VENOMENAL

Part 4

Khusus buat surgaaa yang udah gue bikin kesel setengah mati haha
Kalo gue ga ngeselin, nanti lu ga ada yang buat kesel
Harap sabar itu ujian kalo nungguin gue update haha

Typo tak terkendali

Kinal Pov

Astaga mama ku pasti salah paham dengan ucapan ku yang sudah terlebih dahulu di potongnya karena mengambil kesimpulan sendiri.

"Itu anak kinal. Anak yang kinal adopsi. Bukan anak kinal dari perempuan lain selain istri kinal mam"
Ucap ku menjelaskan kepada mama agar dia tak berpikir negatif tentang ku.

"Jantung mama udah hampir copot tahu tidak? Lagian kamu kenapa adopsi anak? Kamu kan sebentar lagi akan mempunyai anak dari istri-istrimu nal"
Omel mama kepada ku. Aku pun meringis mendengarkan omelannya.

"Bohong kali mam. Tahu sendiri anakmu player luar biasa. Paling dari selingkuhan yang lain"
Celetuk papa mengompori mama. Aku pun menatap tajam ke arah papa, namun papa malah tersenyum meledekku. Rupanya papa ingin balas dendam kepada ku lewat mengompori mama.

"Lisan pah lisan"
Ucap ku tidak terima oleh ucapan papa tersebut. Ku lihat mama memijit lembut kepalanya.

"Loh emang benerkan kamu player luar biasa? Istri aja sampai tiga?"
Celetuk papa yang semakin membuat ku kesal karena ucapannya.

"Kinal itu keturunan kamu. Kamu juga dulu playernya luar biasa. Jangan nyalahin kinal, karena dia mewarisi gen player dari kamu"
Ucap mama ku yang membuatku tersenyum sinis kepada papa. Ku lihat papa mengaruk kepalanya sambil tersenyum malu kepada mama.

"Itu kan masa lalu mama, sekarangkan papa hanya untuk mama seorang"
Ucap papa ku sambil memeluk mama dari belakang lalu mengecup pipi mama dengan lembut.

"Mual kinal dengernya pa. Kalo mau romantis-romantisan jangan di depan kinal. Mama juga jangan gampang kena rayuan receh papa"
Ucap ku sambil menggelengkan kepala melihat kelakuan kedua orang tua ku tersebut.

"Biarpun receh yang penting mama mu kena rayu"
Ucap papa ku sambil tersenyum meremehkan ku. Aku pun menatapnya tajam namun papa malah semakin tersenyum meremehkan ku.

"Kata siapa? Situ ngerasa? Sorry recehan anda tidak mempan, saya sukanya dolar bukan receh"
Ucap mama ku yang membuat seketika ku tertawa puas kepada papa dan papa pun merengut mendengarkan ucapan mama.

"Denger tuh pah... dolar bukan receh"
Goda ku sambil tertawa kepada papa. Ku lihat mama tersenyum juga melihat ekspresi papa seperti pakaian kusut.

"Sudahlah. Mama mau lihat anak angkat kamu nal"
Ucap mama kepada ku. Aku pun berhenti menertawakan papa.

"Ada apa ini? Eh.. ada papa sama mama"
Ucap naomi yang muncul bersama melody sambil menimang yupi, lalu di susul oleh ve yang sedang membawa piring dan meletakkannya di meja makan.

"Iya sayang, papa sama mama mau nengok perkembangan cucu kami. Eh ini anaknya nal?"
Ucap mama sambil menghampiri melody yang sedang menimang yupi. Mama pun mengusap lembut pipi yupi dengan jari telunjuknya.

"Iya mam ini anak yang kinal temukan kemarin. Kami semua sepakat untuk mengasuhnya mam"
Ucap ku kepada mama. Ku lihat mama semakin asik dengan yupi bahkan dia meminta untuk menggendong yupi.

"Sini mel biar mama yang menimang yupi ya"
Ucap mama ku kepada melody. Ku lihat melody mengangguk lalu tersenyum dan memindahkan yupi dari gendongannya kepada mama dengan sangat hati-hati.