Part 7

2.5K 260 82
                                    

Typo tak terkendali






Kinal Pov

"Aku ngantuk nal. Kamu sih kelamaan cari nasi pecelnya"
Ucap melody yang membuat seketika diriku semakin lemas.

"Yah mel"
Ucapku dengan sendu.

"Besok lagi ya sayang"
Ucap melody sambil mengusap lembut pipiku. Aku yakin mukaku terlihat sangat kusut sekali.

Bagaimana tidak kusut. Lelah mencari nasi pecel untuknya, namun aku tidak mendapatkan apa yang ku mau. Aku tidak boleh egois memang. Melody juga perlu waktu istirahat yang cukup untuk kandungannya.

"Iya udah kamu tidur yang"
Ucapku dengan lemas. Melody tersenyum mendengar ucapanku lalu mendekat ke arah telingaku dan membisikan suatu hal membuatku tersenyum mendengarnya.

"Tidurin ya sayang"
Bisik melody dengan nada menggodaku. Aku paham apa yang di maksud olehnya. Terlintas ide jahil di benakku

"Iya sini aku tidurin"
Ucapku sambil menepuk-nepuk kasur lalu melody merebahkan tubuhnya. Aku mulai mengusap lembut keningnya tersebut.

"Nina bobo oh nina bobo. Kalo tidak bobo di gigit kinal"
Senandungku membuat seketika melody memukul lengan tanganku. Aku pun tertawa karenanya

"Dikira aku bayi apa. Masa tidurinnya begitu"
Protes melody kepadaku dengan muka kesalnya.

"Iya kamu bayi kesayangan aku"
Ucapku lalu dengan gemas aku mencubit hidungnya tersebut.

"Ish sakit tau nal, aku bukan bayi tapi udah jadi orangtua"
Kesal melody sambil mengusap bekas cubitanku pada hidungnya tersebut.

"Iya mama muda kesayangan aku. Mana yang sakit? Sini aku usap"
Godaku sambil ingin mengusap hidungnya namun di tepis oleh melody sehingga aku tidak dapat menggapai hidungnya tersebut.

"Ga usah. Nanti malah kamu cubit lagi"
Ucap melody dengan raut wajah yang masam dan artinya dia sudah kesal karena ulahku tadi

"Ngambek hm?"
Ucapku sambil mengecupi pipinya yang sangat membuatku gemas.

"Sana, jauh-jauh dari aku"
Usir melody sambil menghindar dari kecupanku, semakin dia menghindar, tubuhku semakin mencodong ke arahnya

"Tadi katanya mau ditidurin"
Bisikku lembut lalu ku kecup bagian bawah telinganya yang membuat melody mengeliat karena ulahku tersebut.

"Bisa tidur sendiri. Udah sana"
Usir lagi melody. Kali ini bukan hanya menghindar namun juga tangannya mendorong tubuhku agar menjauh darinya. Rupanya dia bener-benar kesal kepadaku

"Aku diusir nih?"
Ucapku dengan suara lemas dan memasang muka murungku kepada melody.

"Iya aku usir kamu"
Ucap melody lalu berbalik tidur memunggungiku.

"Nasib. Tau gini ga gue godain dah"
Gumamku sendiri karena ulah jailku malah jatahku melayang seketika.

"Suruh siapa jail"
Sahut melody yang ternyata mendengar gumamanku tersebut.

"Maaf sayang"
Ucapku sambil mencoba memeluk tubuhnya dari belakang namun melody mengeliat yang pertanda dia tidak ingin aku memeluk tubuhnya.

Mendapat penolakan seperti itu, aku tetap tidak menyerah, semakin dia memberontak, semakin ku eratkan pelukanku.

"Nal sesak napasku"
Seru melody lalu memukul tanganku yang melingkari tubuhnya tersebut. Aku segera mengendurkan pelukanku.

"Kamu mau bunuh aku hah?!"
Kesal melody kepadaku. Emosi dia memang sedang labil, mungkin karena efek dari kehamilannya.

VENOMENALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang