Aku sangat terkejut dengan apa yang Jack berikan kepadaku. Itu sangat gila.
"Jack! Apa kau gila?!" teriakku.
Yang benar saja. Ia memberiku MacBook terbaru yang harganya lebih dari 16 juta.
"Itu hadiah untukmu" ucapnya dengan santai.
"Ini bukan hari ulang tahunku"
"Apakah memberi hadiah hanya boleh dilakukan saat kau ulang tahun?"
"Terima kasih banyak, Jack!" ucapku sembari memeluknya.
"Bagaimana kamu bisa membeli barang mahal itu, Jack?" tanya ibu yang sedang menyetir dengan kecepatan 70 km/jam.
"Aku membuka chothing line, bu. Maaf jika aku tidak memberi tahu mu" ucap Jack.
"Tidak masalah, Jack. Tetapi, bagaimana bisa?" tanya ibu terheran-heran.
"Hanya membuat design lalu membuatnya pakaiannya. Itu tidak sulit"
"Wah selamat, Jack! Semoga clothing linemu berjalan dengan baik" ucap ibu dengan senang.
"Kau jenius, Jack!" pujiku.
"Terima kasih" jawab Jack.
Tak lama kemudian kami sampai di rumah. Jack segera meletakkan barang-barangnya ke kamar dan ia segera mandi.
"Ayo kita pergi!" ucapnya sambil membuka pintu kamarku secara tiba-tiba tanpa mengetuknya terlebih dahulu.
"Ada apa? Mengapa kamu terburu-buru, Jack? Dan mengapa kamu menggunakan pakaian seperti itu?" tanyaku karena kebingungan.
"Akan ku jelaskan nanti" ucap Jack dengan terburu-buru. Padahal sekarang jam 9 malam, tetapi ia mengajakku pergi ke luar rumah.
Jack segera mengeluarkan mobil dari garasi lalu aku segera memasuki mobil tua milik ayah.
"Lalu apa yang akan kita lakukan, Jack?" tanyaku dengan penuh kebingungan.
"Besok hari apa?" tanya Jack sambil menyetir mobil menuju ke mall yang letaknya 7 km dari rumah.
"Besok hari Selasa, Jack" jawabku dengan nada kesal.
"Bukan itu maksudku. Baiklah akan ku beri tau. Besok adalah hari ulang tahun ibu. Bagaimana kamu bisa lupa?" ucap Jack dengan nada serius.
"Oh benar sekali. Besok hari ulang tahun ibu. Lalu apa rencana kita?" tanyaku dengan sangat polos.
"Besok ayah akan mengajak ibu keliling kota New York. Lalu kita mempersiapkan segalanya untuk kejutan. Ketika mereka pulang kita akan mengejutkan mereka. Ada saran?" ucap Jack dengan nada bahagia.
"Ide yang bagus, Jack. Bagaimana jika kita membeli balon foil berisi hidrogen? Lalu di ujung bawah talinya kita beri foto ibu. Lalu di atas kasur ibu kita beri kelopak-kelopak mawar dengan kartu ucapan selamat ulang tahun di atasnya" ucapku dengan penuh semangat.
"Kau jenius, Honey!" ucap Jack. Yup, kadang Jack memanggilku Honey mungkin karena ia terlalu sayang kepadaku. Kami juga tidak pernah bertengkar.
Setelah memarkir mobil, kami berjalan menuju toko yang menjual kebutuhan pesta. Kami membeli balon, bunga mawar, surat, dan lainnya. Lalu Jack mengajakku ke toko kue. Ia memesan kue tart berbentuk hati bertuliskan "Happy 35th Birthday Mom" dengan fla merah di atasnya. Kami meminta untuk mengambilnya besok siang.
Kami keluar dari mall dan Jack mengajakku pergi makan malam ke sebuah restoran yang terletak tidak jauh dari situ. Walaupun jaraknya tidak jauh tetapi Jack tidak ingin meninggalkan mobil tua ayah sendirian di parkiran mall. Hanya butuh waktu 5 menit untuk menuju ke restoran yang populer di New York ini.
Di sana Jack memesan seporsi sushi tuna dan segelas teh hijau hangat. Aku memesan tuna fillet dan segelas milkshake. Beberapa menit kemudian waiters yang bernama Benette tersebut membawakan pesanan kami. Jack dan aku memakan makanan yang sudah kami pesan dengan lahap.
Jam sudah menunjukkan pukul 12 malam dan kami segera pulang ke rumah. Di dalam mobil tua ayah, aku tertidur pulas di kursi berlapis kain beludru yang lembut itu. Tiba-tiba di perjalanan Jack membanting setir ke kiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Unreal Friend
HorrorBagaimana rasanya mendapatkan teman baru di sekolah baru? Pasti sangat menyenangkan bukan? Tetapi bagaimana jika kamu memiliki teman yang bertingkah tidak umum? Banyak liku-liku yang dialami Jocelyn dan Gabe menghadapi sahabat mereka yang sedikit an...