"Sahabat? Yang sejati? Tidak akan pernah membuka aib masing masing meski dalam perselisihan" -Alyssa, Randy, Gaby, Brian, Jennifer, Arleon-
-
Semua sudah tampak siap di depan rumah randy dengan barang mereka masing masing, kecuali si leon yang ngaret banget. "ya tuhan.. Itu si kutu kupret mana lagi.. Ditungguin ga dateng dateng" gerutu sasa.
"tau nih.. Udah jam 9 lebih 30 apalagi nanti macet.. Alig" sahut randy. Mereka mulai mencari kesibukan sendiri. Lalu.. Tok tok tok..
Sebuah wajah watados muncul dengan cengiran menjijikannya. Di ambang pintu dengan tas ransel di pundak memasang wajah watados di hadapan teman temannya. "LEON SEKARANG JAM BERAPAAA!!!" teriak mereka bebarengan. Hanya cengiran tanpa dosa yang dikeluarkan leon.
"sorry elah.. Tadi bangun kesiangan" jawab leon lalu duduk di sofa rumah randy.
"malah duduk ayo berangkat leon" geram gaby melihat leon leha leha di sofa.
"sekarang?" tanya leon dengan polosnya. Astaga.. Si leon bodoh, goblok atau apa sih. Gitu aja tanya.
"IYA GOBLOKKKKK" teriak brian menahan kesalnya mendengar pertanyaan bodoh leon. Baru kali ini mereka melihat brian seperti itu. Mungkin.. Efek kesalnya.
"udah udah.. Ayok ah berangkat. Keburu siang" sasa mengakhiri tatap tatapan tajam itu.
"udah siang kali sa, nanti yang didepan mang diman sama bi surti, yang di tengah sasa, gaby sama jenni kalo yang di belakang aku, brian sama si curut" jelas randy. Mereka segera masuk ke mobil dan menempatkan diri di posisi masing masing.
"ngapain bawa bi surti sih ran?" tanya sasa pada randy yang dibelakangnya.
"di suruh mama" jawab randy sambil terus fokus pada game di ponselnya itu.
"update status gaes" ajak leon. Nah.. Ni anak up to date banget kalo soal gitu gitu an. Makan update status pergi update status boker aja update status segala. Sinting emang.
"apaan tapi?" brian dan randy menghentikan sesi ngegame-nya.
"Dufan I'm Coming" jawab leon. Lalu mereka segera mengupdate status mereka.
"DUFAN I'M COMING" teriak mereka kekanak kanakan. Sambil menunggu sampai, mereka bercerita tentang pengalaman waktu sd.
~alyssa~
"sasa nggak usah lari.." teriak randy dari belakang. Sasa kalau sudah bertemu dengan kawan bermain behh.. Udah kayak orang kesurupan.
"ihh.. Randy aku mau coba hysteria.. Ayukkk naik wahana hysteria" semua yang menatap sasa tak percaya. Baru aja masuk udah main yang ekstrim itu.
"sa mending kita ke naik bianglala dulu ya? Pemanasan sa. Masa langsung yang ekstrim gitu" jenni memberi pendapat.
"gak.. Maunya hysteria dulu.. Atauuuu tornado.. Ahh kora kora juga ga kalah seru.. Yang mana?" sasa menawarkan pendapatnya. Semua mendadak melongo mendengarkan wahana yang ingin dinaiki sasa. Ga ada yang gak bikin jantungan.
"rumah boneka aja gimana?" tanya leon lagi dan lagi dengan polosnya.
"otak kamu kayaknya ketinggalan deh" sahut brian yang jengkel dengan si curut leon. Bahkan dari tadi.
"gini gini.. Kita pertama bianglala buat pemanasan, terus kora kora, habis itu tornado trus hysteria, selanjutnya kita pikirkan nanti" jelas randy. Semua sudah setuju dengan itu dan mulai menaiki satu persatu wahananya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALYSSA
Teen FictionALYSSA [HIATUS] _______________________ Bagaimana dengan kisah anak smp? Yang sama sama tidak peka dan tidak sadar dengan perasaannya sendiri? Inilah yang dialami oleh Alyssa Olivia Alamsyah dan Randy Antonio Richard. Sepasang sahabat yang saling ci...