"Bahkan kau tinggalkan aku tanpa pamit? Apa aku tidak penting bagimu? Sebenarnya aku ini siapa kamu?" -Alyssa Olivia Alamsyah-
-
Hari libur telah usai. D'encore sudah siap di sekolah, namun satu yang kurang. "woy.. Mana si randy?" tanya gaby saat melihat sasa memasuki kelas.
"gak masuk.. Ga tau sih kenapa" sasa duduk di samping gaby. Tak lama kemudian datang makhluk astral aka leon.
"ORANG GANTENG DATENG" teriaknya ketika memasuki kelas. Semua menatap leon dengan jijik. Yang dipandang tetap pede pede aja.
"si randy kemana sa? Biasanya nempel kamu kaya perangko" brian yang tiba tiba datang ke bangku gaby dan sasa.
"gatau.. Tadi dia bilang ga masuk. Yahh terpaksa sasa yang cantik bin unyu ini berangkat sendiri" sasa memuji dirinya sendiri. Maklum sasa,randy dan leon sama saja. Suka muji diri sendiri. Yang aslinya sih iya..
"alay" cibir mereka semua membuat sasa tersenyum masam. Mereka melanjutkan perbincangan mereka hingga bel masuk berbunyi.
"selamat pagi anak anak" bu umi masuk kelas. Beliau segera memulai pelajaran bahasa jawa yang amat membosankan itu.
Terlihat dari semua murid. Ada yang pura pura fokus padahal enggak. Ada yang merem merem gitu. Ada juga yang mainan sendiri ga jelas.
Sasa malah asyik melamun entah memikirkan apa. Sampai sampai bu umi menegurnya. "sasa.. Jangan melamun aja" tegas bu umi.
"ngh.. Eh.. I-iya bu" sasa gelagepan. Bagaimana tidak? Asyik asyik melamun di tegur.
~alyssa~
"sepi juga ya ga ada si randy" ucap jenni. Mereka tengah istirahat di kantin. Mereka dilanda kesunyian tanpa lawak dari randy. Yahh meskipun si leon juga jago ngelawak tapi tanpa randy mereka sepi.
"tau nih.. Si tuyul koplak satu itu bisa bikin kangen juga, padahal baru satu hari ye kan?" sahut gaby. Brian menghentikan aktivitas makannya dan menatap gaby lekat. Lebih tepatnya tatapan sendu.
"kangen? Baru juga satu hari dia ga masuk" brian memasang wajah datar. Macam papan karambol.
"uhuk uhuk.. Ada yang cembukur nih kayaknya" leon melirik ke arah brian. Brian memalingkan wajahnya yang mungkin merah karena malu.
"cemburu kali yon.." sasa membenarkan ucapan leon.
"iya iya typo sengajhaa" ucap leon lalu melanjutkan aktivitas makannya yang sempat tertunda.
"yah.. Minumku itu mahh.. Kok diminun sih yon" pekik sasa saat melihat minumnya di seruput oleh leon. Leon hanya nyengir sementara sasa memutar bola matanya kesal.
"sorry.. Habisnya pedes amat sih ni siomay" lah.. Si leon malah nyalahin siomaynya. Sedeng ni anak, pikir sasa. "makanya kalo ga doyan pedes.. Ga usah pake sambel leonn.. Ujung ujungnya ga punya minum.. Ambil punya orang" kesal sasa pada makhluk astral kaya si leon.
"sedekah kali sa" ucap leon. Sasa memilih diam. Ia tak mau perkara kecil kaya gini jadi besar. Ia langsung pergi meninggalkan mereka. Ia menuju kelasnya.
"marah kan? Udah tau sasa itu sensi an masih aja di ganggu sih" gaby melirik leon kesal. Leon hanya mesem mesem asem.
~alyssa~
"randy randyy" teriak sasa di depan gerbang rumah randy. Ia terus meneriakan nama randy.. Namun randy tak kunjung keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALYSSA
Teen FictionALYSSA [HIATUS] _______________________ Bagaimana dengan kisah anak smp? Yang sama sama tidak peka dan tidak sadar dengan perasaannya sendiri? Inilah yang dialami oleh Alyssa Olivia Alamsyah dan Randy Antonio Richard. Sepasang sahabat yang saling ci...