Part 4

410 34 3
                                    


Di ruang latihan Tzuyu sedang menari sendirian. Ia sedang mempersiapkan penampilan untuk ikut audisi bulan depan. Ya gadis itu adalah siswi Dance class. Sudah kurang lebih 3 jam Tzuyu berada di ruang latihan. Dia terus berlatih dan berlatih tanpa henti sampai keringatnya bercucuran. Setelah sudah menghafal setiap gerakan. Akhirnya ia mengganti pakaiannya yang penuh keringat itu dengan seragam sekolah.

Tzuyu tak ingin kembali ke kelas saat ini. Tubuhnya sudah lelah, tak mungkin ia akan membiarkan batin nya juga ikut kelelahan karena terus di bully. Jadi ia memutuskan pergi ke sebuah tempat yang sepi dan tidak ada seorang pun yang akan mengganggunya. Atap. Ya itu adalah tempat persembunyian Tzuyu disaat ia merasa sedih selama ini. Hanya dirinya dan Wonwoo yang tau ada atap tersembunyi di sekolah.

Tak sampai beberapa menit, Tzuyu sudah menginjakkan kaki nya di atap tersebut. Berjalan mendekat ke pinggir atap tempat biasa ia duduk untuk menghirup udara segar sambil menjernihkan pikiran.

"ARGHHH!!!" teriak Tzuyu kesal. Ia bisa melampiaskan amarahnya dengan berteriak. Tentu saja tak ada yang bisa mendengar teriakannya dari atas sana. Setelah merasa lega, Gadis itu memasang sebuah headphone yang sedari tadi menggantung di lehernya. Mulai mendengarkan lagu-lagu yang bisa menyemangatkan dirinya bila sedang merasa sedih dan tertekan. Ia mulai berdiri di pinggir atap tersebut sambil bernyanyi riang. Namun karena terlalu bersemangat tubuh jangkung Tzuyu mulai tak seimbang dan ingin terjatuh ke bawah. Tiba-tiba seorang namja entah dari mana asalnya dengan cepat menangkap tangannya dengan erat.

 Tiba-tiba seorang namja entah dari mana asalnya dengan cepat menangkap tangannya dengan erat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lalu tanpa menyapa, namja itu hendak langsung pergi. Tzuyu yang penasaran langsung memanggilnya ingin berterima kasih sekaligus penasaran mengapa ia bisa tau tempat ini.

"Yak! Kau..Bagaimana kau bisa tau tempat ini?" pekik Tzuyu sedikit berteriak, karena namja itu sudah hampir mendekati pintu. "Gomawo" sambungnya ragu.

Namja itu membalikkan tubuhnya, lalu tersenyum manis pada Tzuyu. Sontak membuat Tzuyu membelalakkan kedua mata nya dengan lebar. Kim Mingyu. Perlahan namja itu kembali mendekat ke arah Tzuyu.

"Jangan mendekat!!! Aku sangat berterima kasih kau sudah menolongku. Tapi ku mohon pergi lah dari sini!" Perintah Tzuyu sambil mengalihkan pandangannya tanpa menatap wajah Mingyu sekali pun. Ya meski ia sangat ingin memandangi wajah Mingyu dalam waktu yang sangat-sangat lama. Tapi biarlah ia melihat senyum di wajah namja yang di cintainya itu hanya dari kejauhan. Sosok yang sebenarnya sangat-sangat Tzuyu rindukan, namun mati-matian juga ia jauhi. Namja tampan yang selalu membuat jantungnya berdetak tak karuan seperti ingin melompat keluar.

Mingyu menghentikan langkahnya. Menatap gadis di hadapannya dengan bingung "Mengapa aku tak boleh mendekat?" tanyanya.

"Kau tak perlu tau. Cepat pergi lah!"

Sesuai perintah Tzuyu, namja jangkung itu membalikkan tubuhnya pergi dari sana.

"Gadis aneh... Tetapi sangat cantik"

Never forget you [ga lanjut]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang