Hey pendaki!
Sudah berapa ribu kilometer kau melangkah?
Masih sanggupkah kau melangkah ke surau untuk beribadah?Seberapa kuat kau menahan badai?
Masih kuatkah kau menahan dingin air wudhu di waktu subuh?Kuat kau menahan kantuk ditemani denting gitar dan kopi di malam hari.
Tapi sanggup kau sujud di sepertiga malam pada sang illahi?Berapa ratus liter ransel yang sanggup kau gendong?
Tapi dosa yang setinggi Nemangkawi sanggup kau gendong?Ingat sobat pendaki.
Hanya kepada-nya kita kembali.
30 Maret 2017
-TapakJohn-
KAMU SEDANG MEMBACA
TUALANG
PoetryKumpulan sajak yang terlahir di antara dingin dan lebatnya belantara sunyi. Alam adalah bumbu utama kumpulan sajak ini, maka dari itu dinamakan "TUALANG"