(3)Are you Sure

28 6 0
                                    

Bintang melangkahkan kaki menuju kemana jari telunjuk pak bahrun berlabuh.
Bintang menapaki selangkah demi selangkah dengan all star kusamnya, menyusuri lorong yang semakin sepi ditinggalkan para penghuni memasuki kelas masing-masing, membuat Bintang semakin leluasa mencari ruang yang bertuliskan sepuluh.tiga.
Dengan menautkan telunjuk didepan bibirnya
"Ini ni kayaknya kelas gue" ucap Bintang yakin sambil melanyang-layangkan jari telunjuknya diudara dan memasuki ruangan yang sudah berada didepan mata.

Tok tok tok
Semua aktifitas dikelas yang bulan tempati terhenti dan menoleh kearah ketukan berasal. Banyak ekspresi yang muncul dan higap disetiap orang yang menyadari keberadaan si pengetok pintu. Dari mulai yang memuji kegantengan dan sampai cowok-cowok yang jealous melihat ekspresi para cewek yang berlebihan.

"Ya silahkan masuk" sahut bu sisi memecah keheningan dan bintang didepan pintu melangkah masuk

"Permisi bu" ucap bintang santun, ya ini sebenarnya bukan pribadi bintang yang sebenarnya. Bintang hanya membuat klise diawal agar cerita yang sama dan akhir yang tragis tak terulang lagi sama seperti sekolah yang pernah Bintang masuki sebelumnya dan Bintang tidak mau melihat guratan kemarah disertai omelan memekakan telinga terjadi lagi jika ibunya tau bintang tak bertahan lama disekolah yang baru kurang dari 3 bulan.

"ya ada yang bisa saya bantu?"
Tanya ibu sisi sang pengajar yang termasyur dengan body goals yang diidam-idamkan banyak remaja putri

"Gini lho bu, saya ini murid baru disekolah ini dan kata bapak gudul dengan kumis petak disana, saya disuruh masuk kelas ini, karna sesuai dengan kertas ini" tanggap Bintang dengan menyodorkan kertas yang dipegangnya tepat didepan wajah bu sisi

"Ooh.... anak baru, yasudah perkenalkan diri kamu" perintah ibu sisi tanpa melihat kertas yang disodorkan Bintang

Bintang menganguk isyarat mengerti akan perintah yang diberikan. Bintang berjalan kedepan kelas dengan jaket jeans yang tetap melekat dibadanya dengan robekan sebagai hiasan dengan 2 buah kacing kemejanya dilepaskan dari tempatnya.

"Nama gue Aryuanda Bintang, gue anak pindahan. Gue gak suka diperhatiin walaupun gue sadar gue menarik, tapi dengan loe pada gak merhatiin gue, gue bakalan berterima kasih banget"
Ucapan Bintang cukup telak mengenai'i inti permasalahan  yang mengisyaratkan bahwa dia tidak suka keributan jadi jangan buat masalah sebelum mengenal dalam siapa Aryuanda Bintang. Bintang menoleh dan memberikan anggukan tanda perkenalnya hari ini sudah selesai.

"Kamu seperti anak ips saja bintang" ujar bu sisi

"Saya suka sosial bu,karna rasa pertemananya lebih dapet ketika saya masuk kelas sosial" tukas Bintang

"Ya terserah kamu saja,kamu boleh duduk dibangku kosong dibelakang" ujar bu sisi menujuk 2 bangku kosong yang berada dipojok kanan paling belakang

--/--

"Bulan, Bintang lan" ucap rahma sambil menggoyang-goyangkan tubuh Bulan yang tengah fokus mengerjakan soal Mate-matika yang terpampang nyata didepan pelupuk matanya

"Ih apaan sih?mendingan kamu diem dulu deh ma" tanggap Bulan dengan raut kejengkelan tercetak tepat diwajahnya

"Eh malah marah si oneng, liat dulu dong didepan ada flower boy" sahut Rahma dengan meletak kedua tanganya tepat disisi samping pipi Bulan berada bermaksud ingin mengarahkan pandangan Bulan kearah Bintang yang tengah berdiri didepan kelas
"Liat dulu ih" ucap Rahma

"Kamu kenapa sih Rahma Anita Puti? Kesambet jin iprit?"
Sahut Bulan malas tapi tetap saja memutar matanya ketempat yang Rahma paksakan kepada Bulan untuk melihat dan berhenti sejenak dari aktifitas mengerjakan soal "Plsv"

HeartBeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang