Bonus: Kisah dari Yoo Jung

149 21 5
                                    

Hai...hai, sorry  ya semuaaa.  Terutama untuk para readers yang masih setia nungguin kelanjutan kisah MinJung. Kkkk~

Kali ini bisa author katakan edisi spesial dari kisah KimYooJung. Kenapa?
Yaa~ karna ini merupakan kilas balik kisah mengharukan KimYeonJung yang mencoba bangkit dari rasa kehilangan sosok Min Seok. Daan sebelum aku lanjutin, author sekali lagi mau ngucapin terimakasih kepada salah satu readers (Rysqizmd) krna udah mengingatkan author yang teledor ini. Hoho~

Ya udah deh- kayanya author gak usah panjang lebar lagi langsung aja, I hope kalian semua enjoy ^_^

***
Setelah kejadian malam yang kelam itu, aku benar-benar merasakan perasaan kehilangan dirinya. Bahwa dia tidak akan pernah datang menemuiku lagi.

"Saya turut berduka cita mendengar kabar itu, jujur saja- Min Seok adalah murid saya yang benar* memiliki potensi luar biasa" ujar Ayah kepada seseorang di ujung telpon.

"Hhah-" entah mengapa seketika aku merasakan sesak dalam dadaku. Kakiku terasa berat sehingga aku tak mampu menopang beban tubuhku.

Aku pun terjatuh lemas
"A-aani... Aniya~ itu semua gak mungkin" seruku serak menahan tangis.

Firasatku itu benar* terjadi, dia tidak akan pernah bisa menemuiku lagi.

"Anii... Min Seok-a! Andwae~ kamu gak mungkin pergi kan? Apa yang terjadi padamu? Mengapa kau tiba-tiba..." tangisku pecah dan aku tak mampu melanjukkan kata*ku. Tubuhku menjadi tegang, aku meringkuk diatas lantai dingin. Aku merasa telah ditinggalkan sendiri dalam duniaku yang serba gelap gulita. Pahitnya lagi- air mata ku terus saja mengalir keluar.

"Yoo Junga... Kau kenap nak? Ada apa?! YOO JUNGA..Tenanglah nak!!" Dalam kepanikan. Ayah mendekap tubuhku, mencoba menenangkan diriku yang sangat tak terkendali.

Saat itu, aku tidak bisa merasakan apapun. Meskipun ada ayah bersama ku, aku merasa sedang berada dalam dunia yang hampa. Tanpa ku sadari, aku terus saja menjerit memanggil nama Min Seok sembari menekan dadaku yang terasa amat sangat sesak.

2 hari kemudian

"Eomma?!" Aku terbangun mendengar suar ibu dan ayah yang lagi-lagi bertengkar.

"Gak- saat putriku tersadar aku akan langsung membawanya kembali ke jepang ikut bersamaku!" Suara ibu menegang.

"Apa maksudmu? Bukankah sebelumnya kita sudah sepakat. kalau Yoo Jung akan tinggal bersama ku di korea? Ada apa denganmu Yumi?!"

"Sebelumnya- tapi apa yang kulihat sekarang? Putriku masih belum juga sadarkan diri, ini sudah dua hari?! Bagaimana kau menjelaskan itu?"

"Yoo jung juga putriku?! Jangan bereaksi seolah hanya kau orang tuanya?"

"Kenapa eomma dan appa selalu saja bertengkar ketika bertemu?" Tegurku dengan nada sedih di depan pintu.

"Yoo jung a... Kau baik* saja nak?" Peluk ibu sembari menciumku.

......

"Appa... Jaga dirimu, maaf aku gak bisa tinggal lama disini" pamitku pada Ayah keesokan harinya.

"Kau juga Yoo Junga.. Appa mau minta maaf karna saat kamu ada disini. Ayah terlalu tegas padamu" aku menggeleng dan memeluk Ayah.

"Ayo.. Masuklah sayang" seru ibu membantuku duduk di dalam taxi.

"Sebelumnya- aku mau minta maaf karena telah berbicara kasar." Ujar ibu membuka pembicaraan dengan Ayah.

"Sudahlah... Semua itu terjadi karena kita sama-sama panik dengan kondisi Yoo Jung" balas Ayah lebih tenang. Mendengar merka berbicara seperti itu membuatku tersenyum kecil. Keluarga ku tersayang.

Min seoka- tau kah kau, aku sering sekali berdebat dengan batinku sendiri. Mengatakan bahwa kau itu masih hidup. Karena aku tidak pernah percaya bahwa seseorng yang beberapa bulan ini selalu bersamaku ternyata memili bom waktu di jantungnya. Aku merasa sedih karena selama kau bersamaku. Aku tak tau apapun mengenai kondisimu. Karena selama ini aku merasa kondisimu sangatlah normal sama seperti orang* lain diluar sana.
Aku terkejut sekali padamu. Ternyata selama ini kau dengan baik menyembunyikan rasa sakit yang kau rasakan dariku.

Tuhan.. Sebagai ciptaanmu, aku berdoa dengan setulus hatiku. Aku rela jika harus mengalami kebutaan ini seumur hidupku. Asalakan kau mengembalikan Min Seok bersamaku.
Jari min seok bergerak.
Amiin.. Air mataku jatuh.

6 bulan kemudian

Aku merasakan perban tebal yang sebelumnya membalut kedua mataku mulai terlepas.

"Oke- silahkan kamu buka matamu perlahan-lahan?!" Seru dokter Mizuka dalam bahasa jepang. Aku mulai mengikuti arahannya.

"Eomma?! (Berkaca*) Eomma.. Akhirnya- akhirnya aku dapat melihat kembali" dengan perasaan haru aku memeluk tubuh ibu yang belakangan ini slalu menemaniku.

"Good! Bisa saya pastikan, transplantasi Yoo Jung chan 99% sukses" tambah Dokter Mizuka.

Ibu dan aku segera menatap dokter Mizuka dengan tatapan khawatir.
"99% dok? Biasanya yang saya dengar kesuksesan oprasi mata bagi pasien sebanyak 100%. 1% itu akankah berdampak pada mata barunya, Dok?" Aku pun menatap cemas kearah Dokter didepanku.

Dokter itu tersenyum ramah.
"Tenang saja, bu! 1% yang saya maksud itu begini. karena setelah oprasi matanya bethasil. Yoo Jung chan langsung membuat mata barunya jadi basah karena menangis. Dan itu akan berdampak membuat mata putri ibu jadi bengkak. Apakah itu tidak apa-apa?!" Canda Dokter Mizuka.

"Arigato Dokter Mizuka" senyumku.

Waduhh.. Kayanya untuk Bonus: Kisah Yoo Jung akan author bagi dua deh. Menurut author ini terlalu banyak. Kkkk~
Bagain II masih dalam proses pengerjaan.

Gone (retruns)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang