Raina menatap langit malam yang cerah, bertabur bintang-bintang.
Hanya itu yang biasa Raina lakukan jika malam menjelang, menatap langit dan membayangkan seseorang yang selalu ada dihatinya.Mamanya..
Ponsel Raina bergetar, membuyarkan lamunannya
Whatsapp dari kedua teman barunya
Ayu Maharani : Halo guyss((: . Jan lupa besok ada ulangan sejarah loh ya
Calista Novela : Omegutsss sejarah. Abiss gue
Ayu Maharani : Belajar dong shayy
Calista Novela : Uhh pasti bu Titik kasih soal yang susah tuh. Apalagi jawabannya bisa-bisa ngabisin 1 kertas folio. Btw Raina mana?
Ayu Maharani : Rain..??
Raina Adzani : Hay. Saya belajar dulu ya. Selamat belajar
Setelah membalas grupchat Raina masuk ke dalam kamarnya. Dan mulai belajar.
Raina tipikal perempuan yang pandai, mudah berbaur, dan banyak imajinasinya.
Tidak salah kalau dia selalu menjadi bintang kelas bahkan bintang sekolah di sekolah yang lama.****
Seperti biasa, Raina berangkat sekolah dengan mini bus. Papanya selalu saja sibuk dengan pekerjaannya, tidak ada waktu untuk Raina. Ngobrol saja ia jarang, papanya berangkat subuh dan pulang tengah malam. Bahkan terkadang Raina tidak sempat melihat wajah papanya.
Pukul 06.20 Raina sudah sampai di sekolah, 10 menit lagi bel masuk berbunyi. Dia masih mempunyai waktu 10 menit untuk belajar sebentar, karena mapel Sejarah jam pertama dan akan diadakan ulangan harian.
"Rain.." Panggil Calista
Raina mendongak "Apa Lis?"
Calista meringis dan tersenyum-senyum ada maunya "Nanti kalau gue kaga' tau lo kasih tau ya?"
Raina tersenyum "Iya Calista"
"Selamat pagi anak-anak" Ucap seseorang dari arah pintu. Bu Tutik sudah datang dengan membawa tas dan lembaran kertas
Seisi kelas menjawab "Selamat pagi bu"
"Sekarang masukkan buku kalian. Buku tulis, buku catatan, buku paket, buku diary" Ujar bu Titik
"Wehh anjirr buku diary, lah seakan-akan kita itu jomblo ngenes yang tiap hari tiap malam nulis isi hati di buku diary" pekik Budi
Budi ini salah satu murid yang sangat kocak di XI IPA 4. Dia selalu sukses membuat seisi kelas tertawa terbahak-bahak dengan leluconnya.
Soal sudah di bagikan, Raina dengan mudah mengerjakan ulangannya.
Raina sudah mempersiapkan diri untuk ulangan harian pertama sebagai murid baru.2 jam telah habis. Seisi kelas gopoh dengan ulangan yang dikerjakannya tadi
"Gue kaga' bisa yang nomer 4 tuh! Gue lupa"
"Suwer te kewer-kewer soalnya susah banget. Anjirr"
"Dasar tu bu koma kalau ngasi soal ngga tanggung-tanggung"
"Bu Titik kali..!!!"
Ocehan-ocehan teman Raina sangat keras sekali. Memang tadi jawabanya hampir 1 halaman kertas folio, sangat banyak.
Raina masih duduk manis di bangkunya dengan membaca novel, sedangkan Ayu dan Calista sedang asyikk mengobrol tentang ulangannya tadi dan gosip baru di sekolah."Lo Reina??" Seorang perempuan menepuk pundak Raina, Vina
Raina terkejut "Eh.. iya apa?"
"Rain, lo mau bantuin gue engga?"
KAMU SEDANG MEMBACA
HUJAN
Teen FictionHujan.... Semua orang suka hujan, begitu juga dengan Raina. Gadis polos yang mempunyai mata indah ini selalu bahagia bila hujan turun, menurutnya hujan telah memberikan kesejukan baginya, menyamarkan kesedihannya, juga menguatkan hatinya. Namun, set...