03

36 3 0
                                    

Tidak terasa sudah hampir 1 bulan Raina sekolah di SMA Pancasila.
Raina, gadis polos, yang notabenya adalah incaran para laki-laki di sekolahnya. Ditambah sekarang dia sudah menjabat sebagai wakil ketua ekstrakulikuler fisika menggantikan Natasha yang pindah sekolah.

Raina berjalan gontai menuju kelasnya. Seperti biasa, kelas yang selalu ramai akan suara-suara.

Raina beruntung bisa masuk kedalam kelas XI IPA 4 karena teman-temannya yang baik, seru, bahkan kocak.
Dari teman yang rajin belajar, suka selfie, demen ngerumpi, selalu koar-koar, sampai teman yang tukang teler di dalam kelas.

Baru 2 langkah Raina masuk kelas dan......

Sswwiinggggg

Benda karet berwarna abu-abu meluncur bebas di depan Raina. Seketika Raina berhenti dan menghela nafas, untung dia tidak mengenai benda itu

"Wanjiirrrrr kaos kaki siape tuh? Mangkak kaga' pernah di cuci iye?"

"Najisss trululu ew"

"Hen balikin kaos kaki gue! Itu jimat gue tau!"

"Iyuhh!! Kaos kaki lo bau bangke!!"

"Untung Raina kesayangan kaga' kena kaos kaki bangke lo tuh!"

Raina tertawa cekikikan mendengar celotehan teman-temannya

"Maafin ya yayang Raina, emang Budi harus digitukan. Kalau engga bisa-bisa dia ganti kaos kaki setahun sekali" Ucap Hendra

Raina tertawa menunjukkan sederet gigi rapi putihnya "Iya-iya.. jangan lupa dicuci ya Bud" Usil Raina

"Wusshhh akhirnya Raina ketawa oiii" Cakap Hendra

"Alhamdulilah sariawan Raina udah sembuh. Sekarang Raina bisa ngomong" Ujar Jefri

Baru saja Raina duduk di bangku nya. Jeritan Calista membuat telinga Raina sakit.

"Rainn...Rainn!!! Omegutsssss!! Parah Rain" Teriak Calista

"Apa Cal? Aneh deh" Jawab Raina masih membenarkan posisi duduknya

"Sumpah Rain gue seneng banget!! Gue ga nyangka!!" Tambahnya

Raina mengenyirtkan dahinya tanda tidak mengerti apa yang dimaksud Calista.
Ayu pun juga menyimaknya

"Gue kemarin line sama Reno, dan nanti gue bakal jalan sama dia!!" Jelss Calista "Gue ga nyangka gue bakal jalan sama Reno"

"Reno..Reno yang dulu pernah main basket itu?" Tanya Raina

Calista mengangguk mantap

"Sudah.. lo jangan terlalu bahagia dulu, ntar kalo ga sesuai yang lo harapin, ntar lo nya jatuh sakit" Ujar Ayu

"Iya Cal, siapa tau Reno cuma bosen terus cari temen buat jalan-jalan.
Jangan terlalu seneng dulu deh Cal, iya kalau dia ada rasa sama kamu, kalau dia cuma anggap kamu sebatas teman?" Tambah Raina

"Sipp gue setuju sama Raina. Kalau suka sama orang tapi berjuang sendirian itu lebih pahit" Timpal Ayu

Calista tertunduk lesu, ia memikirkan kata-kata temannya yang 99,9% mungkin benar adanya. Masak iya cowok se keren, se hitz, se populer, se segalanya suka sama Calista yang biasa saja.

Bu Sri sudah datang di kelas XI IPA 4. Selain menjadi walkel, dia juga guru pengajar mapel B. indonesia.

"Selamat pagi"

"Selamat pagi bukkkkk" semua menjawab

"Buka halaman 89 tentang Puisi. Kalian baca 10 menit, dan kalian harus mengarang puisi tentang idola. Dikumpulkan hari ini juga" Pinta bu Sri
"Ada yang kurang jelas?"

HUJANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang