Kejadian kemarin benar-benar membuatku trauma untuk jatuh cinta lagi. Menurutku, jatuh cinta adalah hal sia-sia yang pernah aku lakukan. Membuang waktu dan hanya menyakiti diri sendiri.Karena kejadian kemarin, aku akan jaga jarak dengan Nichol. Nichol Arfan Saputra...
Meski agak sulit memang. Tapi dia telah berbohong padaku.Hari ini aku akan meminta Vira untuk duduk kembali denganku. Mungkin jika ia tetap tidak mau, lebih baik aku duduk dengan Vero, cowo pendiem di kelas, itu akan lebih baik.
Hari ini aku datang pertama lagi kesekolah. Seperti biasa kukeluarkan buku diary ku. Lalu perlahan menulis untuk menumpahkan kekesalanku.
Aku bertanya pada siapapun yang nantinya membaca buku diary ku ini. Apa kalian pernah merasakan jatuh cinta?
Apa kalian pernah mengalami hal seperti ku?
Apa kalian pernah tersakiti?
Apa kalian pernah dikhianati oleh cinta?
Jika pernah, bagaimana rasanya?Apakah kalian pernah berfikir bahwa kalian ingin pergi jauh. Jauh dimana tidak ada satu orang pun bersamamu.
Aku merasa seperti itu. Aku ingin menyendiri. Benar benar sendiri. Untuk menenangkan diri sendiri. Biarkan aku merapihkan pikiranku yang sudah seperti benang kusut.
Apakah sesakit ini?
Benar, luka cinta memang sulit diobati. Mungkin, tidak ada obatnya. Karena sayatannya lebih tajam dari pedang.Disaat kehampaan ku sudah kembali terisi. Secepat itu juga seluruh isinya tumpah.
Aku memasukkan kembali buku diary ku dalam tas.
Bruak
Pintu dikelasku terbuka. Sangat kencang. Aku melihat beberapa siswi berdiri diambang pintu kelasku. Mereka berjalan mendekati meja ku dengan tampang yang marah (?)
"Lo anak baru!" bentaknya, sepertinya kakak kelas. Telunjuknya mengarah pada wajahku. Aku bingung, ada apa dengan mereka? Apa mereka sedang kesurupan masal?
"Kenapa kak?"
"Lo jangan pura-pura polos ya! Berani-beraninya lo ambil Nichol dari gue" katanya, sepertinya yang sedang berbicara ku saat ini ketua gengnya, mungkin? Rambutnya berwarna merah menyala terkena sinar. Sepertinya dia bukan orang yang menyukai aturan.
"Maaf? Ngambil nichol ka? Aku juga tau kok Nichol udah punya pacar"
"Tuh tau! Kenapa masih berani deket-deket?" sambar temannya lagi dengan rambut berwana kecoklatan.
"Tadinya aku nggak tau kak. Terus kemarin aku lihat dia di mall sama pacarnya. Tapi kayaknya yang aku lihat bukan kakak" kataku terus terang. Toh, memang yang aku lihat bukan orang yang didepanku ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Diary
Teen FictionIni kisahku Dimana saat dia selalu ada dihidupku Mengisi setiap hariku... Ia yang selalu tau cara membuatku tertawa... Bersama kita merajut mimpi Membingkai semua keinginan yang terindah Tentang cinta.. Tapi, Kamu itu seperti pelangi Iya pelangi...