Menggenggam tanganmu hanya sebatas angan.
Kehadiran dirimu pula sekadar maya di pelupuk mata.
Bahkan memilikimu adalah hal tabu bagiku.Namun ingat, mulut ini tak pernah kering mengucap namamu.
Aku percaya, walau di ruang hampa, selama ada kaca, embun akan tetap ada.
Aku juga percaya, Tuhan pasti mempertemukan kita.
Walau dalam canda Tuhan pasti mempertemukan kita.Masih di kaki Gunung Pangadegan 1 April 2017
-TapakJohn-
KAMU SEDANG MEMBACA
TUALANG
ŞiirKumpulan sajak yang terlahir di antara dingin dan lebatnya belantara sunyi. Alam adalah bumbu utama kumpulan sajak ini, maka dari itu dinamakan "TUALANG"