ANGIN

40 5 1
                                    

Ajari aku bagaimana cara berkenalan pada yang bukan sejenis kita. Menyapanya mungkin bagi kalian adalah hal yang mudah. Tidak bagiku. Kadang aku terlihat sebagai yang dikagumi, yang dibutuhkan, tapi suatu waktu aku akan benar benar hilang. Aku tidak pernah berkenalan dengan matahari lebih dekat lagi, karna ada sebuah penghalang diantara kita, Ruang hampa.

Aku..

Jujur saja, aku paling payah dalam berkenalan. Berjabat tangan? itu hal bodoh. Biasanya aku cukup memulainya dengan tertawa dingin. Eh? aku tidak bermaksud mengidentikkan diriku dengan dingin. Hanya saja, aku mengenal satu orang, yang selalu cerewet menasihati ku agar tidak bersikap dingin. 'apanya yang dingin?', batinku sewot.

Tidak dianggap itu menyakitkan sepertinya. Tapi, menurut ku itu semua tampak seperti rodalisasi hidup. Kadang dianggap, kadang juga tidak. Aku kadang acuh sekali soal masalah orang yang marah hanya karna tidak dianggap. Hei, jangan sewot menilaiku sebagai orang yang tidak berkepedulian tinggi ya, aku ini tidak Selalu begitu, hanya saja, aku terlalu biasa untuk tidak dianggap.

Aku..
Sosok yang mungkin kamu rindu dengan deskripsian yang tidak dapat terlukis baik.
Aku, minta maaf,
Apa bila pernah datang lalu pergi.
Aku tidak pernah meminta sifatku begitu, hanya saja,
Aku adalah Angin.

Kamu tidak dapat mengekang apapun pada angin. Tapi aku bisa, masuk mengekangmu dari sudut rasa mana saja.
Sekali lagi maaf,
Hanya saja,
Aku adalah Angin.

AnginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang