo aja udah buat energi gue full jadi gak perlu makanan lagi."
Sahutan Rio itu benar-benar membuat Flo merasa mual seketika. Sedangkan Jayden, Candra, Rian, Glenn, dan Gita hanya geleng-geleng kepala sementara Disa menanggapinya dengan pura-pura mau muntah.
Glenn menggoyangkan bahu Rio pelan.
"Lo beneran Rio kan? Jangan-jangan lo kesambet mbak Kunti lagi." celetuk Glenn sambil terus menggoyang-goyangkan bahu Rio.
"Apa sih Glenn ganggu aja lo." sahut Rio.
"Abisnya gue kayak gak percaya aja kalo lo bener- bener temen kita-kita. Sumpah lo beda banget sama Rio Abraham yang kita kenal." sahut Glenn dengan nada bicara yang dibuat-buat.
Gita yang melihat tingkah cowok yang ditaksirnya itu hanya tertawa cekikikan.
"Tapi beneran loh gue juga gak nyangka si Rio yang biasanya dingin sama cewek bisa ngegombal juga." sahut Rian sambil membetulkan letak kacamatanya.
"Iya gue juga gak nyangka. Sejak kapan lo jadi ketularan gombalnya si Glenn sama Candra? Jijik gue." sahut Disa.
Ya memang dari sekian banyak perempuan yang mengagumi Rio, hanya Disa satu-satunya yang selalu menunjukkan sikap jengahnya pada Rio. Dan mungkin sekarang bertambah satu, yaitu Flo.
"Sejak gue nemuin tulang rusuk gue yang ilang." sahut Rio enteng tanpa mengalihkan pandangannya dari wajah Flo.
"Iya beneran Rio kok jadi berubah gitu ya? Ih jadi tambah gemes deh gue." kali ini Gita yang menyeletuk.
"Jadi cuman Rio aja nih yang ngegemesin? Gue enggak gitu?" tanya Glenn pura-pura marah pada Gita.
"Gak gitu juga. Glenn tetep paling keren dan ngegemesin buat Gita." sahut Gita sambil tersenyum manis pada Glenn membuat Glenn terkekeh pelan.
"Lo hebat Flo bisa ngebuat Rio lebih hidup sekarang. Kalo gak ada lo mungkin sampe sekarang gue masih nganggep dia suka sesama jenis. Kita harus banyak berterimakasih sama Flo kayaknya atau kalo perlu kita syukuran sekalian." sahut Candra menggebu-gebu dan langsung dihadiahi jitakan di kepalanya oleh Rio.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imperfect Wings (Pindah Ke Dreame)
Teen FictionCerita ini pindah ke dreame ya. Kalian bisa baca di sana mumpung masih gratis. Terima kasih. "Cinta sempurna bukan karena kita berusaha mencari cara untuk mendapatkan dia yang sempurna dalam segalanya untuk kita cintai. Tapi cinta sempurna karena k...