Dawn

1.4K 180 82
                                    

Proudly Presented


Dawn


Mentari muncul ke permukaan cakrawala, membuat bintang-bintang terendah angkasa berpendar berkala hingga lenyap kemudian. Garis-langit menunjukkan warna kuning yang hangat. Burung-burung bernyanyi menyambut awalnya hari. Fajar telah tiba, mengalirkan sedikit kalor yang menghangatkan.

Di bawah sinar sang mentari saat fajar, Jeon Taehyung duduk apik di balkon rumahnya. Rumah yang terletak di atas bukit yang ditemani pohon-pohon rindang tersebut membuat fenomena fajar terlihat lebih indah. Taehyung selalu menikmati momen dimana mentari menyapa dari timur.

Matanya yang berwarna coklat tertutup, berniat mencoba merasakan cahaya mentari yang menerpa kulit tan-nya. Diam-diam ia tersenyum, dalam keheningan alam. Angin kecil berhembus, seakan ikut riang menyambut fajar. Angin itu membuat poni Taehyung yang sudah mulai memanjang ikut menari bersama angin.

Taehyung, pemuda yang mencintai fajar akan selalu tak ingin menyia-nyiakan waktunya untuk tidur dan meninggalkan fenomena tersebut. Bahkan ia tak tahu mengapa begitu mencintai fenomena ini. Menurutnya, ini sangat indah. Melihat mentari yang seakan terlahir kembali bersama warna kebanggaannya yang hangat.

Saat Taehyung masih menutup matanya, tiba-tiba datang seorang pria memegang pundaknya yang sedikit terekspos karena kaus berwarna baby blue yang ia kenakan terlalu besar untuk ukurannya. Spontan, Taehyung membuka matanya dan melirik ke belakang. Dan mendapati suaminya yang ia ketahui baru saja bangun dari tidur lelapnya.

''Baby?'' sapanya, suara pria itu serak khas seperti orang bangun tidur. Taehyung terkekeh geli, ''Yes, Dad?'' balasnya dengan rona yang menjalar di kedua pipinya.

Pria itu menarik Taehyung yang sedang duduk dengan tiba-tiba ke dalam pelukannya dan seketika berbisik pelan, ''Jangan memulainya jika tak mau kejadian semalam terulang lagi, sayang.'' Bulu kudu Taehyung sedikit meremang saat mendapati siratan ancaman dari suaminya, Jeon Jungkook.

Jungkook duduk pada kursi yang Taehyung duduki tadi lalu menarik pinggang ramping Taehyung agar duduk di pangkuannya. Kedua tangan Jungkook melingkar manis di pinggangnya. Sedangkan Taehyung yang terbiasa diperlakukan seperti itu hanya bisa mengulas senyum tipis yang terciptakan oleh rasa malu dan bahagianya.

''Kenapa kau selalu menyukai fajar, sayang?'' Saat mendapati pertanyaan itu kembali terayun, Taehyung lagi-lagi tersenyum. ''Bukankah aku sudah mengucapkannya berkali-kali Jeon?''

Merasa tidak puas, Jungkook membuat arah pandangan Taehyung yang semula masih menatap fajar berubah ke arahnya. Taehyung mendesah pasrah saat menyadari penuntutan lebih seorang Jeon Jungkook, ''Seperti yang aku katakan, bukankah indah melihat gelapnya malam tergantikan oleh warna hangat sang mentari? Kau bisa merasakan betapa bermanfaatnya ia saat muncul. Saat ia muncul, burung-burung berkicau dan saling mengajari anak-anak mereka untung berkicau maupun terbang bebas melintasi angkasa. Ia muncul, dan seluruh aktivitas dunia akan kembali berputar seperti kemarin. Juga fajar muncul dan--'' Pembicaraan Taehyung terputus saat kedua belah bibir Jungkook menempel lekat tepat di bibir delimanya. Sontak Taehyung menutup matanya saat bibir Jungkook mulai bermain dengan bibirnya. Rasa hangat yang menyenangkan terjalarkan oleh keduanya.

Setelahnya, Jungkook menatap Taehyung lembut. ''Fajar muncul dan aku disini kembali bersamamu dan menemanimu kan?'' balasnya dan mencoba melanjutkan kalimat rumpang Taehyung. Taehyung mengangguk walau ia masih dalam meronanya yang panjang.

''Sayang, lain kali cobalah untuk lebih terbuka dengan memilih gagasan 'Aku mencintai momen dimana diriku dan Jungkook saat ditemani oleh fajar okay?'' Jungkook makin mengeratkan pelukannya pada pinggang Taehyung.

''Baiklah-baiklah, aku lain kali akan lebih memilih gagasan itu. T-tapi, lepaskan pelukanmu ini dahulu~ Sesak~'' Taehyung sedikit bergerak-gerak di atas pangkuan Jungkook dan memukul pelan lengan kekar yang memeluknya.

Jungkook tersenyum miring, ''Kenapa, baby? Aku tak mendengarnya.''

''Sesak Kook-ah~'' Taehyung masih menggeliat.

''Apa?'' Jungkook terkekeh geli.

''M-maksudku, sesak Dad~'' Dan saat itu juga, pelukan Jungkook segera merenggang.

''Nah begitu sayang. Kau harus terbiasa memanggilku seperti itu,'' Jungkook mengecup pelan kening Taehyung.

''karena calon bayi kita juga harus terbiasa nanti.''

Dan selanjutnya, seperti hari-hari yang lain, keduanya saling berpelukan memandangi fajar hingga sang mentari benar-benar menampakkan seluruh badannya ke cakrawala. Tentu saja dengan senyum sirat keduanya yang tengah bahagia.

-tamat-

Happy birthday buat kak macaroonje sayangg <3

WYATB ya karah ;)

Maaf kalo hadiah ini gak memuaskan bin absurd xD

Buat yang minta di-tag : BotRimRimi Cornflakeszz Jjkkthl taeyenee

ngomong-ngomong...ini kenapa jadi gagal hiatus TT /flip table

k bye

Coffee Candy ◁KookV▷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang