Ep 2 (New Friend)

58 8 4
                                    

Ku hampiri dia dan kulihat wajahnya yang sedikit pucat.
"Bolehkah aku duduk di sini?" ucapku sembari membawa nampan yang penuh dengan kentang goreng ini.
"Silahkan" jawab perempuan itu.
Aku segera duduk di kursi yang terletak tepat di depannya lalu melahap kentang gorengku terlebih dahulu.
Enam menit kemudian nampanku sudah kosong dan aku meminum orange jus yang aku bawa dari rumah.

Tak lama kemudian aku mulai berkata kepada perempuan pucat di depanku.
"Hai. Siapa nama mu?"
"Aku Madelline Anderson. Lalu siapa nama mu?", ucap perempuan itu sembari mengulurkan tangan panjangnya untuk bersalaman.
"Aku Jocelyn Smith" jawabku.
"Mengapa wajahmu terlihat sangat pucat?", lanjutku.
"Oh mungkin itu karena aku kelelahan" , jawabnya.
"Kalau begitu kamu harus istirahat cukup, makan buah-buahan, dan minum air mineral yang banyak agar kesehatanmu terjaga." ucapku dengan penuh perhatian kepada Madelline. Ia menganggukkan kepalanya dengan bubuhan senyum di wajahnya yang pucat.

"Aku dengar sekolah ini mempunyai taman yang sangat indah di belakang sekolah. Apakah kamu keberatan untuk menemaniku ke sana, Madelline?" Ajakku sembari merapikan tisuku yang berserakan. Lalu Madelline pun mengangguk dan berjalan menuju ke taman yang terletak di belakang sekolah mewah ini. Kami berjalan melewati lorong yang begitu sunyi karena semua siswa masih berada di kantin dan mungkin hanya kami yang meninggalkan kantin untuk pergi ke taman. Aku menapakkan kakiku ke taman yang bernama "Heaven Park" itu dan segera duduk di bangku yang terletak di dekat air mancur.

Lalu Madelline pun mulai mengucapkan beberapa patah kata.
"Siapa nama panggilanmu?"
"Celyn", ucapku.
"Wow, nama yang indah." pujinya.
"Terima kasih. Apakah nama panggilanmu Adelle?" tebakku.
"Yup. Bagaimana kamu tau?"
"Hanya menebak." ucapku dengan begitu percaya diri.

Kami bertanya jawab tentang banyak hal. Madelline suka menyanyi dan aku suka menari. Madelline mempunyai saudara laki-laki dan perempuan sedangkan aku hanya memiliki saudara laki-laki. Madelline berasal dari Hawaii dan aku berasal dari New York.

Lalu setelah kehabisan pertanyaan aku bertanya tentang hal yang tidak ada gunanya bagiku tetapi aku hanya ingin sekedar tau.
"Mengapa pada saat kita bersalaman tadi tanganmu sangat dingin?"
"Entah. Mungkin karena aku grogi bertemu orang baru." jawab Madelline dengan ragu-ragu dan sepertinya ia kebingungan menjawab pertanyaanku.

Tak lama kemudian bel tanda berakhirnya istirahat berbunyi. Kami segera berlari menuju aula untuk melanjutkan rangkaian acara hari ini. Acara selanjutnya adalah perkenalan para guru yang sangat membosankan. Tidak ada guru yang indah dipandang disini. Semua berwajah datar dan kelihatannya mereka tidak menyukai candaan di tengah pelajaran. Tiba-tiba ada seorang lelaki yang berlari ke depan aula dan merebut microphone secara tiba-tiba dari seorang guru yang baru saja selesai memperkenalkan dirinya.

My Unreal FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang