Y/n pov.
Aku menggigiti ujung kukuku. Sungguh demi apapun aku takut sekali. Dari tadi aku hanya berjalan mondar-mandir. Ayolah. Detak jantung Yoongi tadi berhenti. Sekarang nyawanya sedang dipertaruhkan dengan kabel-kabel itu. Dadanya terangkat setiap dokter menempelkan dua setrikaan di dadanya (?)
Cairan bening terus mendesak keluar mengaliri pipiku. Aku berhenti berjalan dan duduk diam. Kugunakan tanganku untuk menutup mukaku yang semakin lama semakin merah. Entah mengapa, hatiku ini serasa dicabik-cabik. Sakit sekali. Aku tak kuat jika dia akan pergi selamanya. Tidak! Tidak boleh! Aku tidak kuat ya tuhan!
Aku menolehkan kepalaku cepat. Segera aku berlari kecil kearah ruangan Yoongi. Dokter keluar bersama suster-suster dengan raut wajah sedih.
“A-apa yang terjadi dokter?” aku tak memedulikan mukaku yang sangat tidak dikondisikan.
“Yoongi.... dia.... maafkan kami.... dia....”
“Ada apa dok? Yoongi kenapa? Hah?”
“Kami sudah berusaha semampu kami, maaf”
Kakiku lemas.____
Jimin pov.
Aku melangkahkan kakiku kearah rumah sakit. Tadi aku sudah kerumah y/n tapi dia tak ada dirumah. Dasar, memangnya dia pikir dia bisa menipuku?
Tok tok tok“y/n! Apa kamu didalam? Yuhuuu... Spada....” Tidak ada sautan.
Aneh.Mungkin dia sedang tidur.
Aku memutar kenop pintu ruangannya. Ah, tidak dikunci.
Aku membuka pintu perlahan dan tidak menemukan dia. Hah. Pasti diruangan Yoongi.
Dengan segera, aku melangkahkan kakiku kearah ruangan Yoongi.
Aku melihatnya.
Dia ada didepan pintu.
“Yoongi.... dia.... maafkan kami.... dia....”
Aku mendekatinya.“Ada apa dok? Yoongi kenapa? Hah?”
Aku semakin dekat.“Kami sudah berusaha semampu kami, maaf” Tubuhnya ambruk.
Untung aku dengan sigap menangkapnya.
“Hey! y/n! Hati-hati bisa gak sih? Untung aku cepet nangkep kamu kalo enggak kamu udah terkapar tak berdaya! Mau jadi gembel?”“Jimin... hiks... jimin... hiks”
“Y/n? Apa yang terjadi? Kamu menangis?”
Dia menggeleng pelan. Aku menariknya ke pelukanku. Dia menangis makin kencang di pelukanku.“Ssssttt.... sudah tak apa. Aku disini. Menangislah sesukamu” aku membelai kepalanya perlahan.
Dokter dan suster-suster itu hanya menatap kami miris dan hendak pergi meninggalkan kami.
Mataku tertuju pada alat pendeteksi jantung Yoongi.
Garisnya....
Lurus.
Apa Yoongi sudah tiada?Nit 〰
Y/n sontak melepas pelukanku.
Nit 〰
Ia menatapku dengan terbelalak
Nit 〰
Dokter dan suster tadi berlari tergopoh-gopoh kearah ruangan Yoongi.
Nit 〰
Mereka langsung sibuk dengan alat-alat disekitar Yoongi.Yoongi? Dia masih hidup kan?....
Hai semuaa . Maaf yah baru update
Dikarenakan kesibukan author.
Hari ini author mau buat cerita baru
Exo × bts bakal kolab
Stay tune!💞😘
![](https://img.wattpad.com/cover/88782550-288-k3339.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad GIRL .vs. Ketua OSIS
FanficY/n? Orang yang pemberani, tidak takut dengan siapapun. Tetapi pada akhirnya dia akan luluh dengan Sang Ketua OSIS yang keras kepala. Bagaimana ceritanya? Yuk baca