Part 10

2.1K 260 57
                                    

Typo tak terkendali








Author Pov




"Terima kasih..."
Ucap kinal dengan senyum manisnya lalu melangkah masuk ke dalam ruangan tersebut.

Setelah kinal masuk, dia segera menutup pintu lalu menyusul kinal masuk ke dalam yang telah duduk di sofa.

"Aku belum mempersilahkan kamu duduk kinal"
Ucap dia dengan menatap kinal tajam. Kinal tersenyum dengan seakan wajah tak berdosa.

"Aku cape, perjalanan dari Indonesia ke Rusia panjang, belum lagi harus transit karena kamu bukan tinggal di Ibu Kota Rusia"
Keluh Kinal agar membuat orang tersebut membiarkannya beristirahat sejenak.

"Langsung ke intinya. Ngapain kamu ke sini kinal?"
Tanyanya dengan nada penuh tekanan kepada Kinal, namun Kinal sedang memejamkan matanya.

Melihat hal tersebut, dia merasa kesal namun juga iba dengan kinal, dia paham betapa jauh jarak yang di lalui kinal.

"Kamu mau minum apa?"
Tawarnya kepada Kinal yang masih memejamkan mata.

"Coke"
Ucap Kinal dengan santainya.

"Ga ada minum begitu, aku buatin susu hangat aja"
Ucap dia lalu bergegas pergi ke dapur untuk membuatkan Kinal susu hangat tersebut.

"Nawarin sendiri, ditolak sendiri, ujungnya buat yang lain sendiri"
Batin kinal dan membuat kinal menggelengkan kepalanya.

Tak berselang lama. Susu hangat itu telah tersedia di hadapan kinal, namun kinal tetap bergeming dalam duduknya.

"Di minum kinal"
Suruhnya kepada kinal. Dengan malas, kinal membuka matanya lalu mengambil geras yang berisikan susu hangat tersebut.

Dengan malas kinal meneguk susu hangat itu sampai habis, karena kinal tau, jika tidak habis, maka wanita itu tidak akan bisa diam akan mengomelinya.

"Jadi apa tujuan kamu ke mari kinal?"
Tanyanya dengan pasti, karena tidak ingin bertele-tele.

"Ingin mencari seorang ibu yang membawa pergi anakku"
Ucap Kinal dengan tegas. Membuat dia menarik nafasnya dengan panjang.

"Anakmu? Siapa?"
Tanyanya kepada Kinal, seolah tidak mengerti apa yang diucapkan oleh kinal.

"Yang ada di dalam kandunganmu stella"
Ucap Kinal lalu bangkit dan mendekat ke tempat stella berdiri.

"Ini anakku bukan?"
Ucap Kinal sambil mengusap perut stella walau dari luar saja. Stella diam, seakan tidak mau menjawab pertanyaan kinal.

"Jawab stell, yang sedang kamu kandung adalah anakku kan"
Ucap Kinal sambil menatap Stella dengan sendu, tangannya yang berada di atas perut stella langsung di tepiskan.

"Ini bukan anakmu"
Ucap Stella dengan suara mencoba tegas, namun kinal yakin, anak yang berada dalam kandungan stella adalah anaknya.

"Lalu anak siapa ini?"
Tanya Kinal dengan tatapan tajam menusuk relung hati stella

"Yang jelas, bayi yang sedang aku kandung bukan anakmu, bayi ini hasil hubunganku dengan pria lain"
Ucap Stella menatap balik Kinal, namum kinal menangkap sebuah pancaran kebohongan yang stella ungkapkan

"Jangan membohongiku. Kalo bener dia bukan anakku, kenalkan aku dengan ayah dari bayi yang kamu kandung saat ini stella"
Ucap Kinal dengan penuh tekanan kepada Stella.

"Ayahnya sudah meninggal karena sebuah kecelakaan lalu lintas saat mobilnya tergelincir mengenai mobil lainnya"
Jawab Stella dengan tenang, namun entah hatinya meragu jika Kinal akan percaya pada ceritanya tersebut.

VENOMENALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang